"Anjing bangsat sialan." Seungyoun terus mengumpat bertubi- tubi sejak dirinya keluar dari kafe yang menjadi tempat bicaranya dengan Hangyul.
Ia mengingat bagaimana Hangyul menariknya paksa ke toilet lalu menciumnya kasar dengan embel embel kalimat -aku merindukanmu.
Cheesy sekali.
Hey!
Dia itu pihak yang harusnya memberi keju bukan diberi keju.Seungyoun memukul pelan stir kemudinya. Amarahnya mulai terkumpul kembali.
Dan tapi? kenapa ia hanya memukul pelan?
Tentu saja karena takut stir nya lecet :)
G.
.
.
.Seungyoun membuka pintu apartemennya kasar.
Satu tangannya merogoh handphone di saku celana nya, berkutat sebentar dan mendekatkan benda pipih itu ditelinganya.
Nada sambung terdengar.
Seungyoun menggeram kesal saat yang dihubunginya tak kunjung menjawab."Hal-"
"Cepetan ke apartemen gue!" perintah Seungyoun memotong sapaan dari seberang sana.
"Ada apa?"
"Udah kesini aja njing!" Seungyoun langsung menutup teleponnya sepihak.
.
.
."Jadi?" tanya Jinhyuk sambil menatap jengah Seungyoun disebelahnya.
Seungyoun tiba tiba menelponnya sambil sambil mengumpat. Memerintahkan untuk ke apartemennya. Dan setelah dituruti, Seungyoun hanya diam sedari tadi.
Tapi Jinhyuk cukup peka bahwa sahabatnya itu sedang ada masalah.
Satu tangan Jinhyuk terangkat, menyibak poni Seungyoun yang menutupi dahinya.
"Youn!"
Seungyoun mulai menatap Jinhyuk,
"Hangyul tadi nemuin gue."Jinhyuk melotot.
Hangyul?Hangyul yang membuat Seungyoun pindah sekolah karena mengancam status dominantnya? :v
"Terus gimana?" tanya Jinhyuk hati hati.
Seungyoun menghela nafas pelan,
"Masih sama kaya dulu."Jinhyuk menelan ludahnya kasar.
Ini tidak bisa dibiarkan..."Youn, gue punya ide biar Hangyul ga gangguin lo lagi." jelas Jinhyuk sambil menatap Seungyoun dalam.
"Apa?" tanya Seungyoun lemah. Jujur, dia tidak yakin bisa lari lagi.
Jinhyuk tersenyum aneh,
"Jadi pacar gue."Seungyoun menatap Jinhyuk jengah. Ada apa dengan sahabatnya belakangan ini?
Ada stok submissive Jinhyuk sudah habis?"Jinhyuk.." panggil Seungyoun. Tiba tiba ia teringat sesuatu.
"Hm? Gimana?" sahut Jinhyuk.
"Lo inget bang Seungwoo dulu pernah digebukin Hangyul cuma gara gara hangout bareng sama gue?" tanya Seungyoun.
"Iya, gue inget." jawab Jinhyuk. Mana bisa dia melupakan tragedi yang menimpa salah satu teman karibnya.
Seungyoun tersenyum jahil,
"Terus? Lo sama bang Seungwoo kuatan mana?""Ya jelas bang Seungwoo lah." sahut Jinhyuk jengah.
"Tuhkan, masih mau jadi pacar gue? Kalo lo mati gue ga tanggung jawab loh."
Jinhyuk diam.
Benar juga...
Seungwoo yang notabenya paling kuat dia antara anggota kelompok mereka saja babak belur dihajar Hangyul.Bagaimana dengan dirinya??
Seungyoun tertawa dalam hati saat melihat ekspresi blank milik Jinhyuk. Tapi tak lama langsung menghela nafas kembali saat mengingat semua masalah yang dia hadapi saat ini -dan nanti.
Seungyoun merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil memejamkan mata.
"Serius jin, gue harus gimana?"
Jinhyuk tersentak pelan. Dia menatap Seungyoun yang tengah berbaring disampingnya.
Pria Lee itu tersenyum tipis. Meletakkan satu tangannya diatas lutut Seungyoun dan mengusapnya pelan,
"Mau tidur?"
Seungyoun mengangguk pelan tanpa membuka matanya.
Jinhyuk tersenyum miring,
"Gue diatas.""Terserah."
.
.
."Lee Sejin."
Sejin menoleh kebelakang saat dirasa ada yang memanggil namanya, mengalihkan atensinya sebentar dari bermacam macam pernak pernik didepannya.
"Siapa?" tanyanya.
"Lee Hangyul." jawab pria didepan Sejin datar.
Matanya menyorot dingin. Sejin sedikit bergidig ngeri.
Hangyul seperti akan menelannya bulat bulat. Padahal dia merasa tak pernah membuat kesalahan apapun dengan pria itu, bahkan kenal pun tidak.
"Ada apa?" tanya Sejin sambil tersenyum paksa.
"Putusin Seungyoun!"
"Hah?" Sejin berseru kaget.
Ada apa dengan pria tampan namun gila didepannya.
Hangyul mendengus sinis,
"Putusin Seungyoun! Gue bakal beli semua marimong lo."TBC.
ini kok isinya malah JinYoun?
Gpp ya, siapa tau kalean oleng :vvv, ga.
Vo+ment pws!!
![](https://img.wattpad.com/cover/195479265-288-k266133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
damn memories | gyulyoun ✔
Fanfiction⚠bxb Seungyoun itu pihak atas. Setidaknya itulah yang ia yakini selama ini. Tapi nyatanya, top! hangyul