Lima

4.3K 113 2
                                    

Bel pulang sudah berbunyi. Alicia and friends mulai meninggalkan taman belakang menuju parkiran untuk mengambil mobil Tina.

Sesampainya diparkiran, Alicia melihat Mario keluar dari mobil dan mengedarkan pandangan sekitar, sepertinya ia mencari wajah Alicia.

Mata Mario dan mata Alicia bertemu lalu Alicia memutuskan pandangan mereka dengan memandang Sasa yang sedang bercermin di kaca mobil.

Mario melihat penampilan Alicia dari ujung kaki sampai atas kepala. Mario memandangi wajah Alcia yang lebam-lebam, penuh cakaran dan bibirnya sobek. Mario membulatkan matanya saat melihat keadaan Alicia.

"Ayo Ci!" Ucap Fera saat ingin membuka pintu mobil.

Alicia mengangguk lalu membuka pintu mobil, namun sebelum terbuka pintu mobil itu ditahan oleh lengan seseorang. Alicia menatap tangan putih dan kekar itu lalu menengok ke atas dan melihat Mario dengan wajah dingin memandangnya.

Alicia pun berdiri dengan tegap lalu menatap Mario di depannya.

"Kenapa, Om?" Tanya Alicia.

"Pulang sama saya!" Titah Mario.

Dengan santai Alicia mengatakan "no! Big no!"

"Ini printah dari Papahmu!" ujar Mario.

"Ck!" Decak Alicia lalu meninggalkan Mario menuju mobil Mario.

"Apa dia bertengkar sampai penampilannya seperti itu?" Tanya Mario pada Sasa, Tina dan Fera.

"I-iya, dia adu tojos sama Wendy
si cabe di sekolah ini," ujar Tina gugup.

Mario hanya mengangguk lalu berjalan menyusul Alicia yang sudah di depan mobil milikinya.

Setelah membuka konci mobil milik Mario, Alicia langsung masuk ke dalam mobil dengan muka bete disusul Mario.

"Seatbelt nya," ujar Mario dingin.

Dengan gerakan cepat Alcia memasangkan seatbeltnya, tak lama mobil pun berjalan dengan kecepatan normal.

Mario memberhentikan mobilnya di depan restaurant terkenal di Jakarta.

Alicia terkejut karena mobil Mario berhenti didepan restaurant yang sangat hits di instagram saat ini. Alicia menatap Mario sedang bersiap untuk ke luar dari mobil.

"Ko berhenti disini si Om?!" Ujar Alicia ketus.

"Kita makan dulu," ucap Mario dingin.

Alicia hanya menurutinya saja karena ia juga lapar sekali. Apalagi setelah ia ber adu tojos dengan berang-berang itu membuat dirinya lapar.

Alicia dan Mario berjalan berdampingan memasuki restaurant itu. Wangi masakan langsung tercium ke hidung Alicia. Perutnya sudah tidak sabar untuk melahap makanan.

Mario menuju seorang pelayan lalu memesan meja. Setelah mendapatkan meja, Mario menggandeng Alicia menuju meja mereka berdua. Alicia yang digandeng seperti anak kecil hanya pasrah.

Pelayan pun datang ke meja mereka dan memberika buku menu restaurant ini.

"Steak satu dan lemon tea," ujar Mario kepada pelayan.

"Kamu mau pesan apa Alicia?" Tanya Mario.

"Om yang bayarin kan?" Tanya Alicia, Mario hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Oke, mas catet. Nasi goreng seafoodnya satu, steak satu, burgerchesee satu, french fires satu, ayam saus tiram satu, cumi lada hitam satu. Minumnya lemon tea, millo ice, ice cream crepes," ujar Alicia pada pelayan

Mario menatap Alicia bingung, porsi makan Alicia banyak sekali tapi tubuh wanita ini sangat ramping dan sexy.

Beberapa saat kemudian pelayan datang dengan pesanan mereka, Alicia menatap makanan itu dengan mata yang berbinar.

PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang