Pagi cerah indah melanda kota Bandung, bahagia rasanya, aku dapat kembali berkumpul dengan Mamah, Papah dan Adik. Kemarin aku sampai sini langsung istirahat tidur, entah mengapa aku sangat lelah.Sekarang pukul 8 pagi, kubuka ponsel ku yang sudah menampak an berbagai macam notifikasi yang muncul dari aplikasi-aplikasi yang ada diponsel ku. Satu yang sangat mencolok bagiku.
Bagasadingrh : Rindu 😔
Pesan itu dikirim beberapa jam yang lalu, dan tanpa spam yang diberikan oleh Bagas. Padahal aku tak langsung membalas pesannya.
Azkaclemira : Why Mas Bagas ?
Hanya itu balasan ku, dia terakhir online jam 9 malam. Sekarang paling sedang latihan pagi, secara ia sedang TC untuk piala AFC. Aku memutuskan keluar dari kamar ku, yang sudah lama tak aku tempati.
"Pagi sayang, udah bangun ? Gimana, Bandung masih dingin kan pagi-pagi gini ?" tanya Bunda yang sedang menonton TV yang menyiarkan tayangan masak-masak.
Aku duduk disebelahnya. "Iya udah Bunda, lama nggak di Bandung kaget sama dinginnya Bandung," jawab ku sambil terkekeh pelan. "Nanti kalau Ayah berubah pikiran, kita ke Jogja lagi kok. Terserah kamu juga mau cari kerja dimana," ucap Bunda sembari mengelus kepala ku yang terbalut hijab.
Tiba-tiba, suara toa adiku menjuru keseluruh rumah. "MBAK AZKA, ADA YANG KANGEN NIH, SAMA MBAK," aku dan Bunda sepontan melihat kearah adikku yang turun dari tangga. "Ada apa sih Adek teriak-teriak, ini tuh didalem rumah bukan dihutan tropis."
Bunda juga sangat terganggu rupanya, sama seperti aku. "Hehehe, maafin Adek ya Bun, Mbak. Tapi ini bener loh Bun, Mbak Azka punya pacar ya ?" sekilas Bunda sudah menatap ku tajam, aku hanya cengengesan tak jelas.
Aku ganti menatap Adik ku yang memasang muka sok galak. "Bener Kakak punya pacar ?" tanya Bunda.
"Iya Bun, ini lihat namanya Bagas Adi Bun disini," Adik ku menyerahkan ponsel ku yang kulihat ada notifikasi dari Bagas. "Siapa kamu ini tah Kak ?" kata Bunda tapi masih dengan memandang ponsel ku.
"Maafin Kakak Bunda," Bunda meyerahkan ponsel ku. "Televon dia Bunda mau denger suara nya kayak apa," lanjut Bunda yang membuat ku membeku ditempat.
"Tapi kalau ganggu gimana Bunda, dia lagi pemusatan latihan timnas," Adik ku membulat ka matanya. "Oalah, Bagas Adi pemain timnas U 22 itu tah Mbak ? Kalau aku tak restuin Bun, suruh nikah aja sekalian."
"Adik!!" tatap ku tajam kepadanya. "Ya gimana lagi Mbak, menghindari fitnah," sok pinter banget dia. Padahal aslinya bandel banget, seperti apa yang diceritakan Bunda.
"Bener Kak, dichat dulu ganggu gak ? Bunda mau bicara," aku mengangguk patuh.
Bagasadingrh : kangen kamu aku tuh Zka
Azkaclemira : iya
Aku mau televon ganggu gak ?
Bunda mau bicara sama kamuBagasadingrh : enggak ganggu
Iya televon ajaAku langsung memencet tombol televon, menunggu sang empu menjawab nya.
"Hallo, Assalamualaikum Zka ?"
"Waalaikumsalam, kamu bicara sama Bunda langsung ya," tanpa menunggu persetujuan Bagas aku memberikan ponsel ku pada Bunda.
![](https://img.wattpad.com/cover/181219058-288-k944988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebyar Juara
Fanficmenceritakan tentang kehidupan atlet yang berjuang untuk bangsa dan negara.Dengan restu keluarga dan orang terkasih dan beberapa kisah pemanis didalamnya ikut membangkitkan semangat juaranya