Story of Alena || 02

57.9K 2K 43
                                    

🍂Secret Mother🍂

____________________________________

Alena Velysia pov.

Hari dimana ultah Veni berlangsung. Aku berdiri tepat di depan pintu masuk sebuah klub malam. Menatap horor pintu itu. Kenapa Veni harus merayakan ultahnya disini? Kenapa??!!

Aku bahkan tak berani untuk masuk. Sedari tadi banyak sekali pria yang keluar dengan kondisi mabuk. Dan itu sangat mengerikan. Aku bergidik ngeri.

Karena tak yakin, akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Veni terlebih dahulu.

"Apa kau yakin alamat yang kau berikan padaku sudah benar?"

"Tentu saja, Ale. Lo dimana? Gue udah nunggu lo sedari tadi!"

"A-aku ada di depan pintu masuk. Tapi.. Aku tak yakin. Kau kan tau aku tidak suka tempat semacam ini."

"Lo gak usah takut. Pesta gue diadain di lantai tiga klub ini. Jadi aman. Cepatlah!"

Baiklah, aku akan masuk sekarang. Hufttt...

Baru dua langkah aku memasuki tempat itu, bau alkhohol menyeruak masuk dalam pernafasanku. Musiknya menggema sangat keras. Memekakkan telinga.

Sebisa mungkin aku menerobos masuk melewati banyak-nya manusia yang sedang asik berjoget. Tanpa bersentuhan sedikitpun.

Aku sampai di tempat pesta Veni di adakan. Veni benar, tempat itu sedikit aman. Musiknya tak sekeras di bawah. Dan jusru malah mengalun lembut, yahh meski ada juga beberapa jenis minuman beralkhohol.

Aku menatap teman-teman satu fakultasku, mereka sesekali menyapku, meski setelahnya aku sempat mendengar mereka mencibirku. Sebagian dari mereka tidak suka jika Veni berteman dengan ku. Mungkin si itik buruk rupa ini tak pantas menjadi teman siapapun.

"Ale!" Veni berjalan ke arahku dengan sangat anggun. Oh yaampun, baju yang di kenakan Veni terbalut sangat indah membelit tubuh seksinya. Baju tanpa lengan itu, sukses mengeksplor bagian pundaknya yang putih pucat. Dia memang sangat cantik.

Teman-teman yang ada di pesta ini juga sangat cantik-cantik. Mereka terlihat elegant dengan baju mewah mereka. Untunglah, aku menerim pemberian baju dari Veni.

Sebelum berangkat tadi, aku menautkan diri di cermin, dan WAAHHH! Aku bahkan sempat terkesima dengan penampilanku sendiri. Pakaian mahal memang dapat merubah penampilan seseorang.

Pantas saja banyak dari mereka yang memilih tidak makan dan lebih mementingkan penampilan mereka, demi agar terlihat berkelas. Bukankah itu sama saja hidup dengan penuh kepalsuan.

"Selamat ulang tahun, Veni." Aku memeluk Veni sangat erat. Oh aku sungguh bahagia memeliki teman seperti dia. Aku memeberikan kado, yang sudah aku siapkan berjauh-jauh hari untuknya.

"Lo gak perlu ngasih gue kado, karena kehadiran lo itu, udah kado terindah buat gue." aku tertawa bersama Veni. Gadis itu memang sangat pandai merayu.

"Oh iya, gue kan udah janji mau ngenalin elo sama seseorang, dan kebetulan banget orang itu ada disini." kata Veni kegirangan. Aku sendiri heran kenapa ia begitu sangat antusias untuk mengenalkan kami.

Aku jadi penasaran siapa orang itu.

"Ayo!" Veni menarik lenganku ke meja bar.

Disana, seorang pria duduk sendirian dan menikmati segelas wine. Aku memicingkan mataku. Menajamkan penglihatanku.

Oh, pria ituu...

"Elvano!" panggil Veni. Pria itu menoleh.

Aku membulatkan mataku saat melihat wajah sempurna itu.

Story of Alena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang