Selamat Datang Kembali

299 34 18
                                    

10 maret, 2020; bertepatan dengan satu hari lewat setelah ulang tahun Somi yang ke 19. Kami (anak-anak IOI) sepakat berkumpul di suatu Pub atas undangan dari Sejeong, yang ingin sekali mewujudkan janjinya bahwa dia akan membawa kami menemani Somi melewati malam pertamanya sebagai seorang gadis dewasa untuk minum pertama kali sebagai bentuk perayaan kecil yang sudah cukup umum di negeri pemabuk ini.

Dan yah, bagiku rasanya cukup menyenangkan. Menyaksikan bagaimana adik kecilku tumbuh dan menemaninya menghabiskan malam di sebuah pub untuk minum pertama kali. Tertawa bersama, bercerita ini dan itu, menghabiskan sedikit waktu yang kami luangkan untuk dapat berkumpul dengan membagi suatu hal yang belum pernah kami ceritakan ketika kami belum sempat bertemu. Bahkan termasuk itu aib yang membuat kami terdengar konyol bagi satu sama lain.

'Menyenangkan.' Hatiku menghangat setiap kali aku menatap wajah mereka yang banyak tersenyum lebar. Tertawa terbahak-bahak, sampai wajah kami merah.

Dan disini aku sadar, meski tak jarang kami banyak bertemu ketika kami bekerja, rasa rindu itu baru bisa terlampiaskan sekarang ketika kami berkumpul dan memiliki waktu untuk menatap wajah masing-masing dalam waktu yang lama.

Bukan hanya bertegur sapa di jalan saat kami berpapasan ketika kami bekerja, dan pergi begitu saja karena kami diburu waktu.

Itu bukanlah hal yang cukup untuk bisa meluapkan rindu.

Dan kami bersyukur untuk ini, karena kami bisa berkumpul bersama untuk waktu yang tepat ini.

;
"Nah, ayo minum!" Sejeong mencondongkan tubuhnya, dan menggunakan kedua tangannya sebagai penumpu diatas meja lonjong ini. Lantas menatap Somi main-main, setelah dia menuangkan alkohol kedalam gelas kecil Somi. Dia menyuruh Somi untuk lekas meminumnya.

"Ah, tunggu sebentar Eonnie. Kyulkyung Eonnie belum datang kemari." Tolak Somi sambil melirik kearah pintu.

Aku otomatis menoleh, dan melihat bagaimana Jieqiong belum juga menunjukkan batang hidungnya.

'Oh...' Kemana gadis itu? Apa dia belum juga berangkat dari hotel?

Ya ampun.

"Dasar kura-kura lamban."

"Ya??"

"Ah? ─" Bersitatap dengan Chungha Eonnie, aku pun menggeleng dengan tawa cengengesan. "T-tidak, Eonnie. Aku akan keluar sebentar, menelepon Kyulkyung. Tunggu, yah."

Dan beranjak keluar mengenakan tudung hoodie-ku, kakiku menuruni tangga, keluar dari ruangan vip yang sudah kami sewa untuk turun ke bawah dan pergi ke depan. Menatap sekeliling jalan dengan lalu-lintas padat; niat mencari keberadaan Jieqiong. Namun karena aku tak kunjung menemukannya, maka akupun mengeluarkan ponselku dan langsung meneleponnya. Membuat bunyi sambungan telepon terdengar dari ponsel.

Tut~

Tut~

Flip!

"Halo?"

Aku tersenyum sebagai reflek ketika Jieqiong menyapaku lebih dulu, dengan vokal lembutnya.

Kedengaran manis sekali.

Dan ini seperti candu setiap kali dia melakukannya.

"Hey, dimana kau? Hm? Somi sudah mencarimu. Dia tidak ingin memulai acaranya kalau kau belum juga datang! Kenapa kau selalu lambat seperti itu? Dasar O!"

"Hhh..." Jieqiong mendengus dan langsung membalas, "Haruskah kau memarahiku seperti itu??! Yah!!! Ada kalanya seseorang juga harus terlambat, kan??!"

Chrysalis -ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang