Mimpi itu harapan yang dinginkan jadi nyata. Terkadang mimpi lebih indah dibanding kehidupan yang nyata. Namun sayangnya ketika terbangun semua terasa hampa. Disaat sadar bahwa semua hanyalah semua mimpi. Rasanya tak ingin bangun dari mimpi itu. Namun satu hal yang pasti. Jangan terbuai dalam mimpi. Karena suatu saat kamu akan terbangun.
Malam itu disaat Yudha sudah tiba di rumah. Ia menuju kamar dan bertemu Refal. Yudha ditanya oleh Refal darimana. Namun Yudha hanya menjawab dari pantai dan langsung menuju kamar mandi. Untuk membersihkan semua beban di tubuhnya yang menempel hari itu.
“Darimana Yud?” tanya Refal.
“Dari Pantai.”
“Sama siapa?” tanya Refal lagi.
“Aku mau mandi dulu, nanti aku cerita.”
Mendengar jawaban Yudha. Refal sedikit penasaran. Apa mungkin di pantai tadi ia bersama Rini. Refal berharap semoga itu benar. Karena ia bosan melihat sepupunya yang terus-terusan di rumah saja. Suka sama cewek tapi tidak mau mengungkapkan. Disaat Yudha keluar dari yang kamar mandi. Ia langsung ditanya Refal.
“Yud, tadi kamu kemana? Cerita donk, apa yang menarik dari kisahmu hari ini?” Refal langsung bertanya kepada Yudha disaat Yudha keluar dari kamar mandi.
“Kamu itu kayak mak-mak, banyak Tanya,” ledek Yudha.
“Makasih loh.”
“Hehehe. Tadi aku ke pantai?”
“Iyya, sudah tahu. Terus?” Refal sedikit kesal karena rasa penasarannya belum juga terjawab.
“Aku ketemu sama Rini,” ucap Yudha dengan nada datar seolah tidak merasa senang.
“Oh ya, terus?” Refal makin penasaran.
“Ya gituh aja.”
“Hmm. Gituh lagi, cuma memandang, menatap, gituh aja terus Yud sampai dia direbut sama cowok lain.”
“Aku masih dengan percaya dengan takdir.”
“Terserah.”
Yudha memberitahu Refal bahwa tadi sore ia bersama Rini di pantai. Namun Refal sedikit kecewa mendengar cerita dari Yudha yang terlihat monoton. Sedang Refal hari itu sangat bahagia bisa seharian bersama Biah. Serasa hari itu milik berdua.
Malam itu, sebelum mereka berdua tidur. Yudha sempat chatingan dengan Rini. Dimana Yudha memulai obrolan dengan mengirimkan pesan ucapan selamat malam ke Rini. Rini yang hari itu belum tidur langsung membalas pesan dari Yudha. Rasa suka sepertinya mulai tumbuh di Rini. Yudha memang dari dulu suka dengan Rini. Berbagai usaha dilakukan Yudha dengan caranya sendiri.
Pesan malam itu membuktikan bahwa Yudha memang suka dengan Rini. Rini pun merasakan hal itu. Rini mulai benar-benar yakin dan percaya dengan apa yang dikatakan Adawiah dan Amelia teman kelasnya. Bahwa Yudha menyukainya. Ia sedikit demi sedikit mencoba membuka hatinya.
“Selamat malam.” Yudha memulai obrolan via chat.
“Iyya.” Tak butuh waktu yang lama untuk mendapatkan balasan dari Rini.
“Makasih.”
“Untuk?” Rini kebingungan.
“Tadi sore sudah menemaniku di pantai.”
“Hahaha, aku ke pantai bukan untukmu. Tidak sengaja aja melihatmu.”
“Belum tidur?” tanya Yudha.
“Belum.”
“Kenapa?”
“Ya belum mau aja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialah Sunsetku
Romance"Jangan hadir di mimpiku Rin!" ucap Yudha. "Kenapa?" tanya Rini "Kalau aku terbangun, aku tidak sanggup bila harus meninggalkanmu sendiri." Obrolan yang terjalin lewat via telepon di malam hari. Sebuah ucapan selamat tidur yang dilontarkan Yudha ber...