"Sinb-ah.. Eonnimu keterlaluan" Ledak eunseo setelah masuk kedalam kamar sinb. Sang pemilik kamar yang mengerti maksud adik mommynya hanya terdiam. Sinb tau kali ini eonninya memang keterlaluan, namun sinb bisa apa. Dia hanya anak bungsu di rumahnya, suaranya bahkan mungkin tak di dengar oleh siapapun termasuk eonninya -krystal- yang memang keras kepala
"Sebelumnya aku bisa santai dengan segala tingkah eonnimu yang keterlaluan, tapi kali ini aku tak bisa biarkan. Aku tak akan biarkan eonniku tersiksa batinnya di sini" Lanjut eunseo marah
"Mianhae.." Hanya ucapan maaf yang dapat sinb keluarkan dari bibir mungilnya sambil menunduk. Eunseo yang melihat merasa bersalah, tak seharusnya dia berteriak marah pada sinb yang sebenarnya sangat menyayangi eonninya
"Nadu mian, seharusnya aku tak marah padamu"
"Ne, em.. Eunseo-ya tadi kau bilang pada appaku kalau aku akan menunjukkan tarianku. Memangnya kapan aku bicara begitu?"
"Apa kau lupa dengan rencana kita semalam?"
"Aaa.. Matta, jadi tadi yang kau ucapkan pada appaku hanya alibi?"
"Eoh, untung hari ini semua eonnimu pergi. Jadi kita ada kesempatan untuk melihat kamarnya. Sepertinya Tuhan mendukung rencana kita"
"Sekarang kau pergi ke kamar irene eonni" Perintah eunseo yang mendapat anggukan sinb
"Kau berjaga di sini, jangan sampai appa dan mommy tau. Aku tak mau mereka tau aku sedang melihat kamar eonni-deul" Eunseo mengacungkan jempol kemudian buru-buru mendorong sinb masuk ke dalam kamar irene. Sinb yang masuk ke dalam kamar eonninya berjalan dengan tenang, tak ada benda yang berantakan di kamar irene. Eonninya yang satu ini memang paling rapi, kamarnya tak perlu di rapikan ahjumma atau mommy sudah pasti bersih dan harum. Baju-baju irene juga tersusun rapi dengan harum yang berbeda dari baju penghuni rumah yang lain karena dia lebih senang merapikan dan menyetrika pakaiannya sendiri. Buku-bukunya juga tertata rapi di lemari buku raksasa hadiah ulang tahun dari appanya 2 tahun lalu. Sinb meneliti semua buku yang ada di lemari irene, namun belum membacanya pun sinb sudah kebingungan, ada banyak jenis buku di sana. Sinb hanya tau satu seri buku harry potter yang memang suka dia pinjam untuk dia baca bila sedang senggang
"Aigu.. Aku tak tau satu pun dengan buku-buku ini. Harusnya eunseo yang masuk" Ucap sinb sambil mencoba mengambil salah satu buku paling tebal di sudut lemari
Gubrag!
"Ahhhhh.."
"Sinb-ah, kau baik-baik saja?" Terdengar suara lirih eunseo dari luar
"Ne.. Na gwencana" Jawab sinb yang sebelumnya menutup mulutnya menahan sakit karena buku tebal tersebut jatuh tepat di ibu jari kaki kirinya. Sambil menggerutu dan sedikit menjijit sinb mengembalikan buku tersebut dan tanpa sengaja melihat post-it berwarna pink tertempel di whiteboard mini samping lemari buku dengan tulisan
My books wish lish
"Azshaa, tak sia-sia buku tebal itu jatuh menimpa kakiku. Ternyata irene eonni rajin menulis daftar buku yang ingin dia beli" Ucap sinb sambil membaca beberapa judul buku yang irene tulis kemudian mengeceknya di dalam lemari
"Obso, berarti ini daftar buku baru" Sinb cepat-cepat mengambil kertas dan pensil untuk menyalin daftar judul buku tersebut, lalu keluar kamar dengan sedikit terpincang
"Waegure? Kenapa dengan kakimu?" Tanya eunseo yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar irene
"Gwencana, ini daftar bukunya. Sekarang aku tinggal masuk ke kamar krystal eonni"
"Kita bisa menundanya bila kakimu masih sakit"
"Aku baik-baik saja, kita lakukan sekarang" Dengan berjalan tertatih sinb masuk kedalam kamar krystal yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kamar irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP MOMMY (End)
Fanfic4 orang kakak beradik, bekerja sama untuk selalu melarang Appa mereka menikah lagi. Hingga sebuah keajaiban terjadi yang membuat mereka akhirnya menyetujui pernikahan sang Appa