11

499 31 1
                                    

Backsound: Beamer, Benz, Or Bentley by Lloyd Banks ft. Juelz Santana

-------

Minggu

Mirabelle Dawson POV

Aku menyeret koperku, berjalan keluar dari lobi kedatangan bersama para penumpang lainnya. Begitu keluar, aku mengedarkan pandanganku ke sekitar, mencari-cari dimana Anna berada. Dia sepupuku. Ya, sebelum pergi makan malam dengan Harry, Anna sempat meneleponku. Dan kugunakan waktu itu untuk menceritakan semuanya. Jadi dia langsung meminta Aunt Sarah (ibu Anna) mencarikan tiket penerbangan untukku.

Di sinilah aku berada sekarang. Amerika. Lebih tepatnya, di New York. Aku memang tidak mau memberi tahu siapa-siapa karena takut mom akan mencariku. Sedangkan aku sama sekali enggan bertemu dengannya.

"Elle!" Teriakan beberapa orang yang terdengar serempak itu langsung membuatku menoleh ke asal suara. Oh geez! Elle, Sean, Dane, Adam, Michael, dan Maggie. Aku seketika menganga tak percaya dengan kedatangan mereka. Sambil menyeret koper, aku berlari menghampiri mereka. Ini benar-benar tidak kupercaya. Kupikir hanya Elle yang akan datang menjemputku.

I have a different life in here.

Aku memeluk Elle cukup lama, lantas beralih pada teman-temanku, memeluk mereka satu per satu secara bergantian. "Welcome, Elle." Sean memelukku sambil menepuk bahuku. Dan beberapa kata sambutan dan pelukan juga diberikan oleh yang lain. Kecuali Dane. Dia memelukku lebih lama dibanding yang lain. Dia tidak mengucapkan apa pun, melainkan tersenyum dan memberi ciuman singkat di pipiku. He's my ex.

Dan menurut info yang beredar, Dane masih menyimpan perasaan padaku. Perpisahan kami klise, karena jarak. Aku tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh. Melepaskan pelukan Dane, aku memandang mereka bergantian. "Kuakui, sangat senang melihat kalian, guys."

"A little surprise for you." Anna merangkulku sambil memberikan senyumnya. Dia memang sepupu terbaik yang pernah kumiliki. Dia selalu tahu cara menghibur dan membuatku senang. "Kau mau langsung pulang atau kau mau bersama mereka dulu?" Tanya Anna. Kami berjalan menuju halaman parkir bandara sekarang. Mereka datang dengan dua buah mobil.

"Sebaiknya kita ke rumah dulu. Nanti sore aku ke studio, guys. Make sure you all are there."

"Of course, Elle. Can't wait for you!" Sean berseru senang, membuatku semakin tersenyum. Aku merindukan studio, merindukan teman-temanku di sini. Ya, aku tidak semenyedihkan yang kalian pikirkan. Di Amerika, aku memiliki kehidupan yang normal. Karena di sinilah aku melepas dan membuang semua kepenatan dan juga bebanku.

"That's good." Aku membalas, dan masuk ke dalam mobil Dane. Duduk di sebelah Dane yang mengemudikan mobilnya. Anna duduk di belakang bersama dengan koperku. Sementara yang lain bergabung di mobil Sean.

Kami keluar dari bandara dengan mobil Dane yang berada di depan, sementara mobil Sean di belakang. "Bagaimana sekolahmu?" Dane membuka pembicaraan di antara kami berdua. Anna sedang menerima panggilan. Entah dari siapa.

Aku tersenyum kecil. "Aku sedang terlibat dengan sesuatu."

"Is it something bad? Or?"

"No. Bukan sesuatu yang buruk. Aku hanya tidak bisa keluar dari keterlibatanku. Oh, bahkan pergi ke sini pun perasaanku tidak enak." Keluhku akhirnya. Ya, sejujurnya aku takut jika Harry menemukanku. Entah mengapa pemikiran itu datang. Tapi rasanya jika dia sampai mencariku, menurutku itu bukan sesuatu yang baik.

"Memang kenapa kau terlibat?"

"Aku dilibatkan."

Dane mendadak memindahkan jari-jarinya yang memegang persneling ke tanganku, menggenggamnya lembut. "Everything's gonna be alright. You don't need to worry about anything."

Damn It's Styles! (Slow Update)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora