Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sudah hampir satu semester wonjin jadi maba sibuk di universitas. tapi sibuknya dikader kating. ya namanya juga anak teknik. mesin pula.
jadi jarang apel kan wonjin kangen :(
tapi denger-denger dari dongpyo, hyungjun sekarang nempel banget sama minkyu, anak seangkatan wonjin yang setahun pertukaran pelajar di amerika.
ya masa sih wonjin ditikung temen sendiri?
makanya sore ini, setelah hampir sebulan nggak ketemu hyungjun padahal rumahnya cuma beda tiga blok, wonjin udah nangkring di atas motornya di depan sekolah hyungjun.
dan benar saja, hyungjun berjalan keluar beriringan dengan minkyu. sambil tertawa-tawa pula.
wonjin kemusuhan.
hyungjun yang menyadari kehadiran wonjin langsung berlari menghampiri. senyumnya lebar sekali, secerah matahari.
wonjin gagal marah.
memang ya, hati wonjin lemah.
"ayo pulang."
tanpa basa-basi wonjin melajukan motor ke rumah hyungjun. begitu sampai, motornya diparkir dan mereka masuk bersama ke rumah yang lebih muda.
"bundaaaa, kakak pulaaanngg," seru hyungjun sambil melempar sepatunya ke dalam rak.
wonjin tersenyum kecil melihat pacarnya yang masih berbalut seragam putih abu-abu itu berlari mencari ibunya ke dapur.
wonjin menemukan hyungjun yang memeluk tubuh ibunya dari samping.
"ada wonjin juga. lama kamu nggak ke sini, jin."
wonjin menyalimi tangan ibu hyungjun. "hehe, agak sibuk, tante"
ibu hyungjun cuma tertawa, " sudah sana. ke kamar hyungjun aja," lalu mengalihkan pandangan pada anaknya, "ganti baju kamu, kak. nggak malu apa, bau apek gitu di depan pacar."
"bunda iihhh."
tapi kemudian mereka pergi ke kamar hyungjun di lantai dua.
begitu masuk, hyungjun langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang. tidak ada niatan ganti baju.
"jun..."
wonjin ikut berbaring, tiga puluh derajat dari posisi hyungjun.
"gitu ya, sekarang apa-apa jadi minkyu? bukan kakak lagi?"
hyungjun berguling mendekati wonjin dengan kedua lengan sebagai tumpuan.
