Sihoon memperhatikan Hangyul yang menatap kosong ke arah tembok didepannya.
Pria itu melamun.
Sihoon pikir, Hangyul selalu melamun sejak mereka bertemu dan tinggal bersama.
Apa mungkin?
"Hangyul, kalo kamu mau pergi, aku gapapa kok." ucap Sihoon lumayan keras dan sukses membuyarkan lamunan Hangyul.
Pria Lee itu menoleh ke arah Sihoon disampingnya,
"Gue ga akan pergi. Gue udah janji sama orang tua lo buat selalu jagain lo." ucapnya sembari tersenyum tipis.Sihoon bergumam terima kasih dan menundukkan kepalanya.
Diam diam tersenyum miris.
Hangyul berada disampingnya hanya karena ia telah berjanji pada orang tuanya.
Tidak lebih.
Sihoon tau Hangyul sama sekali tak membalas perasaannya.
Sihoon tau Hangyul muak dan ingin pergi.Jika dulu dia akan menahan Hangyul mati matian agar tetap bersamanya.
Tapi sekarang, dia sudah dewasa dan sangat mengerti bahwa pria yang dia cintai tak bahagia bersamanya.
~
( Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia.
Aku punya ragamu tapi tidak hatimu. ), ksh.~
Drrttt
Handphone Hangyul bergetar ditengah keheningan yang mereka ciptakan.
Pria Lee itu mengambil handphone nya diatas meja.
Mengangkat sebelah alisnya bingung saat menerima sebuah ajakan untuk bertemu, dari
Lee Jinhyuk?
TBC. TBC. TBC. TBC.
Jahad kalean yang ngeroyok saya di chap 9!!!😏😏
KAMU SEDANG MEMBACA
damn memories | gyulyoun ✔
Fiksi Penggemar⚠bxb Seungyoun itu pihak atas. Setidaknya itulah yang ia yakini selama ini. Tapi nyatanya, top! hangyul