Tiga Puluh Lima

2.6K 71 29
                                    

"Oh bagus lah! Untungnya aku ga inget gimana rasanya hidup bersama dengan Om!" seru Alicia langsung menandatangani surat perceraian.

Perkataan Alicia tadi sore terngiang di kepala Mario. Sudah tiga botol vodka ia habiskan hanya untuk menenangkan pikirannya. Tapi semua sia-sia, Alicia lah yang selalu hinggap di pikirannya.

"Alicia, maafkan aku." ujar Mario sudah ke 78 kalinya.

Mario bahkan sampai mengeluarkan air matanya karena terus tersiksa oleh rasa bersalah. Menurut Mario semua adalah salahnya.

"Astaga Kak Mario?!" teriak cempreng seorang wanita.

Wanita itu berjalan menuju Mario dan langsung merebut botol vodka yang diteguk Mario. Wanita itu terlihat sangat khawatir dengan Mario.

"Kak! Sadar!" teriak wanita itu sambil menampar pipi Mario berkali-kali.

"Alicia, maafkan aku." ujar Mario lemah.

Wanita itu menarik lengan Mario dan menggeret Mario masuk kamar. Tentu saja digeret, ia tidak akan kuat memampah Mario yang besarnya 10 kali lipat darinya.

Setelah berhasil menggeret Mario sampai atas ranjang, wanita itu langsung terkapar lemah di karpet bulu Mario.

"Gila nih kingkong ga turun-turun bb nya!" gerutu wanita itu.

Mario terus menginggau nama Alicia dan terus minta maaf. Wanita itu yang mendengar kakaknya seperti itu membuat hatinya teriris-iris.

"Maafin Caramel ya, kak." lirih wanita yang bernama Caramel itu sambil menggenggam tangan dingin Mario.

***

Alicia menyeruput jus alpukatnya sambil mengemil kentang goreng. Tegar menatap senang ke arah Alicia, karena hilang ingatan itu, Alicia tidak merasa terpuruk setelah kejadian memalukan itu. Betapa bersykurnya ia, melihat adik semata wayangnya terlihat seperti dulu.

"Oi tua bangka! Ngapain lu liatin gua gitu amat!" seru Alicia melempar sebiji kentang goreng ke arah Tegar.

"Yang sopan ama kakak!" tegur Tegar.

"Ying sipin simi kikik!" ledek Alicia sambil menyeh-nyeh kan bibirnya.

"Kamu ya!" kesal Tegar.

"Ama adik sendiri aja keselan!" sindir Sarah dari arah dapur.

Alicia tertawa lepas melihat wajah bete kakaknya itu. Tegar ikut tersenyum melihat tawa Alicia pecah begitu saja.

"Tidur sana!" usir Tegar.

"Ini juga mau on de wey ke kasur kok!" ujar Alicia kesal.

Alicia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya di kamar Alicia merebahkan tubuhnya di kasur dan memainkan handphonenya.

Alicia menghubungi seseorang dan raut wajah bahagianya berubah drastis.

"Besok pagi Ici ke sana, Dok."

***

Matahari menelusp masuk ke jendela kamar Mario membuat tidur nyenyaknya terganggu. Rasa pusing teramat perih karena efek minum semalam membuat Mario meringis kencang.

"Nih kak, minum dulu!" titah Caramel memberikan segelas air putih kepada Mario, dengan cepat Mario meneguknya habis.

Mario memijat pelan pelipisnya agar rasa pusingnya sedikit reda. Mario menatap wanita bertubuh mungil di sampingnya.

"Cara?!" seru Mario saat tahu wanita itu adalah adik sematawayangnya.

Caramel memeluk Mario dengan erat dan langsung menangis tersedu-sedu, mengingat sudah hampir dua tahun ia tak menemui sang Kakak.

PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang