Kebenarannya?

338 40 43
                                    

"Itu hanya fitnah. Aku pergi ke Jepang dengan teman perempuanku. Bukan dengan CEO paruh baya itu. Dan lagi... entah bagaimana mereka menyimpulkan itu aku. Karena jelas sekali, aku dan perempuan didalam foto punya rambut yang berbeda. Rambutku panjang sementara dia pendek. Dan lagi foto itu blur! Orang-orang hanya terkesan memaksakan diri untuk bisa menyamakannya! Dan kejadian di bandara─oh!!! Demi apapun, itu hanya staff kami! Eonnie~! Kau pasti sudah melihatnya, kan~?! Dan kau tau itu bukan aku, kan~?!"

"Mm. Aku melihatnya di naver. Jelas itu bukan kau, tapi mungkin... karena gambarnya blur, jadi orang-orang juga sulit membedakannya."

"Eonnie~! Tapi kau percaya padaku, kan?"

"Tentu. Aku selalu mempercayaimu. Bahkan aku berani memegang kata-katamu lebih dari siapapun. Kau salah satu orang yang jujur, menurutku."

"Yah! Tapi suaramu kedengaran tidak perduli?! Kenapa kau bersikap tenang sekali?! Hmm?!"

"Aih... Berhentilah merajuk. Aku percaya padamu, tanpa syarat apapun. Oleh karena itulah aku bersikap tenang dari tadi."

"Hmmm." :(

"Kau masih bersembunyi?"

"Mm." Jieqiong mengangguk, "Agensi melarangku untuk keluar sementara waktu. Jadi aku terpaksa berdiam diri di rumah dan menghindari wartawan. Rasanya bosan, sekali. Dan melihat impact beritanya, yang membuat Mamaku ikut sedih... aku jadi mudah sekali marah."

"Jieqiong─"

"Aku ingin pergi..."

Chaeyeon memberi jeda sebentar.

Sunyi.

Menghela napasnya panjang, dan tersenyum kecil menatap Jieqiong di layar.

"Pergilah kalau begitu. Keluar dari persembunyianmu, dan lakukan apa yang ingin kau lakukan. Jangan membuat mereka berpikir bahwa kau bersembunyi karena berita itu benar." Begitu ucapnya kemudian, membuat Jieqiong semakin keruh.

"Eonnie benar... Aku ingin sekali pergi ke Korea, dan menemuimu. Atau setidaknya... berkumpul bersama teman yang lain, dan bercerita banyak hal yang selama ini aku lewati sendiri."

"Kkk. Kau selalu kelihatan bahagia setiap kali berada di depan kamera. Aku menonton beberapa acaramu di youtube, dan turut senang dengan apa yang kau lakukan. Tapi... nampaknya beraktivitas solo membuatmu cukup kesepian?"

"Mm." Jieqiong mengangguk lemah, "Rasanya sepi, sekali. Jauh dari teman-teman yang biasa ada disampingmu. Aku kadang punya sesuatu yang ingin ku ceritakan, tapi bingung bercerita kepada siapa. Aku tidak tau apakah mereka sibuk atau tidak. Dan─entahlah? Rasanya hanya ragu kalau aku mengganggu mereka disaat yang tidak tepat. Sulit sekali, Eonnie. Aku rindu kalian."

Ah...

"Sepertinya tempat itu familiar."

"Mm?"

"Apa Eonnie... sedang berada di rooftop cafe itu?"

Chaeyeon menatap reflek ke sekeliling tempat. Membuat anak rambutnya yang tidak terikat rapi, berterbangan disapu angin.

"Ya... Aku selalu kesini untuk nostalgia kecil." Ungkapnya jujur yang justru membuat Jieqiong mempoutkan bibir.

"Ada masalah?" Tanya Chaeyeon jahil dan senyum miringnya terbit.

"Ya~" Jieqiong menanggapi sambil mengalihkan arah pandangnya. "Karena Eonnie sepertinya masih menyimpan dendam padaku." Katanya lesu, memperhatikan kuku-kukunya.

Haha.

"Memang! Kau pikir siapa yang tidak?" Jawab Chaeyeon tegas, dan Jieqiong mendelik murung. "Pacarmu menolak bantuanmu, dan memilih untuk berakhir denganmu. Memutuskanmu sepihak, lalu pergi ke China dan sama sekali tidak pernah memberi kabar. Kau bahkan terkesan memusuhiku setelah kita resmi putus."

Chrysalis -ChaeKyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang