Chapter 11

243 33 28
                                    

SEORANG gadis sedang terlelap nyenyak di atas meja belajar di salah satu apartemen. Buku-buku masih berserakan, bahkan lampu belajarnya pun masih menyala.

Ya, beginilah Adara. Semalam karena menonton drakor hingga larut malam membuatnya lupa mengerjakan tugas sekolahnya yang membuat gadis itu keteteran
hingga tertidur seperti sekarang.

Suara dering ponsel membuat gadis itu terlonjak kaget dan bangun dari tidurnya. Ia dengan cepat mengambil ponselnya. Matanya sedikit menyipit melihat nama yang tertera disana namun dengan cepat dia tetap mengangkatnya.

"Halo.."

"Gue udah dibawah. Dalam waktu kurang dari 10 menit lo gue tunggu dibawah."

"Hah?"

"Cepetan. 10 menit dari sekarang."

Tuut tuut~

Sambungan terputus secara sepihak. Ia menatap jam handphonenya yang menunjukan pukul 06.30 yang membuatnya membulatkan matanya. Demi neptunus ia tertidur semalaman sampai lupa hari ini ia sekolah.

Tunggu. Tadi apa? 10 menit? Bahkan gadis itu belum mandi sama sekali. Dengan cepat Adara lari terbirit mengambil handuknya. Setelah mandi dengan cepat gadis itu berlari ke arah lemari pakaian dan memakai asal seragamnya, tak lupa ia memoleskan bedak dan lipblam dengan asal ke bibirnya dan menyemprotkan sedikit parfum ketubuhnya.

Setelah itu dengan cepat ia memakai sepatu dan langsung memasukan asal buku pelajaran kedalam tasnya. Adara lari terbirit untuk kebawah. Saat sampai di lobi, gadis itu menghela napasnya melihat seorang laki-laki mengenakan seragam yang sama sedang bersender dipintu mobil sambil memainkan handphonenya, dengan cepat Adara menghampirinya.

Laki-laki itu mendongak ketika menyadari Adara menghampirinya, "Lo telat 1 menit," ujarnya langsung masuk ke dalam mobil tersebut.

Adara menatap laki-laki itu dengan tatapan dongkol tak lupa dengan nafas yang masih terengah-engah karena berlari.

Kaca mobil tersebut terbuka, "Ngapain masih diem? Cepetan masuk," suruhnya.

Adara tersadar. Dengan cepat gadis itu berlari ke arah sisi lain mobil dan segera masuk ke dalam.

Di perjalanan, suasana hening menyelimuti. Beberapa menit sudah berlalu. Hanya terderang suara musik yang di keluarkan oleh radio mobil tersebut karena tak ada satupun dari mereka berdua yang mengeluarkan suara terlebih dahulu.

Adara menarik nafasnya, "Lo ngapain sih pake jemput gue segala? Gue kan-.."

"Berisik," potong Alpha.

Ya, laki-laki itu adalah Alpha. Adara menatap Alpha dengan dongkol. Laki-laki itu masih saja fokus akan kemudinya.

"Turunin gue sekarang," perintah Adara.

Hening.

"Gue bilang, turunin gue," ujar Adara kembali.

Hening.

"Lo denger gue ga sih? Gue mau turun Alpha Archenar Galtero," ujar Adara mulai kesal.

Suara mesin mobil terhenti.

"Udah sampai. Silahkan turun," ucap Alpha datar.

Adara mengedarkan pandangannya kesekitar. Dan benar saja, mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Ia menatap Alpha yang hendak turun dari mobil dengan tatap kesal.

"Lo ga turun? Tadi katanya mau turun," ucap Alpha santai.

Adara mendengus kesal. Dengan cepat gadis itu keluar dari mobil dan menutup pintu mobil dengan kasar. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan parkiran tanpa memperdulikan Alpha di belakangnya.

ESTRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang