Puisi: Ketegangan Pesona

14 0 0
                                    

Di ombang-ambing ombak
perasaanku bergelayut mengikuti
ketika tepi pantai teduh tenang
sedang aku mendadak bergejolak.

Menengok ke belakang
seuntai puisi teronggok kaku,
angin pantai berhembus
menimbulkan aroma khas rindu
yang seakan memburu
para hidung belang yang ambing
terhirup aroma itu
seketika menangis haru.

Semakin kesini semakin kamu
kulihat tubuh mulusmu terburai
menjadi frasa indah di bait kalimat.
Aku terpana kepadamu, bukan pesona
karena sifatmu yang begitu mempuisi
diotakku dan menyejuk dihati
sebab keramahanmu.

Bersanding di batas malam
angin senja mulai berganti temaram
kulihat wajahmu di bibir pantai
selayaknya pagi yang masih damai.

Ketika Kang Truman BercelotehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang