Dua Puluh

3.7K 81 1
                                    

"Ak- aku takut padamu!"

Degh!

Ucapan Alicia membuat hati Mario sesak. Mengapa Mario bodoh sekali? Sampai-sampai istri kecilnya takut pada dirinya.

"Pergi!" usir Alicia membuat Mario mematung dan gelagapan.

"Maaf kan aku." mohon Mario tulus.

Alicia terisak sendiri. Matanya sudah sembab karena banyak menangis. Alicia menghapus kasar jejak bekas air mata sialan itu, dan berusaha berdiri dengan kaki yang bergetar hebat karena takut.

Mario yang melihat itu langsung bertindak cepat untuk bangun dan manghampiri Alicia. Di dekapnya tubuh Alicia dengan erat dan terus memohon maaf kepadanya.

"Lepas!!!!" berontak Alicia. Namun, Mario tetap memeluk erat tubuh Alicia dan terus meminta maaf kepadanya.

"Lepas! Mario!!!" teriak Alicia membahana. Mario tetap tak melepaskan pelukannya.

Tenaga Alicia sudah berkurang, kini ia pasrah dipeluk erat oleh Mario. Alicia hanya diam tanpa bersuara, namun air matanya terus menerus jatuh. Mario melepaskan pelukannya dan menatap Alicia dengan tatapan kosong.

"Alicia?" panggil Mario. Tak ada sahutan dari Alicia, hanya ada keheningan.

"Alicia kamu kenapa?" tanya Mario mulai panik.

Seperti falshback, semua berputar di otak Alicia. Kejadian dimana ia dijemah oleh preman saat itu. Bahkan preman itu sampai mau memperkosanya, semua berputar di otak Alicia.

"Jangan!!!!!!!! Jangan sentuh aku!! Tolonggg!!!!" Alicia teriak dan menjauh dari Mario sambil melindungi tubuhnya dari jamahaan seseorang.

"Jangan!!!!!" teriak Alicia seperti orang gila.

"Alicia kamu kenapa?!" tanya Mario mulai panik dan menghampiri Alicia.

Saat Mario menyentuh lengan Alicia, Alicia langsung menghempas kasar tangan Mario. Dan terus meminta tolong.

"Tolong aku!!!!! Jangann!!!!!! Papah!!!!!!!!!!!!" teriak Alicia ketakutan.

"Alicia tenang lah! Ini aku Mario!" ucap Mario menenangkan.

Alicia merasakan pusing yang luar biasa. Ia tidak bisa lagi menahan keseimbangan tubuhnya dan Alicia pun tumbang.

"Alicia!"

Dengan cepat Mario membopong tubuh Alicia dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

***

"Di mana Alicia?!" tanya Anna saat sampai di rumah sakit.

Setelah membawa Alicia ke rumah sakit, Mario memutuskan untuk menelfon orang tua Alicia.

"Lagi ditangani oleh dokter, Tan" jawab Mario.

"Benar-benar lelaki tidak tau diuntung! Belum genap satu bulan menikah dengan Alicia sudah membuatnya seperti ini!" ucap Anna dengan nada tinggi.

"Sudah lah, Mih. Alicia baik-baik aja kok! Tenang aja," ucap Fredy menenangkan sang istri.

"Tenang katamu?! Enak sekali kamu bilang seperti itu!" ujar Anna dengan nada lebih tinggi.

"Mih, ini rumah sakit tolong tenang dikit lah," Fredy membujuk sang istri agar tenang dan tidak berbicara dengan nada tinggi.

"Harusnya dari dulu aku tidak setuju dengan perjodohan ini!" ucap Anna membuat Mario langsung menengok ke arah Anna dengan raut wajah terkejut.

"Mih, stop!" pringat Fredy.

PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang