Pernyataan

450 70 32
                                    



Juli ke oktober berlalu begitu cepat. Dua musim berganti sudah, sebelum musim dingin tiba. 


"Dingin?"

"Hum."


Saat dimana orang-orang berkeliaran diluar rumah menggunakan baju hangat seperti coat yang menjuntai hingga kaki. Melindungi diri atas angin dingin dengan bantuan sweater tebal juga kadang lilitan scarf. Sama seperti apa yang kini aku lakukan ketika berada diluar dorm. —Berjalan santai bersama Jieqiong menikmati Seoul di sore hari, tanpa keberadaan siapapun yang mampu memecah hening diantara kami berdua.


Amm...

Sebenarnya, kami berangkat berempat untuk membeli kebutuhan dapur. Niatnya hari ini, aku akan memasak banyak sekali makanan bersama Eonnie line untuk merayakan goodbye stage unit I.O.I kami di acara musik televisi. Tapi entah ada urusan apa, melewati toko komik, Somi dan Doyeon meninggalkan kami berdua, hingga... sekarang keadaannya berubah canggung ketika teman bicaraku hanya Jieqiong seorang. Dan aku—belum bisa bersikap santai karena perasaan maluku.

... Perasaan yang muncul setelah aku menciumnya, dan—perlahan menjadi batas yang membuat kami tidak lagi seakrab dulu.

Antara aku yang malu mengakui perasaanku, juga atas kelancanganku menciumnya. Dan Jieqiong yang mungkin merasa aneh ketika sahabatnya sendiri, tiba-tiba menciumnya tepat di bibir.

Mencuri first kissnya, tanpa alasan yang jelas seperti punya perasaan khusus atau tidak.

Terlebih lagi, itu hanya seorang Jung Chaeyeon. Bukan lelaki tampan, tinggi dan orang yang patut dipamerkan seperti apa yang ia harapkan untuk menjadi first kiss-nya.

Hanya aku.

Seorang gadis yang tidaklah jauh berbeda darinya.

'Mungkin, malah terdengar menyeramkan, bukan? Temanmu sendiri menciummu, menyukaimu, sementara kalian sama-sama wanita?'

Hhh...

Kenapa pula aku harus dititipi perasaan seperti ini? Kalau aku sendiri merasa jika ini sungguh membebaniku?


Dan bodohnya aku, menunjukkan itu terang-terangan padanya. Tanpa peduli respon darinya; apakah dia akan memandangku jijik ataukah tidak. Aku


"Chaeyeon eonnie?"

"Eoh?"


Menoleh kaget, rambut coklatnya sedikit membuatku terpana ketika angin membuatnya menari, mengikuti arah kemana hembus dinginnya pergi.

Jieqiong... Semakin luar biasa cantik dimataku.

'Dia indah, menggemaskan', Sayang sekali, aku tidak bisa berbuat apa-apa meski hanya menyentuhnya.

—Menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga, juga menangkup pipinya, seperti apa yang dulu pernah ku lakukan.

Haha.

Lucu sekali, bukan?

Kisah kami terdengar seperti kisah mantan kekasih.

Sebab sungguh aku pun berpikir demikian. Bahwa,


"Eonnie..."

Chrysalis -ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang