9. Aldi dan Bastian

291 35 2
                                    


**

Aldi dan Bastian, saat ini mereka sedang menikmati bakso bu kantin dengan khidmad.
Sebelum gadis cantik berkumcir kuda memasuki area kantin. Atensi Aldi teralihkan.

"Kau menyukai murid baru itu Di?" Tanya Bastian, setelah menelan bakso dalam sekali kunyah.

"Aku sangat menyukai gadis pendiam seperti Salsa," jawab Aldi tanpa mengalihkan atensinya.

"Kau selalu menyukai gadis-gadis cantik Al."

"Tentu! Karena aku tampan, aku bebas menyukai gadis cantik manapun."

Bastian merotasikan matanya mendengar ucapan Aldi yang terkesan menjijikan menurutnya.

"Kalau aku sih lebih suka gadis yang baik hatinya. Kalaupun dia cantik, itu adalah bonus.
Apalagi berboddy."

Aldi menatap Bastian dengan tatapan menyelidik.

"Kau meniru ucapan papaku, kan, Bas?" Selidiknya.

"Tidak! Aku meniru ucapan papaku sendiri."

"oh, mereka memang aneh."

"Siapa?"

"Papaku dan papamu."

"Kenapa?"

"Seharusnya, kan, mereka harus menghilangkan kata 'berboddy' jika memberitahu anaknya." Aldi menjelaskan. Sesekali menyeruput es teh yang tinggal setengah.

"Tapi aku menyukai kata itu," ucap Bastian. Aldi menatapnya aneh.

"Terserah kau saja."

"Aku hampir lupa. Kau dapat salam dari Nabila," celetuk Bastian.

"Nabila? Siapa?"

"Anak mipa satu yang kelasnya di samping kelas kita," jawab Bastian.

"Salamkan kembali saja," balas Aldi.

"Kau tidak ingin memacarinya?"

"Tidak. Aku ingin Salsa saja! Tapi aku tidak tahu cara mendekati perempuan walaupun aku banyak mantan.
Karena, mereka yang mendekatiku dan menembakku dulu."

"Bisa tidak, kau tidak membanggakan dirimu dulu," ucap Bastian yang sudah jengkel itu.

"Tidak. Karena aku tampan."

"Terserah, lah," Bastian merajuk.

"Kau jangan merajuk seperti perawan deh, Bas.
Sebaiknya, kau mengajariku!"

"Aku tahu sebuah film yang bisa memotivasimu untuk mendekati Salsa."

Mendengar pernyataan Bastian, membuat mata sipit Aldi berbinar.

"Benarkah? Wah, kau ternyata berguna juga ya Bas."

"Bastian ini sumber ilmu. Jadi, Bastian selalu berguna di mata dunia suatu hari nanti."

"Terserah kau saja. Sekarang beritahu aku apa judul film-nya?"

"Dilan 1991."







Kalian menyukai cerita ini tidak?

CJR famillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang