11

1.5K 183 21
                                    

"Bicara soal gemuk, eonni sepertinya juga tambah gemuk" Kata Eunseo tiba-tiba menatap kakaknya dari atas sampai bawah, kemudian melanjutkan
"Atau jangan-jangan, eonni hamil?"
Semua yang ada di meja makan terdiam, Donghae menatap Sooyeon penuh tanya. Sinb juga menatap mommynya baik-baik

"Sooyeon-ah?" Tanya Donghae penasaran

"Na molla.. Mungkin juga..."


TRAAAAANG


semua menoleh ke arah Irene yang sejak tadi lebih banyak diam. Wajahnya pucat, matanya menatap tajam. Sendoknya terjatuh dan mengenai piring yang menimbulkan suara keras

"Hamil? Yang benar saja!" Kata Irene keras

"Mommy hanya bicara mungkin dan mommy juga belum mengeceknya" Ucap Sooyeon bingung

"Bagaimana bisa.. "

"Memangnya kenapa? Lagi pula bila mommymu hamil kan bagus sayang.." Potong Donghae

"Appa waegurae? Appa tau umurku sekarang berapa? Dan aku harus mempunyai adik lagi? Kita semua sudah besar" Marah Irene

"Memang kenapa dengan umurmu? Kau masih bayi Appa dan masih pantas memiliki dongsaeng. Pasti akan menyenangkan punya dongsaeng lagi, rumah ini juga akan ramai" Kata Donghae yang membuat Irene semakin menatap Appanya marah

"Ramai? Appa bilang rumah ini akan ramai? Bayi hanya akan membuat rumah ini BERISIK!" Triak Irene, berdiri dan meninggalkan meja makan dengan kasar. Semua terdiam, Sinb terus menatap Sooyeon yang mencoba tersenyum menenangkan Appanya

"Nanti aku akan bicara pada Irene. Lagi pula aku juga belum tentu hamil" Kata Sooyeon menanangkan Donghae

"Mianhae Sooyeon-ah. Tolong kau maafkan Irene dan Krystal" Donghae memeluk Sooyeon dan mengecup pucuk kepalanya

'Mommy bulsangeso.. Kenapa eonni-deul selalu bersikap kasar pada mommy, aku juga semakin kehilangan mereka karena jarang ada di rumah. Semoga mommy tak marah dengan ucapan Irene eonni. Aku juga berharap mommy benar-benar hamil dan melahirkan bayi perempuan agar bisa menjadi temanku di rumah ini'
ucap Sinb dalam hati saat menatap Appa dan mommynya





*





"Sooyeon-ah, gwencana?" Tanya Donghae yang tidur di sebelah istrinya

"Wae? Na gwencana" Jawab Sooyeon kemudian mengambil lengan suaminya untuk dia jadikan bantal

"Jinjja mianhae, tolong kau maaf kan Irene dan Krys.."

"Oppa.. Gwencana. Aku sudah memaafkan mereka" Potong Sooyeon sambil melingkarkan tangannya di tubuh Donghae
"Irene pasti terkejut dengan ucapan Jooyeon. Lagi pula aku belum tentu hamil" Lanjut Sooyeon menenangkan

"Apa kau tak ingin memberi Dongsaeng untuk Sinb?"

"Tentu saja aku ingin memberi dongsaeng untuk Sinb, tapi bukan sekarang. Sepertinya anak-anak belum siap memiliki bayi di rumah ini" Ucap Sooyeon

'Aku tau kau sangat ingin memiliki bayi Sooyeon-ah. Tapi kau mengalah untuk menunda kehamilan demi anak-anakku. Jinjja, mianhae Sooyeon-ah'
ucap Donghae dalam hati sambil menyibakkan poni istrinya yang menutupi matanya yang terpejam

"Sooyeon-ah"

"Hemmmm" Jawab Sooyeon dengan mata terpejam

"Gumawo, sudah menjadi istri dan eomma untuk anak-anakku" Donghae mencium pucuk kepala sang istri yang menempel di dadanya

"Nadu gumawo, karena sudah menjadi suami terbaik untukku. Saranghae" Ucap Sooyeon membuka matanya dan menatap suaminya

"Nadu saranghae" Kata Donghae kemudian mengecup bibir Sooyeon




STEP MOMMY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang