last warning!
please welcome my intercontinental shipHan Seungwoo x Lee Jinhyuk
Jika kalian tanya Jinhyuk nomor berapa bagi Seungwoo, maka Han satu itu akan jawab dengan jujur nomor tiga. Jika itu tentang prioritasnya sekarang, maka ia adalah si nomor empat setelah orang tuanya juga anak-anaknya. Tapi jika itu tentang pengalaman romansa yang intens, Jinhyuk adalah yang pertama.
Hubungannya dengan Jinhyuk adalah yang pertama tanpa banyak drama. Seungwoo ingat dulu bahkan belum genap seminggu berkencan ia sudah ribut dua kali dengan pacar pertamanya. Apalagi dengan Byungchan, hampir tiap hari ada saja yang bikin keduanya adu mulut. Beda kasus saat dengan Lee yang ini. Jalan cerita keduanya tidak bertele-tele macam drama, kata Dongpyo malah terlalu mulus. Tidak pernah ada pertengkaran besar, tidak ada ganjalan restu seperti yang opera sabun tayangkan di teve, tidak seru.
Satu hari Seungwoo pernah merenung, apa yang buat hubungannya dengan Jinhyuk jauh lebih stabil. Mungkin karena keduanya sudah terlalu tua untuk bermain-main, atau mungkin juga karena pendewasaan lewat sepasang putra yang mereka asuh. Jinhyuk bahkan tidak perlu repot berkata jangan dekat-dekat si A atau si B karena Seungwoo tahu di mana ia harus menempatkan diri dan Seungwoo tidak pernah larang Jinhyuk begini begitu karena si jangkung itu akan langsung menolak apa yang kiranya akan memicu pertengkaran. Haha, mereka terlalu mengerti satu sama lain.
Jinhyuk begitu menghargai jalin yang sedang mereka rajut jadi sudah seharusnya Seungwoo begitu bukan? Kakak perempuannya bahkan terkagum dengar cerita Dongpyo akan ketenangan hubungan keduanya hingga masuk tahun ketiga dan memaksanya segera menikahi ayah Jinwoo karenanya. Dan di sinilah ia, menonton ulang animasi kesukaan Jinhyuk sembari memainkan benda berkilau baru yang melingkar di jari manis kiri yang lebih muda.
"Hyung jangan senyum-senyum sendiri, tolong." Han menjepit gemas hidung bangir yang lebih muda sebelum kembali meraih tangan besar itu, menggenggamnya erat. Kurva bahagia terkulum rapi tampakkan garis senyum dalam saat Lee merengut kesal karenanya.
"Memangnya kenapa kalau aku senyum, hm?" Jinhyuk menggeleng kecil lantas beralih memerangkap yang lebih tua dalam dekap. Helainya yang halus menggelitik sisi wajah Han, memancing kekehnya mengudara sebelum ikut melingkarkan lengan. Tinggi badan yang hampir sama buat keduanya lebih leluasa mengunci satu sama lain bahkan saat duduk berdampingan.
"Jangan senyum! Hyung ganteng kalau senyum, nanti Elsa suka. Olaf nggak mungkin menang kalau lawan Elsa." Celoteh acak yang lebih muda gaungkan tawa Seungwoo lebih keras.
"Apasih Olaf ini, aku kan Rudolph. Nggak mungkin sama Ratu Elsa." Memilih ikut serta dalam drama berlatar animasi beku yang Jinhyuk mainkan.
"Hidih Rudolph kok ogah-ogahan makan sayur." Menjauhkan diri dari sang pacar, eh tunangan maksudnya. Jinhyuk melipat lengannya di depan dada kembali fokus pada teve yang tampakkan si boneka salju sedang bernyanyi tentang keinginannya di musim panas. Ikut bersenandung riang, lupa pada kesalnya.
Seungwoo meraih benda persegi pengontrol teve, memutar ulang acak dari film animasi yang mereka tonton.
"Hyung ih kok diganti!" Jinhyuk memekik kesal ketika lagu yang sudah hampir selesai berpindah pada adegan lain di awal film, ini tentang dibukanya gerbang istana.
"Aku lebih suka yang ini." Tidak acuh, Seungwoo malah menyamankan sandarnya pada sofa tak lupa sembunyikan remote teve dari kekasihnya yang sudah marah.
"For the first time in forever~ nana na nana na naa~"
Lantun senandung Seungwoo yang tak hafal lirik memicu tawa Lee di sampingnya.
"Nggak hafal gitu liriknya." Lengan yang lebih tua dapat tamparan pelan, tapi tak hentikan Han terus bergumam biar hanya ikuti melodi yang ada.
"Biar aja. Kamu ikutan nyanyi dong! Katanya hafal." Jinhyuk menggeleng lalu melingkarkan lengan pada lengan kiri Seungwoo, menumpukan kepala pada bahu Han yang sibuk bernyanyi.
"I suddenly see him standing there.
A beautiful stranger, tall and fair~"
Namanya kesukaan, akhirnya Lee satu itu ikut menggumam lirik yang ia hafal di luar kepala.
"Eh apa aku beautiful, tall and fair?" Alisnya dinaikkan, ia berujar menggoda. Satu cubitan mendarat di rajah ayah Dongpyo, Jinhyuk sebal dan Seungwoo tahu itu. Han lalu terkekeh dengan ucapnya sendiri juga respons kekasihnya yang menggemaskan.
"And I know it is totally crazy
To dream I'd find romance
But for the first time in forever
At least I've got a chance~"
Adegan di layar berganti tampakkan si ratu es yang nyanyikan bait original sound track paling terkenal dari film ini.
"Kok bisa ya lirik yang barusan itu sama kaya apa yang mau ku kasih tahu kamu?"
Mengecup puncak kepala yang lebih muda, Seungwoo pilih genggam taut jemari Jinhyuk pada lengannya. Si rambut coklat di teve terus bernyanyi, menerobos kerumunan yang akan masuki gerbang istana.
"I'm getting what I'm dreaming of
A chance to change my lonely world
A chance to find true love~"
Kembali bersenandung, Seungwoo mengusap jari-jari Jinhyuk yang memerah. Respons tubuhnya saat merasa malu.
"So it has to be today." Mengangkat dagu Lee yang menunduk dalam.
"Cause for the first time in forever." Tersenyum simpul menyelami irisnya yang berkilau karena cahaya teve.
"For the first time in forever~" Mengikis jarak,
"Nothing in my way." Desis lirih Jinhyuk membungkam apa yang tadinya akan Seungwoo lakukan padanya.
Meraup bibir yang lebih tua.
Halo! Lama tak jumpa ya wkwkwk
Moodku jelek semingguan, thanks to this song and princess Anna (yeay its me! /nope) which lighten up my mood
Selamat malam, selamat beristirahat, terima kasih sudah berusaha keras hari ini, jangan lupa makan malam~
KAMU SEDANG MEMBACA
marshmallow [hsw x ljh]
Fanfiction(n.) a confectionery made from sugar, water and gelatin whipped to a squishy consistency, molded into small cylindrical pieces, and coated with corn starch. soon to be an intercontinental cruise: Han Seungwoo x Lee Jinhyuk