Fiksional Cinta

23 4 0
                                    

Jalanan ramai di ujung suburban ini
dekat dengan rumahmu,
jauh dari harapan dan anganku.
Terlebih tak sampai rasa cinta fiksi ini
terbatas pandang sekadar bayanganmu.

Kau tahu, kau layak untuk ku cintai
meski kau tahu,
aku juga layak untuk kau benci,
ludahi, bahkan kau caci maki.

Terima kasih telah memberiku motivasi
meski hanya sebatas mimpi dan imajinasi,
memandangmu bagai kecilnya bintang
terlihat terang,
tak bisa untukku pegang
ku buai senang
semua ketidak mungkinan
hanya berakhir tentang engkau.

Apakah kita bisa bertemu dan berbicara?
semalam suntuk bercanda dan mengolah rasa?
atau kau hanya jadi perwujudan dari gulingku?
tak perlu kau tahu, ini menyiksa batinku.

Mengurung diri dalam alunan misteri
membuatku jadi penguntit sejati.
Inginku sapa dirimu dan kulambai
dan kau hanya balas 'hai'.

Cinta memang bisa tersirat
tapi dinginmu buat batin ini berkarat.
Cinta tak akan ada jarak
tapi wajahmu buat mata hatiku katarak.
Cinta tak harus memiliki
tapi tentangmu pun aku tidak mengerti,
perspektif apa yang harus ku pahami
jika hanya mencintaimu dari dua dimensi.

Ketika Kang Truman BercelotehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang