Part 9

23.7K 932 48
                                    

Setelah mengantarkan anak-anak Aurora, Nicholas langsung pergi kerumah sakit ternama di London karena Nicholas tidak ingin terjadi kesalahan pada tes DNA tersebut karena ini menyangkut dengan anak-anaknya.

Saat sampai diruangan dokter tersebut Nicholas langsung di persilahkan duduk karena sebelumnya Nicholas telah membuat janji untuk bertemu temu dengan dokternya.

“Selamat siang pak Nicholas” sapa dokter tersebut kepada Nicholas sambil berjabat tangan

“Selamat siang dok”ucap Nicholas datar seperti biasa.

“Silahkan duduk” ucap dokter tersebut dan Nicholas langsung duduk ditempat yang dokter tersebut perintahkan.

“Seperti yang saya katakan kemarin, bahwa hari ini saya ingin anda untuk mengetes DNA dengan rambut ini dan rambut saya apakah mempunyai kecocokan atau tidak”ucapnya tanpa basa basi, karena begitulah sifatnya Nicholas kepada orang lain dingin berbeda dengan di depan Aurora bukan karena semata ingin mencari muka tapi ia begitu malas untuk bertegur sapa atau sekedar basa basi dengan orang lain terutama wanita.

“Baik pak saya akan melakukan tes dengan sebaik mungkin tanpa ada kesalahan, dan saya pastikan tes nya tidak akan lama” ucap dokter tersebut dengan ramah walaupun yang dokter tersebut dapat hanya wajah datar seorang Nicholas .

“Hem” ucap Nicholas singkat padat dan jelas.

“Baiklah besok saya kembali lagi dan hasil tersebut harus sudah ada jika anda masih ingin hidup” lanjut Nicholas, dokter tersebut meneguk ludahnya dengan susah payah karena mendengar nada dingin dan penuh dengan ancaman. Dokter tersebut sangat tahu sosok didepannya orang seperti apa, orang yang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

“Baik pak saya pastikan besok selesai” ucap dokter tersebut dengan yakin karena ia tidak mau diremehkan dalam hal seperti ini.

“Permisi” ucap Nicholas sambil berlalu pergi dari ruangan dokter tersebut.

Sedangkan dokternya bernapas lega karena sosok Nicholas yang menakutkan bagi siapapun yang didekatnya sudah pergi.

Flashback on

Hari ini Aurora akan lembur kerja karena kemarin seharian ia cuti kerja dan pekerjaan begitu banyak. Ia begitu fokus terhadap pekerjaannya sehingga tidak sadar hanya tinggal dirinya sendiri dilantai paling atas karena jabatannya sebagai sekertaris CEO.

Lama ia berkutat dengan komputer tiba-tiba Nicholas datang dengan penampilan yang begitu kacau, rambut acak-acakan, kemeja dengan dua kancing terlepas dan dasi yang sudah terlepas, oh jangan lupakan dirinya yang sedang bau alkohol menambah poin untuk orang yang seperti sedang frustasi entah masalah apa yang sedang trrjadi dengan bos nya itu ia tidak begitu peduli karena menurutnya itu bukan urusan Aurora.

Aurora  sedari tadi ia terlalu fokus  memperhatikan bosnya yang kacau itu sehingga ia tidak sadar bosnya sudah sangat dekat dengan dirinya dan tiba-tiba Aurora di seret oleh bos nya ke kamar yang ada diruangan tersebut. Aurora mencoba berontak namun kekuatannya tidak sebanding dengan dirinya dan terjadilah malam yang begitu membuat Aurora benci. Benci terhadap keadaannya yang lemah, Benci dengan pria brengsek seperti Nicholas dan masih banyak lagi.

Flashback of

Aurora lagi-lagi melamunkan masalalu, dan ia melamunkan apa yang di ucapkan anaknya tadi. Kenapa Nicholas tahu sekolah anak-anaknya? Kenapa ia menjemput anak-anaknya? Apa karena Nicholas tau mereka anaknya? Dan masih banyak pertanyaan yang ada di pemikirannya. Dan itu semakin membuatnya takut kehilangan anak-anaknya, bukankan dulu Nicholas tidak menginginkan mereka ada karena telah hadir dirahimku dirahim seorang jalang seperti yang ia sebut padahal orang yang mengambil harta paling berharganya. Tak terasa saat ini Aurora menitikan ait mata mengingat kejadian 6 tahun lalu yang membuatnya begitu menderita. Lamunannya buyar mendengar suara anak pertamanya.

“Mom, kenapa mommy nangis” ucap brian sambil menyeka air mata Aurora.

“Enggak sayang tadi mommy cuma kelilipan” bohong Aurora pada anaknya.

“Jangan bohong mom, aku tahu mommy lagi mikirin om Nicholas kan? Mom jujur sama aku sebenarnya om Nicholas itu daddy aku dan adik-adikku bukan?”

Deg

‘kenapa kamu selalu tahu sayang apa yang mommy pikirkan dan kenapa di usiamu yang terbilang masih kecil kamu  sangat pintar sudah mempunyai pemikiran yang jauh'  batin Aurora.

“kan kamu tahu sayang bahwa daddy kamu itu daddy Ken” bohong Aurora lagi. ‘Maaf sayang mommy selalu bohong sama kamu karena ini demi kebaikan semuanya' batin Aurora.

“Mom please jujur sama aku, aku tau daddy Ken bukanlah daddy aku dan adik-adikku bahkan mommy tidak punya hubungan apa-apa selain berteman. Walaupun aku masih kecil tapi mom aku bisa lihat dari wajah om Nicholas, ia begitu mirip denganku dan Brayn, jadi mom tidak bisa membohongiku” ucap Brian sambil menahan air mata yang sepertinya sebentar lagi bakal keluar.

“Iyah sayang dia ayah kalian” ucap Aurora lirih.

“Kenapa mom, kenapa mom sembunyikan ini semua dari kami? Kenapa mom jauhkan kami dari ayah kandung kami? Mom saat aku bisa berpikir layaknya orang dewasa aku selalu bertanya siapa sebenarnya ayah kandung kami, karena aku selalu bermimpi dengan sosok orang dewasa yang begitu mirip denganku dan Brayn, dan mom tahu siapa oranganya dia adalah om Nicholas mom” ucapnya dengan air mata yang sudah tidak biasa Briana tahan lagi.

“Maaf sayang, mommy tidak bermaksud menyembunyikan ini semua dari kali, momy mempunyai alesan kenapa mommy ngelakuin ini semua. Brian maafin mommy kan? “ ucap Aurora sedih melihat raut kecewa dari anak pertamanya.

“Mom aku akan memaafkan mommy asal mommy jujur mom sama aku, aku hanya bertanya kenapa mommy ngelakuin ini semua?” tanya Brian sekali lagi.

“Maaf mommy tidak bisa menjelaskan sayang” ‘karena mommy gak mau kamu sakit hati sama seperti mommy’ lanjutnya dalam hati.

“Baik jika itu yang mommy mau, jangan salahkan Brian jika nanti aku berubah sifat ke mommy. Aku kecewa sama mommy” ucap Brian sambil berlalu pergi namu baru beberapa langkah Brian menghentikan langkahnya mendengar suara mommy nya.

“Baik mommy jelaskan sama kamu, tapi jangan jauihi mommy sayang mommy gak mau kalian jauh dari mommy lebih baik mommy mati dari pada kalian menjauh dari mommy dan satu syarat kamu gak boleh kasih tau adik-adik kamu” ucap Aurora dan mendapat anggukan dari anaknya.

“Daddy kalian waktu itu kerja namun dia enggak pernah pulang dia pamitnya untuk bekerja diluar kota dan berjanji pada mommy untuk pulang sebulan sekali namun nyatanya ia tidak pernah pulang. Mommy selalu tunggu deddy kalian berharap dia pulang namun penantian mommy tidak pernah terjadi mommy saat itu khawatir sama deddy kalian namu setelah melahirkan kalian mommy liat dia di televisi dan telah sukses namun deddy kalian tidak pernah kembali lagi, deddy kalian enggak tau bahwa saat itu mommy sedang mengandung kalian maka dari itu mommy menyembunyikan keberadaan kalian karena mommy sakit hati. Mommy memang egois sayang maafin mommy” ucap Aurora berbohong. ‘maafkan mommy sayang mommy berbohong kepada kamu mommy hanya gak mau kamu tau kenyataannya kenyataan yang akan membuat kamu begitu sakit karena tidak di inginkan oleh ayahmu sendiri tapi percayalah mommy menyayangi kalian melebihi apapun didunia ini' ucap batin Aurora merasa bersalah pada anaknya.

“Tapi mommy mohon sayang jangan sekalipun kalian benci sama daddy bagaimanapun ia, ia tetaplah lah daddy kalian, karena yang mommy lihat dia begitu menyesal dengan perbuatannya dulu. Jangan seperti mommy yang belum bisa memaafkannya karena mommy mempunyai alasan lain  yang belum bisa mommy lupakan, janji sama mommy ya sayang jika suatu saat nanti daddy kalian hadir kembali dan datang kepada kalian kamu jangan membencinya” ucap Aurora berharap anaknya tidak seperti dirinya yang belum bisa memaafkan Nicholas.

“Maaf mom aku gak bisa janji sama mommy karena ia sudah menyakiti mommy, selamat malam mom” ucap briana sambil berlalu pergi namun sebelum pergi ia tidak lupa mengecup pipi mommy nya lama.

Brian pergi meninggalkan mommy nya sendiri dikamar, kemudian masuk kedalam kamarnya dan Brayn. Sungguh ia begitu benci kepada orang yang telah menyakiti seseorang yang begitu ia sayang, ia tidak peduli siapapun orangnya namun itu jika membuat ibunya sakit maka ia akan membalas. Itulah janji seorang Brian. Tak lama ia terlelap dengan Bryan yang berada di sebelahnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote, coment dan  follow yah

My Baby TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang