akibat dongpyo

1.4K 315 14
                                    

last warning!
kapal hantu
Han Seungwoo x Lee Jinhyuk



Seungwoo itu manusia pagi. Ia bangun sangat awal lalu segera mandi bersihkan diri, setali tiga uang dengan Jinwoo namun beda jurusan dengan Jinhyuk dan Dongpyo. Dua nama yang disebut terakhir baru akan tinggalkan singgasana ketika dua kesayangannya singgah menarik mereka dari nyamannya ranjang, tentu dengan sedikit paksaan dan sogokan.

Jarum pendek baru tinggalkan angka lima ketika ponsel pintar Jinhyuk berdering nyaring ganggu tidurnya yang damai. Lee itu gapai asal benda persegi dengan delapan puluh persen layar miliknya, menggeser ikon hijau tanpa niat memeriksa siapa di ujung sambungan.

"Hm?"

Terlalu malas untuk memberi salam, gumam ambigu jadi pilihan Jinhyuk untuk beri tahu jika panggilan sudah ia terima.

"Aku dan Dongpyo di depan."

Seruan dari seberang memang tidak memaki, tidak juga bernada tinggi. Namun  mengingat siapa pemilik getar halus itu membuat pria dua puluh tiga melompat dari tempat tidur terburu-buru. Tidak peduli sandal rumahnya yang tertinggal di kolong ranjang juga piama bermotif bintang kekanakan yang mungkin saja jadi bahan blackmail Dongpyo di masa depan, Jinhyuk membuka kait gerendel secepat yang tangannya bisa.

"Kenapa lari-lari begitu sih?"

Abaikan Jinwoo yang menyuarakan tanya, Jinhyuk menarik napas dalam memutar kenop pintu yang pisahkan ia dan kekasihnya di luar sana.

"Pagi Jinhyuk hyung!"

Bruk.

Bukannya rupa sang kekasih, malah lengking nyaring dan cengiran lebar Dongpyo yang Jinhyuk dapat dari balik pintu. Berjengit kaget, langkahnya ceroboh ke belakang membuat pantatnya mencumbu lantai kayu sebabkan bedebum keras.





Ringisan Jinhyuk yang meratapi nyeri pinggulnya tak diindahkan tiga yang lain. Dua remaja berbalut seragam sibuk habiskan sereal dan roti lapis buatan Seungwoo, sedang Han itu menumpang mandi. Dongpyo bilang pemanas air mereka rusak, dan mandi pagi dengan air dingin di musim gugur sama dengan mencari mati. Itulah mengapa pasang ayah dan anak itu berakhir di depan pintu kediaman Lee sepagi ini.

Bibir Jinhyuk mengerucut, mengumpati Dongpyo yang bisa-bisanya makan dengan tenang ketika ia hampir mematahkan pinggulnya, tentu dengan volume seminimal mungkin agar tak dapat teguran penuh cinta dari ayahnya. Anak itu kan suka mengadu. Dan Jinhyuk tidak mau ribut dengan Seungwoo hanya karena si kecil yang menyebalkan itu.

Kelerengnya menangkap bayang Han yang mendekat dari ruang tidurnya. Helainya menjuntai berantakan setengah basah, segar tapi rautnya masam. Jinhyuk kira itu karena tempat tidurnya yang belum sempat ia rapikan. Yang lebih tua kini berdiri menjulang tepat di hadapan Jinhyuk, menyelam pada iris kelam Lee yang mendongak. Berkedip pelan, seringai yang terbit di bibirnya berhasil buat Jinhyuk menelan ludah gugup. Kepala berhias mahkota kelam menunduk, mendekati wajah Jinhyuk yang menegang, menghapus jarak.

Tak ada sepuluh senti. Napas yang lebih muda tercekat, ringisan sakitnya menguap entah ke mana. Embus halus beraroma pasta gigi membelai saraf bau milik Jinhyuk. Rasa-rasanya hanya sedikit tiupan angin yang dibutuhkan untuk mempertemukan belah bibir keduanya.

"Tolong jangan berbuat tidak senonoh di hadapan minor ya tuan-tuan."




Cup.




Dua pasang manik beriris gelap itu melebar seketika dan kaki panjang Han terlonjak mundur detik kemudian, beruntung ia masih sanggup jaga keseimbangan dan tidak berakhir tersungkur macam Jinhyuk.

Dongpyo sekali lagi berefek besar pada pagi Jinhyuk. Perkataan menohok anak itu mengagetkan dua pria dewasa beda marga sebabkan Seungwoo yang tadinya hanya berniat menjahili Jinhyuk jadi dapat kecup tak sengaja di bibirnya dari bibir Jinhyuk yang belum gosok gigi. Dan Jinhyuk tahu kekasihnya benci dicium seseorang yang belum bersihkan diri.

Handuk di leher Han kemudian dilempar padanya, dipindahtangankan. Laki-laki itu meninggalkan ketiga eksistensi penting di hidupnya yang memandang heran. Dengan wajah merah, langkah kesal dan tangan yang terus mengelap kasar bibirnya, ayah Dongpyo itu berlalu. Sepertinya Seungwoo kembali ke hadapan wastafel berniat mengulang sesi gosok gigi. Hingga teriakannya terdengar nyaring membuyarkan heran tiga pria beda usia di meja makan.

"Jinhyuk pergi mandi sekarang!"




















































Halo!
Setelah senin yang berat alangkah baiknya mandi pagi dengan air dingin hehehe:3

Selamat hari selasa! Jangan lupa bahagia!

marshmallow [hsw x ljh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang