Seungyoun berdehem pelan, menatap dua orang didepannya yang saling bertatapan dengan aura suram.
Semua ini terjadi begitu saja.
Jinhyuk datang ke apartemennya guna menjelaskan dan meminta maaf soal insiden patung Olaf beberapa hari lalu.Lalu tiba-tiba bel apartemennya berbunyi dan saat ia membuka pintu Hangyul berdiri tepat dihadapannya.
Dan terjadilah situasi seperti ini.
Jinhyuk dan Hangyul saling menatap tajam satu sama lain, tanpa kata.Tak tahan dengan situasi kaku terlalu lama, Seungyoun memberanikan diri untuk membuka suara.
"Hangyul ngapain kesini?"
Hangyul dan Jinhyuk menoleh bersamaan dan menatap Seungyoun dalam. Nyali pria Cho itu tiba tiba menciut.
Dia takut di gangbang,g.
"Emang kenapa? Gue gaboleh kesini? Ganggu kalian?" sahut Hangyul melirik Jinhyuk sinis.
"Bukan gi-"
"Iya, lo ganggu banget." ucap Jinhyuk menyela Seungyoun. Pria itu juga melirik Hangyul tak kalah tajam.
Seungyoun menggaruk pipinya pelan.
Apa yang harus dia lakukan sekarang?"Cho Seungyoun!"
Badan Seungyoun seketika tegak dan matanya menatap ragu Hangyul yang baru saja menyebut namanya.
"Suruh dia pergi!" ucap Hangyul tajam.
"Tap-"
"Gue tadi bilang apa? Suruh dia pergi!" potong Hangyul.
"Eh bantet! Mending lo aja yang minggat. Lagian lo ngapain pake nemuin Seungyoun segala hah? Hubungan kalian itu cuma dare. Seungyoun ga cinta sama lo. Jadi gausah ngemis ngemis cinta kaya gembel haha..." bacot Jinhyuk mengeluarkan seluruh pikirannya diakhiri tawa sarkas.
Hangyul meradang,
"Bang-""STOP NJING! KELUAR DARI APARTEMEN GUE!"
.
.
.Seungyoun menatap pintu apartemennya yang baru saja tertutup.
Dia berhasil mengusir kedua biang rusuh hidupnya.
Tunggu!
Seungyoun baru saju diperebutkan oleh dua orang dominant sedangkan dia juga seorang dominant..Ngomong-ngomong apakah dia masih seorang dominant?
"Sial!" umpat Seungyoun sambil menggigit geram bantal didekapannya.
Pria Cho itu terdiam sejenak. Menurut kejadian yang baru saja terjadi bukankah seharusnya dia memilih antara Jinhyuk dan Hangyul?
Seungyoun tertawa hambar. Permasalahan ini sangat lucu.
Sudah tentu Seungyoun memilih Jinhyuk.
Mereka sudah bersama sejak sekolah dasar.
Jinhyuk itu sahabat sehatinya -sekaligus cinta pertamanya.
.
.
.Hangyul menatap langit langit kamarnya. Kondisi disekitarnya sudah seperti Sina waktu pertempuran Eren vs Annie.
"Si kurus kering mau halangin gue? Haha mimpi!" monolognya sarkas.
Didalam otaknya menyusun segala rencana untuk menyingkirkan Lee Jinhyuk.
Tinggal beberapa langkah lagi dia bisa memiliki sang pujaan hati, eaaa.
Drrttt
Ditengah tengah pemikirannya, handphone disaku celananya berbunyi.
Dengan malas Hangyul merogoh handphone nya dan saat melihat nama orang yang menghubunginya pria Lee itu langsung terbangun dari posisi berbaringnya.
"Ya Sihoon?"
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
damn memories | gyulyoun ✔
Fanfiction⚠bxb Seungyoun itu pihak atas. Setidaknya itulah yang ia yakini selama ini. Tapi nyatanya, top! hangyul