Yang kami ingat, hari-hari menjelang konser perpisahan kami memang adalah waktu yang sangat melelahkan.
Sebab disana, semua orang bekerja keras untuk mempersiapkan banyak hal.
Bukan hanya kami sebagai idol, melainkan juga seluruh staff, manager, dan pelatih-pelatih kami yang selalu membantu kami untuk dapat memberikan performa terbaik dalam setiap penampilan kami.
Semua orang punya tugas. Dan kami sibuk bukan main hingga dalam beberapa hari hanya terkurung di studio untuk terus berlatih.
Bukan hanya untuk konser perpisahan. Akan tetapi juga acara akhir tahun dan acara-acara award yang akan kami hadiri, yang pastinya menuntut kami untuk memberikan mereka penampilan yang sangat berbeda pada setiap konsepnya.
Dan dengan begitu, tak heran rasanya jikalau kami memiliki banyak persediaan obat dan juga vitamin, untuk terus menunjang kesehatan kami dari segala rutinitas pekerjaan yang sangat melelahkan. Meski pada akhirnya, hal itu justru membuat orang tua kami merasa sedih sendiri. Sebab di usia kami yang masih cukup muda, kami ternyata lebih banyak mengkonsumsi hal-hal semacam itu untuk tubuh kami ini.
Dan salah satu contohnya adalah Ny.Jeon. Ibunda dari Somi, yang sempat terkejut ketika beliau datang ke dorm kami membantu Somi membereskan barang-barangnya untuk pindah dari sana. Dan berakhir tertegun sendiri, sebab dia tau bahwa putri sulungnya memiliki banyak sekali obat untuk berbagai rasa sakit yang dia simpan selama masa promosi kami.
;
"Kau masih muda, tapi lihatlah semua obat yang kau miliki. Oh Tuhan, ada obat neuralgia dan styes juga. Ada semua obat untuk setiap penyakit di sini. Ibu... Kelihatan sangat terkejut." Ujar Somi dengan wajah yang sudah sangat merah. Anak ini mabuk setelah dipaksa Sejeong minum dan menghabiskan satu botol penuh."Jadi aku bertanya, Ibu kecewa padaku, ya? Aku bekerja sangat keras beberapa tahun belakangan ini. Dan dia menjawab kepada staff Unnie's Slamdunk... Dia sudah besar dan banyak berubah. Aku pikir, aku mengetahui semua tentangnya. Tapi ternyata, dengan begini rasanya aku sedikit tidak mengenalinya."
Seulas senyum getir menyambut pada akhir kalimatnya. Menghias jeda pendek dan hela napas Somi, sebelum dia kembali untuk lanjut bercerita.
"Jujur... Kata-kata ibu waktu itu sedikitnya membuatku tertohok. Tapi sekali lagi, aku pun juga teringat... Bahwa ini mimpiku. Dan mimpiku memang bukan pekerjaan yang mudah untuk bisa dijalani. Karena disana, selalu ada pengorbanan yang membutuhkan waktu serta kerja keras tinggi. Namun... meskipun ini melelahkan, meskipun ini juga cukup menguras waktu dan tenagaku... aku tetap menyukainya. Bernyanyi dan menari bersama kalian. Orang-orang yang terus memperhatikanku sebagaimana kakak-kakakku. Dan keluarga kecilku yang baru... yang berhasil aku temukan, di perjalanan panjang ini."
"... Aku menyayangi kalian, meski sering kali aku membuat kalian marah dengan tingkah bodohku. Dan aku terus berharap, bahwa aku bisa memutar waktu, tepat dimana kita masih berkumpul seperti dulu. ─Sepi sekali... Eonnie. Setiap hari terbangun sendiri, tanpa kalian disisiku. Aku... merasa sangat amat muak."
Jieqiong terdiam, kelopak matanya mengerjap. Sejeong memeluk lutut dengan pandangan yang kosong, dan Chungha yang juga masih tersadar, hanya mempermainkan bagian atas dari gelas minumnya dengan jari telunjuknya. Sementara Nayoung... "Kau sudah minum terlalu banyak, Jeon. Ayo ku antar pulang." Buru-buru memotong topik pembicraan. Dan berusaha menyembunyikan ekspresi sedihnya, dengan langsung membantu Somi untuk bangkit berdiri. Dan memapahnya keluar dengan niat mengantarkan si Jeon untuk pulang ke rumahnya lekas.
Drrt drrrt
Hingga kira-kira, tak lama setelah itu, ponsel Jieqiong pun berbunyi. Dan dia segera bangkit untuk bisa mengangkatnya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysalis -ChaeKyul
Short Story"Setelah perjuangan panjang, bagaimana rasanya sampai disini?" [cнaeĸyυl | chaeqiong] 🦊 Jung Chaeyeon 🐱 Zhou Jieqiong Pikasquirtle, 2019 📌 gxg 📌 shoujo 📌 Produce101, IOI, DIA, PRISTIN