Dua

4.8K 126 0
                                    

"Papah akan menjodohkan kamu dengan Mario."

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

Lima detik...

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA! PAPAH BERCANDA YA?! YA AMPUN, PAH! HAHAHA" ketawa Alicia menggelegar di ruang tamu. Semua orang menatap aneh Alicia.

Tawa Alicia pun berhenti saat melihat tatapan aneh dari semua orang yang ada di ruang tamu.

"Kok pada ngeliatin aku si? Ya ampun, papah tuh cuma bercanda! Iya kan, pah?!" Ujar Alicia kepada sang Papah. Namun, sang Papah hanya menunduk.

"Pah?" Panggil Alcia. Tak ada sahutan dari Fredy.

"Ko kalian pada diem aja si?!" Seru Alicia bingung pada semua orang yang diam saja bahkan tatapan mereka sangat serius.

"Ici, kamu tenang dulu ya, sayang" ucap sang mamih menenangkan Alicia. "Papah ga bercanda, Ci. Papah serius apa yang dia katakan tadi" jelas sang Mamih.

"Maksud Mamih, aku bakalan nikah sama om om ini?" Tanya Alicia sembari menunjuk Mario dengan telunjuknya.

"Sayang dengerin mamih dulu, papah sama mamih jodohin kamu karena ini yang terbaik" jelas sang Mamih.

"Terbaik kata mamih? Mih, buat apa adanya pernihakan tanpa adanya cinta, mih! Ini bukan zaman dimana kita memiliki pendamping hidup dengan jodoh-jodohan seperti ini!" Ucap Alicia tegas.

"Ici, tenang dulu" ucap sang Mamih sambil mengelus pundak sang putri.

"Bagaimana aku bisa tenang, Mih! Jadi ini alasan ka Sarah datang? Semua ngumpul disini buat ngomongin hal yang jelas-jelas ga berguna!" Ujar Alicia dengan isak tangisnya.

"Ici! Kamu tenang dulu kami melakukan ini untuk kebaikan kamu!" Kata ka Tegar.

"Kebaikan apa, ka? Kebaikan apa?!!!!! Pokonya aku ga mau dijodohin!" Teriak Alicia lalu pergi ke kamarnya.

"Ici!!!" Panggil ka Tegar menggelegar di penjuru ruangan.

Suasana di ruang tamu menjadi hening. Sarah menenangkan Tegar sang suami. Fredy hanya diam menunduk, tanpa sadar air matanya mengalir.

Di dalam kamar Alicia menangis sesegukan dengan bantal yang menutupi wajahnya. Kini wajahnya yang tadinya cantik dengan balutan make up semua jadi luntur karena air matanya.

Setelah 5 jam menangis, Alicia merasa lelah dan mengantuk. Alicia menelfon seseorang.

"Hallo, lo dimana?"

***

"Ya ampun, Ci! Ko bisa si keluarga lo jodohin lo sama orang lain?!" Seru Sasa.

"Ga tau! Hiks, gue udah berusaha nolak tapi.. Hikss, mereka semua sepakat ngejodohin gue sama om om itu, hiksss" ucap Alicia dengan isak tangisnya.

Kini Alicia berada di kamar Sasa. Yap, tadi Alicia menelfon Sasa untuk menenangkan dirinya di rumah Sasa. Yah, dari tiga sahabatnya Sasa lah yang paling mengerti perasaanya.

"Yaudah lo jangan pikirin itu dulu ya! Sekarang lo cuci muka terus tidur, oke?" ucap Sasa sembari mengelap sisa air mata di pipi Alicia.

Setelah mencuci muka dan berganti baju tidue milik Sasa, Alicia akhirnya tertidur pulas di kasur Sasa.

***

Sudah seminggu Alicia menginap di rumah Sasa. Semua keluarga repot mencari keberadaan Alicia. Bahkan Alicia tidak masuk sekolah seminggu dengan alasan sakit. Tentu saja orang tua Sasa membantu Alicia agar mendapatkan izin dari sekolah. Orang tua Sasa menceritakan persoalan Alicia yang membuatnya tidak bisa masuk sekolah.

PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang