Chapter 1

1K 53 9
                                    

Desa Konoha

Rumah Sarada

03 : 00 PM


22 tahun usia yang terbilang muda namun jika hidup di sebuah pedesaan jika sudah berusia di atas 20 tahun maka akan banyak pertanyaan 

KAPAN NIKAH??

Ada juga yg bilang 

BURUAN NIKAH NANTI JADI PERAWAN TUA

belum lagi setiap ada acara nikahan selalu ada yang nanya 

"pak umur anak gadisnya sudah berapa ??? Buruan di nikahkan pak nanti malah gak ada yang mau pak"

Ucapan itu sering terdengar padahal belum menikah dan tidak memiliki kekasih bukan lah aib tapi itu lah hidup di sebuah desa pikiran masyarakat nya masih belum terlalu memandang pendidikan menjadi prioritas utama,karena sukses bagi sebagian orang adalah terpatok pada harta kekayaan.

🥢🥢🥢

Sarada Uchiha,gadis berusia 22 tahun anak gadis dari Sasuke Uchiha dan Sakura Uchiha contohnya.Gadis yang telah lulus SMA memilih berkerja di sebuah swalayan.Dia adalah anak tunggal dari keluarga Uchiha ini.

Pagi ini,Sasuke bertanya pada anak gadis satu-satunya di ruang tamu.

"Sara belom ada yg mau lamar gitu"tanya Sasuke iseng pada Sarada yang asik menonton TV.

"Iiih ! Papa tanya apa sih ? Nggak ada-nggak ada kok !"Jawab Sarada dengan wajah cemberut.Sementara Sakura penasaran dengan maksud dari pertanyaan suaminya.

"Kok tanya begitu sih,Pa ? Tumben banget."

Sarada langsung nyeletuk dan mengajukan pertanyaan yang sama.


"Iya pa,kenapa nanya soal itu sih ? Papa takut aku gak laku?? Takut aku jadi perawan tua gitu?"Masih dengan wajah yang cemberut.

"Bukan begitu Sara..Papa ingin lihat kamu naik pelaminan, umur seseorang kan tidak ada yang tau sampai kapan.."

Sarada terdiam dan mengalihkan tatapannya ke layar televisi dengan perasaan yang tak karuan.Sarada berusaha tak mendengar tapi ucapan orang tuanya terasa mampu menembus egonya.

"Kalau ada yang ngelamar,kamu harus mau ya ? "Ucap Sakura dengan senyumannya yang tak kalah cantik dengan dirinya
"Mama..Menikah itu sekali seumur hidup jadi gak bisa main-main."
"Kalau gitu,cari pemuda yang benar-benar baik ! Dan jangan nolak kaya biasanya.."

Sarada tak mampu menjawab lagi.Bahunya terasa bergidik mendengar kata lamar,pemuda dan sejenisnya tadi.

🍫🍫🍫

Di tempat lain..

Terdapat seorang pemuda juga tengah mendengar wejengan dari sang ayah.

"Mitsu kan sudah dewasa , cari lah wanita yg tepat lalu menikah"ucap Toneri Ootsutsuki

Mendengar itu,Mitsuki meregangkan tubuhnya sedikit memberikan kesan malas pada dirinya.

"Aku tak ada waktu ayah,pekerjaanku banyak"Masih sambil meregang dan membunyikan persendian jari-jari tangannya.Sang ayah hanya menghela napas dan melanjutkan perkataannya.

"Jika mencari pasangan,jangan yang hanya ingin senang nya saja tapi cari lah yang mau di ajak hidup susah"Tambah Toneri

"Rata-rata perempuan itu lebih realistis."Jawab Mitsuki lagi sambil memotong kuku jari tangannya.
"Itu kalau gadis kota..Papa akan carikan untuk mu yang seperti harapan keluarga.Umurmu sudah 28 tahun,harus memikirkan masa depan sekarang !"

Mitsuki bangkit dari tempat duduknya seraya menatap dalam ayahnya.Dengan singkat,pengusaha berwatak introvert ini menjawab wejangan tadi.

"Terserah ayah !"

🍠🍠🍠

Keesokan harinya di Desa Konoha..

Rumah Sarada..

Toneri mendatangi sebuah desa untuk mengunjungi salah seorang temannya.

"Hei,Sasuke..Apa kabar ?"Ujar Toneri yang disambut dengan salam dan pelukan hangat dari temannya ini.

"Ya..Seperti yang kau lihat aku masih sama seperti dulu,masih sering main sama hewan ternak dan kerbau ku itu."seloroh Sasuke yang merupakan teman semasa kecil Toneri.

 Toneri melempar pandangannya ke penjuru arah.Suasananya tak banyak berubah,hanya saja semakin banyak rumah berpagar besi dan kondisinya pun sudah permanen.

"Aku rindu suasana damai desa ini"Kata Toneri.
"Rindu tapi kau jarang ke desa ini ! Bagaimana kabar putramu ?"tanya Sasuke.

Senyuman yang Sasuke dapatkan,sebelum teman lamanya menjawab pertanyaannya dengan ramah.
 "Dia sudah dewasa..Umurnya 28 tahun sekarang."Ada rasa haru terbesit dalam hati Toneri.Sedangkan Sasuke terkagum-kagum hendak bertanya.

"Apa anakmu sudah nikah ?"

"Belum Sas..Aku ingin dia segera menikah namun ia terlalu sibuk"Jawab Toneri sambil tertawa kecil 

🍘🍘🍘

Suasana desa yang tenang benar-benar membuat  Toneri yang sudah lama tinggal kota menjadi sangat betah.Dia bisa sepuasnya mengirup udara segar tanpa khawatir ada asap knalpot kendaraan yang menyesakkan.

"Andai ku bisa menikmati suasana ini di masa tua ku, bukan hingar bingar kota"
"Kau bisa tinggal di sini Toneri.. bukan kah tanah yg dulu kau tempati sekarang ini kosong, bangun saja rumah sederhana di sana"usul Sasuke.

 Toneri menghembuskan napasnya lagi usai menghirup sebanyak-banyaknya udara pedesaan.

"Aku mau,tapi aku nggak bisa meninggalkan Mitsuki"
"Ajak saja ikut tinggal di sini."
"Mana mau anak itu di pikirannya hanya pekerjaan"Keluh Toneri.

Dan tak lama kemudian,muncul seorang gadis yang baru turun dari sepedanya dengan membawa rantang susun.Sebelum dia masuk,pak Sasuke segera menghentikannya.

"Sara kenalkan ini oom Toneri,teman papa waktu kecil"

Sarada tersenyum lalu menjabat tangan Toneri dengan penuh sopan santun dan tersenyum manis
"Saya Sarada...Salam kenal oom."

 Toneri melongo penuh kagum memandang Sarada sampai gadis itu hilang dibalik pintu masuk rumah.

"Itu anakmu ?"Tanya Toneri.
"Iya,dia anakku satu-satunya."
"Apa sudah menikah ?"

 Sasuke yang awalnya bengong karena pertanyaan tadi,langsung terkekeh ringan sambil sedikit mengeluh dan curhat.

"Itu lah..Sampai detik ini ia belum ada yg lamar.Aku dan istriku sampai pusing karena banyak laki-laki yang dia tolak sebelumnya.Maklum lah, di kampung usia 20 ke atas bagi seorang gadis rata2 sudah menikah,kami sangat takut Sarada tak ada yang mau lamar"

 Toneri berpikir sejenak..

"Dia mau tidak ya di jodohkan ?" Tanya Toneri asal.
"Maksud mu??? Sebenarnya Sarada ku bukan gadis yang pemilih namun entah kenapa sampai sekarang belum menikah"Keluh Sasuke lagi.

Seakan mendapatkan pencerahan langsung dari langit,Toneri langsung bangkit setengah mencak dari kursinya.

"Kalau gitu gimana kalau minggu depan aku kemari lagi membawakan lamaran ?"

Sontak hal ini membuat pak Sasuke sweatdrop..

"Kau ini ! Aku tau kau sudah lama di tinggal istri tapi jangan putriku yang kau jadikan istri !"
"Bukan aku Sas,tapi untuk Mitsuki,putraku.."ucap Toneri mencairkan suasana salah paham tersebut.
"Oh aku kira kamu Toneri.."Jawab Sasuke yang kemudian disambut dengan tawa mereka bersamaan.


Ok..Di ff yang baru ini sebenarnya ada unsur komedinya..Tapi di chapter ini masih kurang dan sedikit banget yang bisa author tulis..Jadi tetap tunggu chapter-chapter selanjutnya dan silahkan tinggalkan jejak..

Arigatou !!

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang