"Pangeran tampan dan gagah berani yang mencintai tanpa syarat apa pun? Mungkin semua itu hanya ada di cerita dongeng saja!" Aku berdiam diri sambil menikmati pemandangan dan semilir angin di lantai dua rumahku.
"Bila memang benar ada pria seperti itu, sudah pasti bukan milikku. Aku hanya perempuan yang bertampang pas-pasan cukup tahu diri untuk menerimanya," lanjutku dalam hati.
Namaku Cantika Tari, semua orang biasa memanggilku Tari. Alasan ibuku memberi namaku, ia berharap aku bisa menjadi seseorang pembawa tarian yang indah. Ibuku dulu adalah seorang penari tarian tradisional, ia selalu mengisi acara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat ia masih seusiaku. Aku rasa keinginan ibuku sudah terwujud dengan aku menjadi seorang penari saat ini, walaupun tipe tarianku sangat jauh berbeda dengan ibuku, aku penari tarian hip-hop sementara ibuku penari tarian tradisional. Betapa bangga ibuku setiap aku meraih penghargaan memenangkan perlombaan tari bersama komunitas tariku.
Aku terlihat mudah di dunia tari, tetapi aku nampak tidak seberuntung itu saat memasuki dunia percintaan. Aku hanyalah seorang wanita yang ingin menemukan cinta sejatinya. Aku belum pernah memiliki seorang kekasih sebelumnya, semua pria yang pernah dekat denganku selalu menganggap hubungan bersamaku hanyalah sekedar teman dekat saja.
"Lo nggak jelek, tapi lo humoris dan juga friendly. Jadi orang-orang yang dekat sama lo, udah terlalu nyaman hanya sebatas teman. Menurut mereka pasti lo asik dan lucu. Tentunya ada rasa canggung untuk menjadikan lo seorang pacar buat mereka," setiap teman yang aku datangi untuk curhat (curahan hati) selalu berkata hal yang sama.
Kebingungan semakin menjadi-jadi. Bersifat humoris dan juga ramah adalah hal yang positif, tetapi menjadi boomerang bagi diri sendiri pada akhirnya. Sebenarnya aku tidak ingin mengambil pusing atas perkataan setiap teman-temanku, aku hanya mengetahui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tuhan juga sudah memberikan takdirnya bahwa setiap orang diciptakan berpasang-pasangan, so, I don't worry about that!
Aku dekat dengan siapa pun, tetapi aku menganggap satu pria ini berbeda. Pria ini satu komunitas tari denganku. Dia bernama Esaril Bramantya, yang biasa dipanggil Eril. Awalnya aku menganggapnya hanya seorang sahabat yang sangat mengerti tentang diriku dan tentunya orang terdekat sejak di bangku SMP hingga sekarang. Ditambah lagi, aku dengannya satu sekolah kembali di SMA Mandala, sekaligus duduk sebangku di kelas. Ada sesuatu yang berbeda hari ini saat aku melihatnya memasuki kelas.
"Kenapa gue jadi deg-degkan, ya! Ditatap sama, Eril?" tanyaku dalam hati.
"Woi! Bengong lagi, lo! Diajak ngomong juga," tegurnya saat aku terdiam menatapnya.
"Ah, lo! Ganggu orang lagi ngelamun aja, deh!" aku kembali melanjutkan catatanku.
"Ngelamun jorok lo ya, ngaku lo!" ejeknya.
"Lo tuh, pikiran kotor! Besok-besok gue panggil lo piktor sajalah, cocok juga lagi pula," aku menopang dagu sambil menulis catatan.
"Biarin aja, kesambet baru tahu rasa lho, kebanyakan bengong," ejeknya kembali.
Aku memberhentikan menulis catatan dan langsung menghadapnya sambil menghela napasku.
"Sekarang gini aja ya, selagi ngelamun belum ada tagihan pembayaran, gue masih bisa ngelamun sesuka gue dong!" Jengkelku.
"Biarin kesambet, sukurin!" Ejeknya kembali.
Aku hanya membalas dengan menjulurkan lidahku, ia pun membalas dengan melakukan hal yang sama.
Aku sangat dekat dengan Eril, tidak sedikit yang berkata bahwa aku dan Eril adalah sepasang kekasih. Eril banyak dikagumi kaum hawa, bahkan banyak yang iri melihat kedekatanku dengannya. Memang benar, tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta kepadanya. Eril adalah Ketua Tim Basket di sekolahku, ia juga mengikuti ekstrakurikuler Band dan menjadi seorang Gitaris, serta prestasi ia cukup banyak di sekolah, bahkan dia tidak pernah terlewat masuk peringkat 10 besar di kelas. Tidak banyak yang mengetahui bahwa ia juga seorang Penari tarian hip-hop di luar jam sekolah. Ditambah lagi, Eril memiliki senyuman yang manis, berkulit kuning langsat, tinggi proposional seorang Atlet Basket, dan gaya pakaian yang sesuai jamannya. Aku rasa memang benar, Eril membuat kaum hawa tergila-gila akan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JOKES LIFE WITH TRUE LOVE [TERBIT | OPEN PO]
Lãng mạnJOKES LIFE WITH TRUE LOVE #1 Jaman SMA (20.02.23) Cantika Tari, semua orang biasa memanggilnya Tari. Perjalanannya di dunia tari sangatlah mulus. Namun, ketika memasuki dunia percintaan ia tidak seberuntung itu. Tari hanyalah seorang wanita yang ing...