pilihan

2.4K 263 70
                                    

hwang yunseong 🌼 goo jungmo

hwang yunseong 🌼 goo jungmo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dahi yunseong berkerut. matanya memincing tajam pada dua manusia di depannya.

di hadapannya, minhee dan junho kompak melempar tatapan angkuh. tangan minhee mengamit lengan junho erat-erat, sambil tersenyum miring, seakan mengejek yunseong.

"bagaimana?"

alis yunseong naik sebelah mendengar pertanyaan minhee yang congkak tapi tidak ada konteksnya.

"apa?"

minhee mendengus dramatis. dia berdecih tak percaya yang berlebihan.

"jangan pura-pura tidak paham!"

kerutan di dahi yunseong makin dalam. tatapannya juga makin tajam melihat minhee yang mempererat pelukannya di lengan junho.

"aku memang tidak paham."

junho ikut berdecih. "kau harus memilih satu di antara kami berdua!"

kalau bisa lebih tinggi, alis yunseong pasti makin naik.

"kenapa harus?"

minhee melongo dramatis. "tentu saja harus!"

meladeni dua orang yang lebih muda, yunseong mengendikkan bahu santai.

"kenapa harus memilih kalau aku bisa dapatkan kalian berdua?"

"NOOOOO," pekik minhee histeris.

"kau tidak bisa egois begitu!" sambar junho yang kini melotot tidak percaya.

yunseong memutar bola mata. "kenapa? aku mencintai kalian sama besarnya."

"tidak, tidak," minhee menggelengkan kepala, "kau harus memilih satu dari kami. dan yang lain harus pergi."

yunseong balas menggeleng. "tidak. mengapa tidak berbagi saja? itu lebih mudah."

"kau tidak bisa egois!" pekik junho.

yunseong menghela napas. "itu bukan egois, sayang. itu namanya berbagi."

"tidak!" minhee lagi-lagi berseru, "kau harus memilih mana yang lebih kau cintai di antara kami!"

yunseong geleng-geleng kepala, "aku tidak bisa. aku mencintai kalian sama besar."

"egois!"

yunseong memijit dahi. "aku punya dua cinta. masing-masing kuberikan satu untuk kalian. apa masalahnya?"

junho menggeleng keras. "tidak! kau harus menentukan. kau tidak boleh egois!"

minhee di sampingnya mengangguk kuat-kuat.

jungmo yang sedari tadi memperhatikan ikut menghela napas lelah. didekatinya ketiga orang itu.

"kalau kalian tidak mau berbagi, untuk mama saja."

rasanya begitu cepat. minhee dan junho bahkan tidak sempat bereaksi.

cokelat yang sedari tadi diam di atas meja yang memisahkan mereka dengan yunseong menghilang ditelan jungmo.

yunseong cuma mengendikkan bahu.

"mAMAAA!!!" teriak minhee kesal, setelah berhasil memproses situasi.

"kok jadi mama yang makan cokelatnya?!" pekik junho ikut protes.

jungmo mengendikkan bahu acuh. "daripada kalian ribut terus, mending mama yang makan."

yunseong yang duduk di sofa mengangguk. "papa setuju."

si kepala keluarga menyandarkan badan ke kepala sofa. "lagian kalian drama sekali. tinggal berbagi cokelat saja harus mempertanyakan cinta papa pada kalian." yunseong geleng-geleng kepala, tidak habis pikir. "padahal papa beli itu untuk dek donghyun."

jungmo memutar bola mata. bungsu mereka yang masih enam bulan tidak mungkin juga makan cokelat yang yunseong beli.

si kembar tidak identik itu merengut bersamaan. memandang kesal kedua orang tua mereka.

"gatau ah," minhee memalingkan muka.

"kita marah pokoknya," junho ikut-ikutan memalingkan muka.

"hm?" jungmo duduk bersandar di samping yunseong yang otomatis merangkul bahunya. "padahal mama mau buatkan susu cokelat. kalau kalian marah, mama jadi malas ah."

ingatkan minhee dan junho untuk tidak tergoda susu cokelat hangat lain kali.

sekali ini saja, iya, hanya sekali ini, bolehlah segelas susu cokelat.

yunseong terkekeh melihat si kembar enam tahun yang memasang muka melas ke istrinya.

"maaa..." tumben kompak sekali.

jungmo geleng-geleng kepala. "iya, iya. ayo ikut, bantu mama."

minhee dan junho memekik girang. sejak punya adik, mereka jadi dilibatkan di kegiatan sederhana mengurus rumah oleh jungmo. lelah sih, tapi menyenangkan.

jungmo berdiri dari duduknya lalu menoleh ke yunseong sebelum beranjak ke dapur. "kamu juga?"

yunseong mengulas senyum lebar. "boleh dong, ma. teh saja."

jungmo merona. malu dipanggil begitu di depan anak-anak mereka. "iyaa."

mabok hwangmogu huhuhuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mabok hwangmogu huhuhuuu

ferris wheel ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang