Seperti mendapat angin segar Sakura merasa sangat penasaran dan antusias menyambut kabar dari suaminya mengenai lamaran yang diperuntukkan bagi Sarada
"Kira-kira putranya pak Toneri gantengnya seperti apa ya ?"Mata Sakura berbinar-binar disini,"Dia orang kota,ya pastinya ganteng banget walau masih gantengan papa,ma.."Jawab Sasuke sambil sedikit menggoda.
"Oh ya,pa ? Denger-denger dia itu PLTN ternama di kota Otogakure itu kan ? "Tanya Sakura lagi."Kamu bener banget Ma ! Dia lah yang memimpin perusahaan itu sekarang."
Tanpa disadari,di balik pintu kamar Sarada sudah menguping pembicaraan orang tuanya di ruang tamu
"Lamaran? Berarti aku di jodoh kan? Oh..Kamisama ! Kenapa Siti Nurbaya harus hidup lagi terus menjelma di kamar ini ?"Gerutu Sarada sambil memeluk tubuhnya sendiri.
🍺🍺🍺Sedangkan pemuda yg akan meminang Sarada tengah sibuk minum teh bersama ayahnya.Suasana hangat sangat terasa di situasi ini meski tanpa ada sosok istri dan ibu bagi mereka.
"Kamu ingin punya istri nggak,Mit ?"Tanya Toneri
"Mau ayah,tapi aku belum ada waktu untuk memikirkan hal itu"Jawab Mitsuki sambil menopang dagunya di atas meja.
"Tapi apa kamu sudah memiliki teman dekat ? Kekasih atau seseorang yg kamu sukai ?"
Mitsuki sedikit terkejut mendengar pertanyaan ayahnya dengan menatap intens pada sang ayah dan menggelengkan kepalanya perlahan.
"Kalau ayah carikan calon istri,apa kamu setuju"tanya Toneri perlahan dan disambut dengan senyuman yang terlihat dibuat-buat.
"Keputusan ayah adalah keputusan terbaik begitu juga dengan pilihan ayah..Aku akan setuju selama itu membuat ayah senang"Jawabnya masih dengan senyuman yang tak tulus.
Dirasa telah selesai,Mitsuki pun hendak beranjak dari hadapan ayahnya namun sebelum itu pak Toneri kembali berbicara.
"Ayah akan segera kenalkan kamu dengan gadis dari desa Mitsuki..Namanya Sarada Uchiha."Suka cita Toneri malah disambut keterkejutan dari putranya.
"Apa ?! Gadis desa ?"
"Ya gadis desa ! Ayah tak masalah dengan hal itu yang terpenting gadis itu tak hanya mengejar harta mu saja Mitsu."Mitsuki tergagap lalu diam untuk waktu yang lama.Dia tak tau lagi harus berkata apa karena telah terlanjur meng-iyakan tawaran ayahnya.
🥛🥛🥛Beberapa hari kemudian..
Di rumah Sarada..
Keluarga dari pihak Sarada sangat menyambut kedatangan Mitsuki dan ayahnya yang telah membawakan hadiah yang terbaik untuk Sarada.Canda tawa juga mewarnai percakapan Toneri dan Sasuke beserta Sakura yang membuahkan kesepakan,sementara Sarada dan Mitsuki hanya diam diantara riuhnya suara orang tua mereka.
"Oh iya...Ngomong-ngomong calon pengantinnya kok pada nunduk semua ? Saling pandang dong ah ! Gimana sih.."Goda Sakura yang disambut tawa para ayah di ruang tamu itu.Masih tak ada suara dari mereka.Hanya saja Sarada merasa terpengaruh oleh guyonan ibunya dan mulai mengangkat kepalanya memandang Mitsuki yang tengah memandangnya juga dengan ekspresi datar dan senyuman sedingin gunung es.
Bisa mampus anakmu ini,Ma..Pa.. !! Lemes liat dia senyum kaya gitu ! Ini baru senyum yang di lempar kalau sudah nikah bisa-bisa sepatu nya yang dia lempar..
"Oh ya Sara ! Tolong ajak lah calon suamimu ini ! Bentar lagi kan mau nikah,biar gak canggung gitu.."Ucap Sakura lagi-lagi dengan menggoda.
"Eh ! I-Iya Ma.."
Di desa itu terdapat perkebunan teh yang sangat luas.Sarada tak tau musti dibawa kemana pemuda bersurai biru disebelahnya ini.
"Boleh aku tanya ?"Ucap Mitsuki memecah keheningan di pikiran Sarada.
"Oh iya..Bo-boleh kok.."Sarada terlihat sangat gugup dan tubuhnya terasa dingin diantara suasana desa yang memang sejuk.Rasanya dirinya ingin sekali melarikan diri dari Mitsuki sekarang.
"Kamu sudah bekerja ? Apa pekerjaan kamu ?"Tanya Mitsuki lagi masih dengan suasana yang melebihi dinginnya udara di desa.
"Iya..Aku kasir di swalayan dekat sini."Pelan sekali suara Sarada sampai membuat Mitsuki sedikit memiringkan kepalanya ke arah gadis disebelahnya ini.
Entah kenapa,Sarada sangat gugup bersanding dengan Mitsuki terlebih lagi saat harus berpapasan dengan pemuda-pemuda desa yang pernah dia tolak.
"Hmm..Anu..Ayo kita duduk disini dulu."Ajak Sarada yang masih tidak bisa menyesuaikan diri.
Untuk beberapa lama..Kembali tak ada suara diantara mereka.Hanya ada suara riak air sungai yang sangat jernih dan mengalir lembut melewati kaki keduanya.
"Apa kamu selalu begini ?"Tanya Mitsuki tiba-tiba hingga membuat Sarada kembali gugup.
"Se-Selalu apa maksudnya ?"
Mitsuki tak menjawab dan malah tersenyum dingin lagi ke arah Sarada.
Oh astaga...Kenapa dia ini sebenarnya ? Bicaranya sangat sedikit dan senyumnya itu sangat pelit..Apa seirit itu kah hidupnya ?
Saat Sarada sibuk dengan pikirannya,tiba-tiba Sarada hampir terjatuh dari batu yang dia duduki dan..
"Sarada !" Seru Mitsuki dan langsung menarik tangan Sarada hingga membuatnya tersungkur dan jatuh dalam pelukan Mitsuki dengan tatapan keduanya bertemu.
Yosh ! Sarada dan Mitsuki akhirnya telah bertemu ! Dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk chapter ini..
Sankyu !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceA new cover is in progress Temporary cover by ibis paint. 22 tahun adalah usia yang masih terbilang sangat muda.Tapi sewajarnya lingkungan pedesaan,jika seseorang telah menginjak usia 20-an,maka akan ada banyak pertanya tentang 'kapankah kamu akan m...