rajah

2.2K 448 131
                                    

last warning!
kapal hantu
Han Seungwoo x Lee Jinhyuk


Minggu membosankan. Anak-anak pergi darmawisata sedang dua pria ini terjebak jemu ah tidak, hanya yang lebih muda karena si Han Seungwoo tampak menikmati siaran sabana afrika di televisi. Jari-jari Jinhyuk yang panjang menelusuri gores lukisan di lengan kekasihnya. Senyum mengembang dapati rajah cantik yang selalu ia suka namun detik berikutnya telapak tangan menggenggam lengan berlukis bunga-bunga kecil itu.

"Hei, kau oke?"

Seungwoo yang sedikit terkejut dengan remas jari di lengan kiri, seketika ia alihkan pandang dari teve. Tangan kanannya mengusap genggam jemari pada lengan berharap si empu sudi memandangnya. Jinhyuk masih enggan membalas tatapnya tapi helai poni tak bisa sembunyikan kerut yang Lee itu punya.

"Sayang?"

Jinhyuk mendongak, mata coklat gelapnya lantas tersenyum pada Seungwoo maksud hati sampaikan bahwa ia baik, namun pertanyaan yang meluncur dari bibirnya detik kemudian buat yang lebih tua terpekur.

"Kenapa buat tattoo?"





Han satu itu berpikir sebentar, menyusun kalimat yang kiranya bisa diterima. Tidak mungkin kan ia katakan jika awalnya hanya ikut-ikutan Seungyeon? Disembur Jinhyuk nanti yang ada.

"Hehe cantik kan?"

Lee itu merotasikan matanya jengah. Ia ingin jawaban, bukan pengalih perhatian.

"Cantik sih, apalagi yang ini." Jemarinya bergerak naik menyentuh rajah di dada Seungwoo yang menyembul sedikit, berniat menjahili kekasihnya.

"Hei, ini masih siang sayang."

Pergelangannya dicekal, Seungwoo terlihat kesal dengan apa yang Lee itu lakukan. Tapi lain hal dengan Jinhyuk yang malah tertawa ringan. Melepaskan tangannya dari Seungwoo, ia kembali berbaring miring memandangi pria itu.

"Kan nggak ada orang." Bibirnya menyungging senyum jahil selagi ujung jarinya bergerak acak di punggung tangan kiri Seungwoo. Berhasil membuat pria itu menggeram gemas.

"Tapi apa nggak sakit?"

Jinhyuk kini berbisik lirih. Jika saja anak itu tidak berbaring tepat di sampingnya, Seungwoo tidak yakin kupingnya sanggup mencerna. Bisa dilihatnya pandangan Jinhyuk fokus pada rajahnya, lalu Lee itu mengerutkan kening dan telunjuk rampingnya naik berkeliaran halus sekali di atas lukis lengan Seungwoo yang tampilkan gugus lilac dan bulan sabit. Sukses membuat darah yang lebih tua berdesir.

"Hei, ayo jawab!" Meremas lengan Seungwoo, Lee satu itu ampak gusar karena kekasihnya malah sibuk dengan pikirannya sendiri. Seungwoo lalu mengukir senyum, membelai helai gelap Jinhyuk yang sudah mulai panjang.

"Nggak sakit kok, 'kan di anastesi."

Lee itu mengangguk-angguk seakan mengerti lalu memilih berbaring terlentang menutup selimutnya hingga dada. Seungwoo bernapas lega, untung Jinhyuk percaya. Memang saat digambar tidak sakit tapi nyeri dan bengkaknya bisa seminggu.

Ia menyamankan bantal untuk mereka dan dengan segera mematikan televisi yang kiranya tak lagi akan ia tonton. Menyamankan diri dibalik selimut, Seungwoo memandang kekasihnya yang sudah menutup mata.

"Kenapa sih? Jangan buat juga, sayang kulitmu. Masih mulus."

Hening, tampaknya yang lebih muda tak berniat menanggapi.

"Tapi kalau mau, ku bikinin yang abstrak sini!"

Plak.

Sungguh tepukan panas di bahunya adalah respons yang tidak Seungwoo duga. Jinhyuk sudah menutup matanya, mana Seungwoo tahu Lee satu itu akan menyasar bahunya. Tangan besar Han otomatis mengusap pundaknya yang berdenyut sedang bibirnya mengucap sumpah serapah.

"Makanya jangan asal!"

Masih dengan mata terpejam Jinhyuk sanggup membalas kalimat ngawur ayah Dongpyo itu. Seungwoo menarik selimutnya, bibirnya masih mencebik kesal lalu samakan tinggi selimutnya dengan sang kekasih lantas ikut memejam mata menjemput mimpi.

Sedikit lagi kantuk menyapa ketika gumam pria di sampingnya membuat Seungwoo terjaga seketika.

"Tapi kalau beneran nggak sakit, besok anterin ya! Aku juga mau bikin satu."

Sumpah Seungwoo menyesal bilang tidak sakit.
































Pertanyaan Jinhyuk mewakili ke-kepo-an ku soal mengapa banyak orang memilih merajah diri?
Kan sakit:(

marshmallow [hsw x ljh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang