lee hangyul 🌼 kim sihun
matahari sedang terik-teriknya tapi hangyul masih asyik memeluk guling di kasurnya. tidur dengan nyaman.
harusnya sih tidur lelapnya itu tidak terganggu, kalau saja ponselnya tidak berdering terlalu keras.
well, hangyul terbangun bukan karena dering ponselnya sih. tapi karena gedoran di pintu kamarnya.
hyunbin protes karena suara ponsel hangyul yang berisik.
"bAAANNGG HAPE LO MATIIN DOONNGG BERISIIIKKK"
mau tidak mau hangyul membuka mata. mengerang kesal karena tidurnya terganggu.
"halo--"
"kEMANA AJA SIH?!" sentak suara di seberang "aku telfon dari tadi nggak diangkat"
hangyul yang masih merem melek menjauhkan ponselnya untuk melihat siapa yang menelfon.
sihoonie❤
oh. ternyata kekasihnya.
"baru bangun, yaaang. kenapa sih?"
padahal sihoon tidak biasa membombardirnya dengan telfon sebanyak itu.
"aku ke kontrakan ya? ini udah di jalan" sihoon terdengar berbicara pada orang lain beberapa saat. "oh! ini udah di depan"
hangyul diam.
matanya tertutup.
tidur.
"gyul? gYUL!"
hangyul berjengat. kaget. "hah? apa? kenapa?"
"aku di depan, gyuull"
hangyul tersentak lalu segera keluar kamar untuk membuka pintu kontrakannya.
"aduh!"
hangyul meringis karena sihoon baru menampar dadanya.
tidak keras sih. tapi hangyul kan kaget.
"kok nggak pakai baju?!" protes sihoon memasuki kontrakan sambil menenteng bungkusan besar.
"kan baru tidur, yang" hangyul mengusak rambutnya yang berantakan dengan ekspresi yang masih ngantuk. dia hanya memakai celana pendek tanpa atasan.
"pada ke mana? kok tumben sepi?"
sihoon melenggang begitu saja ke meja makan. udah biasa kok.
hangyul mengendikkan bahu. "gatau. paling pada apel"
yang sedang bertelanjang dada mendudukkan tubuhnya di kursi makan.
"hyunbin ada?" tanya sihoon sambil mengangkat bungkusannya ke atas meja makan.
"di kamar tuh" hangyul menunjuk dengan dagunya.
udah biasa kalau hyunbin ditanyain kalau pacar-pacarnya anak kontrakan ke rumah. emang bayi kontrakan sih dia.
"biinn ... siniii ..." sihoon menaikkan nada bicara agar hyunbin bisa mendengarnya dari dalam kamar.
hyunbin keluar kamar tidak sampai sepuluh detik kemudian.
hyunbin mah kurang ajarnya sama abang-abangnya doang. sama pacar-pacar abangnya nurut banget kaya kucing. kalau kata hangyul mah, pencitraan.
"kenapa, kak?"
sihoon mengeluarkan dua toples dari tas kertas besarnya. matanya berbinar bahagia banget.
"ini biskuit sama kukis," diberikan ke hyunbin, lalu mengeluarkan satu toples lagi, "terus ini coklat. buat kamu. jangan banyak-banyak makannya. satu hari satu jenis aja. nanti gigimu sakit"
hyunbin menerimanya dengan senang hati. "wAH makasih kaakk"
hangyul cengo. "hah? apaan? aku mana?"
hyunbin sudah ngacir kembali ke kamar. sihoon menoleh dengan tatapan polos ke pacarnya.
"kamu kan nggak suka manis-manis ._."
hangyul berdecak. "tapi kamu kan tau aku suka kukis bikinanmu, yang"
sihoon mengerjap. sihoon tau sih hangyul suka kukis bikinannya. tapi pas bikin tadi sihoon cuma kepikiran hyunbin ._.
"besok-besok aku bikinin lagi deh"
hangyul kembali berdecak. "bayiin aja terus si hyunbin."
kemusuhan hangyul tuh.
pacarnya kayanya lebih perhatian sama hyunbin daripada ke dia.
sihoon cuma ketawa kecil. "kak byungchan masak nggak hari ini?"
hangyul mengendikkan bahu. "gatau. begitu sampai tadi aku langsung tidur"
hangyul memang baru pulang dari kegiatan pencinta alam yang diikutinya tadi pagi.
sihoon meraih dahi hangyul, menempelkan punggu tangannya, mengecek suhu tubuh si pacar.
oh. normal kok.
"aku masakin sup iga ya?" tanya sihoon lembut. dia ke kontrakan memang karena khawatir soal hangyul kok. pacarnya itu baru lembur perkap ekspo kampus sebelum berangkat mendaki. makanya sihoon khawatir dia sakit.
hangyul langsung berbinar menatap sihoon.
"iga? beneran iga?" tanyanya antusias.
sihoon mengangguk. "iyaaa. kemarin pas kamu naik gunung, mama dateng terus dibelanjain daging di supermarket."
"tidur lagi aja dulu, gyul. kecapekan gitu" lanjut sihoon. si mungil mengusak rambut hangyul pelan.
"di sini aja aku. mau lihat calon istri masakin" jawab hangyul yang bikin pipi sihoon merona.
"halah. gombal mulu" padahal dianya malu. sihoon beranjak ke konter dapur untuk mulai memasak.
tidak sampai lima menit sihoon di konter dapur, saat dia menoleh, hangyul sedang tertidur di meja makan.
ah, sihoon jadi merasa agak bersalah.
bikin book ini buat memenuhi hasratku pada kapal-kapal pdx :(
hasrat terpendamku pada seunghoon, hwangmogu, dll juga akan kucurahkan di sini wkwk :3
karena sifatnya short story collection, update kalau ada ide aja :( priotitas masih book sebelah hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
ferris wheel ; pdx101
Fanfictiona short story collection of producex101 ; may not be related one to another ; contains bxb and may contains mpreg