before the dawn

2.8K 507 100
                                    

last warning!
super-crack-ship
Han Seungwoo x Lee Jinhyuk

Temaram lampu tidur tampakkan dua anak adam berbagi hangat di peraduan. Selimut tak berbentuk, yang satu betah berada di atas yang lain. Abai pada pagi yang hampir datang dan pada kebutuhan untuk biarkan mata terpejam.

Dalam dekap Seungwoo, Jinhyuk lantunkan desah lirih. Sungguh mulanya Jinhyuk hanya ingin tidur nyenyak hingga matahari menyapa nanti, namun Han Seungwoo dengan segala kesempurnaan yang raganya punya terlalu sayang untuk di lewatkan. Bisep cantik itu disusurinya, naik. Ia remas gemas bahu kokoh pria itu sebelum bibir si Lee mendarat sempurna di rahang kirinya. Geram rendah yang lebih tua plus halau jemarinya jadi upaya ingatkan Jinhyuk pada janji nanti pagi dan kemungkinan amukan Kim yang berisik. Namun siapa peduli, selama Jinhyuk bisa mengecap Seungwoonya ia tidak takut apa pun.

"Berhenti bermain-main dan pergi engh— tidur."

Seungwoo menyelesaikan kalimatnya tersengal. Cuping telinganya dikulum mesra seperti yang selalu Jinhyuk suka lakukan. Seungwoo yang masih sadar benar anak nakal itu butuh tidur, terus berusaha menjauhkan diri dari incubus bertopeng Lee Jinhyuk. Sedang si Olaf keras kepala terus saja memancing minta diterkam. Rahang Seungwoo yang mengeras tanda menahan diri sukses cetak kurva puas pada bibir yang lebih muda.

"Katakan hyung tidak suka, maka Olaf ini akan pergi tidur." Han kembali menggeram, bisik diakhiri kecup di belakang telinga hampir membuatnya lepas kontrol.

"Dusta jika ku katakan tidak suka." Iris yang tampak serupa itu bertemu dalam tatap. Jemari yang tadinya memeluk pinggang si Lee bergerak acak di punggungnya, loloskan lenguh dari bibir Jinhyuk. Seungwoo lalu meraup pipinya, mengecupnya sayang.

"Tapi kau butuh tidur sayang." Ia berbisik lirih di telinga kiri.

"Ck nggak seru ah, hyung kuat banget." Jinhyuk berdecak sebal, berguling turun dari atas kekasihnya. Sudah satu jam dan Seungwoo masih bisa berpikir jernih, ia menyerah. Tawa kecil mengudara, lantas lengan kekar itu membawa Jinhyuk kembali dalam dekap.

"Jam empat, cepat tidur sebelum ku bikin kamu nggak jadi jalan nanti."

Si Olaf nyamankan diri, ia ingat ada janji dengan Wooseok jam delapan namun Seungwoo sungguh sulit di tolak. Ia berdecak, lagi. Mengapa kekasihnya itu selalu berhasil mengambil alih kewarasannya? Bahkan pria itu sudah menutup mata bersiap tidur. Usapan halus di punggungnya yang ia yakini agar lelap cepat menyapa malah membuat kujur tubuhnya meremang. Hah, Jinhyuk mendesah lagi.

"Jangan banyak mendesah dan cepat tidur!" Nadanya mutlak, Jinhyuk mencebik dibuatnya. Namun alat gerak Jinhyuk seperti punya otak lain yang membuat ujung telunjuknya malah asyik menelusuri dada bidang berhias rajah milik kekasihnya.

Geraman rendah dari bibir Seungwoo memancing kekeh Jinhyuk. Lee itu selalu suka ketika Han yang satu itu lepas kendali hanya karena dirinya. Ia seperti tahu kekasihnya itu menahan diri sekuat mungkin agar tidak membuat masalah. Jinhyuk lalu daratkan bibir pada pangkal leher kokoh itu, menyesapnya pelan.

"Lee Jinhyuk! I command you to stop whatever dirty shits on your mind and go fucking sleep right now!"

Okay, Seungwoonya sudah marah. Jinhyuk harus pergi tidur sekarang.




















































Ya tuhan, pagi-pagi saya sudah ngetik dosa:(

marshmallow [hsw x ljh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang