Fever

2.9K 367 24
                                        

Jihoon berjalan lunglai menghampiri sang teman kecilnya yang tengah berbaring di atas sofa ruang klub musik bersama dengan ponsel pintarnya.

Ia meletakkan tasnya di meja terlebih dahulu. Sejak pagi memang dirinya merasa kurang enak badan. Itu sebabnya Soonyoung nangkring di ruang klub, katanya ingin pulang bersama dan memastikan setidaknya Lee Jihoon tetap dengan kesadarannya.

Masih ada beberapa jam sebelum waktu latihan di mulai. Soonyoung yang mendapati Jihoon mendekat pilih mematikan ponselnya. Mengulurkan tangannya yang kemudian disambut dengan baik.

Yang mungil refleks merebahkan diri nyaman di atas badan Kwon Soonyoung. Mencari kehangatan dalam pelukan lengan pemuda yang hanya selisih beberapa bulan di atasnya.

Berbantal dada bidang Soonyoung sepertinya tidur sejenak menghilangkan pening kepalanya tidak masalah. Toh, di ruangan musik itu hanya ada mereka berdua.

Usapan halus di kepala makin membuat matanya berat, terlebih gumam nada yang dialunkan pelan Soonyoung untuknya.

Lengannya memeluk pinggang Soonyoung nyaman. Berharap pening dikepalanya hilang dalam dekapan pemuda yang dicintainya.

.

"Jihoon hyung, sudah bangun?"

Rasanya bukan suara ini yang tadi mengantar tidurnya. Tapi dirinya masih sama di ruang musik, hanya beda posisi tidur. Dahinya mengerut belum sadar sempurna.

Mencoba bangkit duduk meski masih terasa pening. Lalu tersadar dengan sebuah almamater milik orang lain jatuh di pangkuan.

Maniknya langsung alih tatap si pemuda jangkung adik tingkatnya, "Seokmin?"

Sebuah anggukkan dan senyum jadi pembuka jawaban, "Tadi Soonyoung hyung bilang ada keperluan dengan Yuna. Aku disuruh menjagamu sekalian mengantarmu pulang."

Tidak ada jawaban atas penjelasan padat barusan.

"Perlu kugendong, hyung?" Lee Sekomin yang tak kunjung mendapat jawaban.

Best Friend! [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang