Chapter 18

217 26 25
                                    

MOBIL Alpha terhenti tepat di depan pasar malam. Ia mengernyit karena tak melihat satupun orang yang berlalu lalang. Matanya tak sengaja menangkap sebuah spanduk yang bertuliskan "TUTUP, buka kembali seminggu lagi karena ada perbaikan."

Laki-laki itu berdecak kesal. Ia menoleh ke arah Adara, Alpha kembali berdecak kesal, gadis itu tertidur.

"Yaelah, malah tidur ini anak," gerutunya.

Tadi, Alpha tidak tau harus membawa Adara kemana dan gadis itu tiba-tiba mencetuskan ide untuk kemari. Alpha awalnya menolak. Ia sangat malas ke tempat seperti ini. Namun karena gadis itu tetap ngotot mau tidak mau Alpha ya harus mau.

Ia jadi bingung sendiri, kenapa pula akhir-akhir ini Alpha menuruti apa perintah gadis itu. Ia kembali tersadar, Alpha menepuk jidatnya. Laki-laki itu harus membawa gadis ini kemana? Ke Apartemen? Tapi dia bilang dia gamau ke Apartemen.

Lagian kalaupun Alpha nekat membawa gadis itu ke Apartemen pasti ia akan dikira melakukan hal yang aneh-aneh dengan gadis ini oleh orang yang berada disana, ditambah ia tidak tau nomor kamar gadis ini membuatnya mengurunkan niatnya. Ia dibuat frustasi sekarang.

Alpha dengan terpaksa mencoba membangunkan Adara. Namun nihil gadis itu tak kunjung bangun membuatnya bertambah kesal.

"Gila kebo banget ini anak!" Umpatnya kesal.

Alpha berpikir sejenak, lalu ia memutuskan untuk melakukan ide yang dia anggap gila ini, mau tidak mau Alpha harus melakukannya, hanya ini jalan satu-satunya.

****

Mobil BMW hitam terparkir kembali di depan sebuah Mansion megah. Laki-laki itu keluar dari mobilnya lalu beralih ke sisi lain mobil dan menggendong wanita yang sedang tertidur itu ala bridal style.

Dia adalah Alpha dan gadis yang sedang ia gendong adalah Adara yang masih tertidur pulas. Ia menekan bel dengan susah payah dan akhirnya pintu terbuka menampilkan pelayan dengan ekspresi terkejut.

"Ada apa ini, Tuan?" Tanya pelayan laki-lali itu.

Belum sempat ia menjawab suara nyaring dari sisi lain ruangan membuatnya terhenti.

"OMG! Cutie Pie! Ada apa ini? Loh, ini Adara kan? Kamu apain dia?" Tanyanya histeris.

Alpha mendengus kesal mendengarnya, "Mom! Lebih baik bantu Alpha sekarang," ujarnya.

Tak lama kemudian dua orang pelayan laki-laki datang dan mengambil alih Adara.

"Tolong bawa dia ke kamar tamu yang masih kosong," perintah Alpha.

"Baik, Tuan," sahut keduanya serentak.

Alpha meregangkan otot-ototnya karena sedari tadi menggendong gadis itu.

"Al! Kamu apain Adara?" Tanya Mommynya mengintrogasi membuat pergerakannya terhenti.

"Asataga mommy! Al ga ada ngapa-ngapain kok. Itu Adaranya lagi tidur, Alpha bangunin dia ga bangun-bangun, Alpha bawa dia kesini lagi karena dia belum mau di bawa ke Apartemennya, tadi dia habis nangis soal-.."

Ucapan Alpha terpotong sejenak.

"Jangan bilang kamu yang bikin dia nangis?!" Tanya Mommynya mengintrogasi kembali.

Alpha berdecak kesal, "Bukanlah! Lagian Alpha belum selesai ngomong tuh jangan di potong dulu," jelasnya.

Mommy Alpha hanya nyengir lalu ia meminta Alpha untuk melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong tadi, Alpha kemudian menceritakan semuanya dari awal ia melihat Papa Adara sampai kejadian tamparan itu. Mommy Alpha sempat terkejut tak menyangka.

ESTRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang