Disinilah keduanya, duduk manis di sofa menatap pria yang tengah lagi-lagi terbaring lemah dengan masker oksigen menutupi sebagian wajahnya. "Ji, sekarang kamu tau betapa Suga sangat mencintaimu" ucap Junmyeon pelan, takut membangunkan adiknya.
Ceklek!
Suara pintu terbuka menjadi komponen utama yang mengalihkan perhatian Junmyeon dan Jihye, memandang kosong pria berjas putih itu. Dokter muda nan tampan itu tersenyum tulus pada keduanya, membuyarkan pandangan kosong mereka padanya.
"Sepertinya saya harus jelaskan sekarang bagaimana kondisi Suga" buka Seokjin, Junmyeon akhirnya terlihat buka suara.
"Silahkan, uisa"
"Penyakit pernafasan yang di derita Suga sudah sangat parah sekarang. Penggumpalan darah di kepalanya juga tak kalah membuat tubuhnya kini semakin lemah. Dia butuh kacamata untuk memperjelas pandangannya, karena mungkin pandangannya sudah kabur permanen" Seokjin memberi jeda untuk menarik nafas, kemudian memberikan sebuah brosur rumah sakit yang baru saja diberikan temannya seminggu lalu.
"Itu rumah sakit London, teman medisku mengatakan disana ada terapi bagus dan cepat menstabilkan penyakit sejenis yang dimiliki Suga. Dengan lebih cepat, maka Suga juga bisa langsung dioperasi setelah penyakit itu sudah lebih stabil. Saya.....saya hanya takut, jika penggumpalan itu makin parah bersamaan COPD yang diderita Suga, aku gak tau apa yang Suga alami, tapi....kurasa Suga menyimpan banyak rasa sedih di dalam hatinya" jelas Seokjin panjang lebar.
Junmyeon masih diam, hingga Jihye menyadarkannya, "oppa! Kalau begitu....Suga bisa aku rawat di sana, dia bisa ikut denganku ke London"
"Ji, kau yakin bisa menjaganya?" tanya Junmyeon, membuat senyum yang tergurat itu menghilang perlahan.
"Mollayo, tapi....tapi aku sudah sadar! Hiks...hiks....kalau aku mencintainya" terang Jihye menatap Junmyeon nanar dengan mata sembabnya.
Junmyeon menarik tangannya untuk menghapus air mata Jihye yang telah mengalir tadi, "aku percaya padamu, Suga juga pasti senang jika ada kamu yang menemaninya. Aku dan appa akan sering kesana, jaga dirimu dan Suga"
Jihye mengangguk, rasanya hangat mendengar kalimat itu dari Junmyeon, dia belum pernah mendapatkan perhatian dari seorang kakak laki-laki seperti Junmyeon.
"London?" Suara lirih dan berat itu sontak membuat Junmyeon, Jihye, dan Seokjin tergesa-gesa ke arah suara, Min Suga. Pria itu yang membuat suara lirih itu.
Jihye mengelus rambut Suga pelan, sedikit membuat Suga lebih rileks ketika Seokjin menjelaskan kondisinya. "Aku....akan tinggal di London bersamamu?" terka Suga lagi.
"Tapi....kalian tidak boleh satu atap" ujar Junmyeon tiba-tiba.
"Kecuali.....jika aku menikahi Jihye sekarang" tukas Suga menatap Jihye yang kini telah membulatkan matanya sempurna, tak menyangka ini keputusan Suga.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
after Save Me -Suga [END] #wattys2019
Fanfictiontentang seseorang bernama Suga. tentang dirinya yang dianggap sebagai Min Yoongi. Tentang cintanya yang mungkin belum terbalaskan. "Bisakah kalian menganggapku sebagai Min Suga, bukan Min Yoongi?" "Aku sadar jika aku mencintaimu sebagai Min Suga buk...