➻ Cuddle ; Doce

629 33 13
                                    

Tidak perlu dijelaskan juga, Jungkook sudah tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak perlu dijelaskan juga, Jungkook sudah tahu. Bahwa hatinya Taehyung, akan selalu didalam genggamannya. Begitu pula sebaliknya.

----------
XII

Taehyung mendudukkan Jungkook di meja belajarnya. Mengunci pergerakannya dan memeluknya.

"So? How's your day, bun?"

"Pretty good. Semua soal bisa kujawab dengan yakin." Ucapnya sambil memainkan rambut halus lelakinya.

"Kangen tidak?" Tanya Taehyung dan disertai cengiran tak berdosa.

"Bertanya lagi kucium, Kim. Tentu saja!" Jawab Jungkook sambil memeluk dan mengusap kepalanya sayang.

"Sayang tidak?

"Aku barusan bertanya, ayo cium aku~" Lanjut Taehyung dengan deep voicenya.

Sungguh Jungkook tak kuat.

Bagaimana bisa Taehyung menjadi menggemaskan seperti ini dengan cengiran andalannya itu?!

Ini tidak adil!

"Tae, ayo main sesuatu!" Antusias Jungkook.

"Main apa, sayang?" Jawab Taehyung dengan santainya.

blush.

"Ti-tidak tau.."

"haah~ dasar kelinci gembul nggak jelas!" Taehyung kembali menggendong Jungkook. Memberi kecupan bertubi-tubi ke wajahnya.

"Kim Taehyung sayang Jeon Jungkook." Dan mengakhiri kecupannya pada bibir Jungkook. Melumatnya sebentar sebelum kembali berbicara.

"Tidur dulu ya, sayang. Biar kuat nanti malamnya." Ucapnya ambigu.

"Nanti malam ngapain memangnya?" Tanya Jungkook dengan kening sedikit dikerutkan.

"Just see, princess. Change your clothes first before you take your naptime, okay?" Suruh Taehyung lembut sambil mendudukkan Jungkook di ranjang.

Taehyung mengambilkan baju ganti Jungkook dilemari dan memberinya kepada Jungkook. Lalu bersiap pulang.

"Nanti malam, pakai piyama saja, okay?" Suruh Taehyung lagi.

Dan dibalas dengan anggukan oleh Jungkook.

Setelah Taehyung keluar, Jungkook mulai mengganti bajunya dan menatap pintu yang baru saja tertutup itu bingung.

"Memangnya nanti malam akan ada apa?"

----------


Sepertinya Jungkook melupakan perkataan Taehyung tadi. Malam ini ia hanya memakai hoodie kebesarannya dan boxer sebagai dalaman. Mematikan lampu kamar dan mulai menghidupkan handphone miliknya.

Membuka sosial media berupa Instagram, membuka profile Taehyung. Melihat-lihat akun pria itu. Jungkook tak pernah berhenti kagum dengan parasnya.

Dan hatinya.

Tak lama, telepon dari seseorang berdering di handphonenya. Menengahi acara 'mari stalking akun IG-nya Taehyung.'

Nama "Taehyung" tertera disana. Dan diikuti emoticon "🥰😋" disamping namanya.

Taehyung🥰😋 is calling...

Mengangkatnya selayaknya tanpa dosa.

"Yeoboseyo? Kenapa nelfon malam-malam?" Bingung Jungkook. Ia melirik jam dinding dikamarnya. Waktu memang sudah menunjukkan waktu tengah malam.

23:27

"Kau lupa? Tidak mendengar perkataanku tadi siang?" Sambung Taehyung lesu.

"Perkataan apa? Kamu bilang apa?" Jungkook masih bingung. Mencoba mengingat perkataan Taehyung tadi siang.

Oh shit! Ia lupa.

"Turun sekarang coba, Kie." Suruh Taehyung lembut.

Jungkook langsung melesat menuruni tangga. Tanpa menghiraukan pakaian yang sedang ia kenakan sekarang.

Ia membuka pintu dan melihat Taehyung yang sedang menggenggam telefon berada didalam mobilnya. Mengenakan sendal dan langsung masuk kedalam mobil putihnya.

Hanya memakai oversized hoodie kesayangannya? Ia tidak menyadarinya?

Setelah masuk, Jungkook menghela napasnya.

"Midnight car ride, huh?" Tanya Jungkook kepada Taehyung. Dibalas dengan anggukan pelan. Taehyung menggenggam tangan Jungkook dan mengecupnya. Mengecup jari-jarinya.

"Cheesy sekali, kkk~" Jungkook terkikik geli dibuatnya. Disaat yang bersamaan, perutnya serasa dipenuhi oleh kupu-kupu. Dadanya menghangat.

Yang bisa membuatnya merasakan hal-hal ini sekaligus hanyalah Taehyung.

Ya,

Hanya Taehyung.

Tidak ada yang lain.

Taehyung membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Menuju tempat yang sangat familiar.

Benar,

Belakang café Yoongi.

Sesampainya disana, benar-benar sepi. Tidak ada satupun orang disana. Suasananya tenang sekali.

Taehyung mengajak Jungkook turun dan duduk diantara rerumputan disana. Menikmati indahnya malam dan bulan yang menerangi bumi saat gelap.

"Kamu tau, Kie? Jadilah seperti bulan. Ia setia berada disamping bumi kemanapun planet kita ini pergi. Tidak hanya menemani, dia juga meneranginya saat matahari pergi meninggalkan bumi." Ujar Taehyung sambil memandang satu sama lain.

Jungkook hanya diam. Tidak bisa berkata-kata. Sudah lama tidak merasakan kehangatan Taehyung didekatnya.

"Aku nggak mungkin ninggalin kamu. Kecuali kamu yang nyuruh aku pergi. Eh. Kalau kamu nyuruh aku pergi, aku juga gamau pergi deh." Jelas Jungkook.

"Kenapa gitu?" Bingung Taehyung.

Ia bukan bermaksud 'Jika kuperintah pergi, maka Jungkook harus pergi.'

Jungkook kembali menatapnya..

Then he sit on his lap. His man's lap. Hugging him tightly.

"Karena aku nggak mau ayah dari anak-anakku namanya bukan Kim Taehyung." Gumam Jungkook sambil mengusel di dadanya.

Taehyung tertawa gemas sebelum membalas pelukan bayinya dan mengusap kepalanya.

"Gemesin banget sih?! Mau jadi pacar kakak nggak, dek? Kakak udah lama suka sama kamu soalnya, haha~"

"A-apaan sih dari tadi cheesy banget!?" Malu Jungkook sambil mengeratkan pelukannya.

"Dibilang juga apa, gemesin gini~" Taehyung lanjut mengelus lembut kepalanya. Mengisyaratkan sedalam apa rasa sayangnya kepada kelinci kecil di pelukannya itu.

"Jadi? Apa jawabanmu?" Ujarnya. Melihat kesayangannya itu dalam-dalam.

"..Maaf, tapi aku nggak mau."

----------

Cuddle - TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang