_Percayalah tidak ada orang bodoh di sini_
As."Yuhu......,Lourent yang cantiknya melebihi Lucinta Luna welcome,, mana red karpetnya ?" Teriak Lourent bak orang hutan.
"Dek , lo kalo pulang salam dulu , gak baik gadis kalo pulang teriak2 kayak gitu , gak sopaan namanya " Tegur Faro selaku abangnya, bak pak Uztad."Sans ae bang , kayak lo gak pernah ae. " Balas Lourent sambil mengambil air minum di kulkas.
"Dasar bocah , di bilangin malah ngeyel." Balas Faro ketus.
"Suka2 gue nyet, bocah kek gue juga bisa bikin bocah!"
Ucap Lourent, sambil berjalan ke arah tangga kamarnya .Belum sampai pada injakan anak tangga ke tiga Faro pun bicara kembali.
"Ren , tadi papa mau bicara sama lo" Ucap Faro.
Sedangkan mendengar tujuh kata itu membuat tubuh Lourent menegang ia tau pasti , ayahnya mengetahui kelakuanya dan pasti Pak Mahmud sudah memberitahu papanya ,pikiran Lourent melayang kesana kemari bak layangan kehilangan talinya.
"Ren , lo denger gue gak?" Tanya Faro lagi merasa ucapanya tidak di respon oleh adiknya.
"Eh iya nanti gue temuin papa." Jawab Lourent sedikit kikuk."Lo kenapa? Lo buat masalah lagi?" Faro bertanya dengan santai nya.
"Oh iya gue mau mandi dulu , lengket banget badan gue , nanti lagi bang!" Balas Lourent tanpa mengubris pertanyaan kakaknya.∆∆∆
"Putri..." Panggil seorang lelaki paruh baya yang usianya sudah berkepala empat keatas itu.
"Hem ,, iyah pa " Balas Lourent sambil berjalan ke arah dapur.
"Kenapa nilai kamu ,terus menurun , dan juga selalu saja berulah dan kamu tidak pernah mengumpulkan tugas2 sekolah , mau jadi apa kedepanya kamu Putri ?" Ucap Dirgaswara Papa Lourent.
Lourent hanya diam dan menghentikan jalanya .
"Dan coba kamu , contoh kakak kamu , dia pintar , rajin tidak seperti kamu , dan mulai besok kamu jangan pernah lagi latihan bola basket , karna itu sangat menganggu aktivitas belajar kamu" Lanjut Dirgaswara sambil menghela nafas panjang.
"Tapi , pa..." Balas Lourent.
"Jangan bantah ucapan papa , ini demi reputasi keluarga kita , dan mulai besok kamu harus belajar tambahan di rumah!". Potong Dirgaswara cepat.
"Papa ,aku gak mau berhenti latihan basket." Ucap Lourent matanya sambil berkaca2,ia sedih bukan karena ia di bandingkan dengan kakaknya , tetapi ini menyangkut hoby nya . Tidak hanya hari ini saja ayahnya membandingkan dirinya dengan kakaknya tetapi sudah berkali-kali.
"PUTRI , jangan membatah lagi , ini demi kebaikan keluarga kita, pkoknya sepulang sekolah kamu harus lansung pulang kerumah , jangan latihan2 basket gak jelas itu, kamu ngerti?" Ucap Dirgaswara tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Lourent
RandomLo adalah orang pertama yang mengajarkan gue apa itu cinta , Dan lo juga yang mengajarkan gue apa itu sakit .