Gebyar Juara

Serius ( 1 )

Hatiku tak akan salah memilih
Sebab pilihan hati lebih baik dari pada pilihan mata
⚽⚽⚽

Azka pov'on

Pagi ini aku dan Ardya sedang berada dikamar ku.Kita berdua akan pergi jalan jalan,menikmati sejuknya pagi kota Yogyakarta ini.Tempat kelahiran ku,namun saat aku berumur 2 tahun aku dan keluargaku pindah ke Bandung.Hingga kini aku fasih bicara kedua daerah tersebut.

Aku kuliah di UGM jurusan akutan.Kalian pasti tau lah dimana UGM itu berada ? Ya,di tempat kelahiranku kini aku menimba ilmu.Di kota pelajar bila orang orang banyak berkata.Sekarang aku sudah hampir wisuda S1 ku.Umurku menginjak 22 tahun tepat tahun ini.Dan mungkin kalian sudah tau,bila ada pesepak bola asal Yogya yang tertarik oleh ku.Aku pun tidak tau persis akan hal itu.

" ayok kita jalan,keburu siang ini " ajak Ardya tak sabaran seperti doinya aja ya.Nggak sabaran." iya sabar,ini aku lagi pakek sepatu " sabar aku dalam menghadapi teman macam Ardya ini.Tidak sabaran sama sekali anak nya

" sabar lah Ar,doinya tuh urusin kasihan kamu diemin dari kemarin " omelku setelah Bagas memintaku untuk membujuk Ardya,yang sedang marah besar kepada Hanif.Ya,aku belum memberi tau Ardya soal itu.Aku terpaksa harus berbohong kepada Bagas agar dia percaya tentang Ardya yang akan memaafkan Hanif setelah aff berakhir " aku belum siap maafin dia,sebel banget aku sama dia Zka " kini ganti Ardya yang mengomeliku dengan emosinya pada doinya.Huh aku juga yang kena

Aku dan Ardya berjalan keluar rumahku.Semalam Ardya menginap dirumahku,rumah Nenek ku tepatnya.Dia tidak ada teman ditempat kos kosannya.Kalau kalian tanya Ardya anak mana? Dia asli Yogya juga,tapi jarak rumah dan kampusnya lumayan jauh.Jadi dia lebih memilih untuk ngekos.

Rumah Nenekku ini kebetulan cukup dekat dengan Malioboro.Jadi aku dan Ardya memutuskan berjalan kaki menuju Maliobro,yang hanya terpaut beberapa meter saja.

Pagi yang indah seperti ini,jalanan di Malioboro masih lenggang dari aktivitas orang kantoran.Aku dan Ardya sesekali mengambil gambar jalanan Malioboro ini.

" Zka aku mau tanya sesuatu sama kamu ? " Ardya bertanya pada ku dengan wajah yang sangat serius " tanya apa Ar,ndak papa kok ? " jawab ku enteng,untuk apa takut aku tidak berbuat jahat pada Ardya.

" kamu deket sama Bagas ? " aku kaget mendengar pertanyaan Ardya " B-bagas si-apa Ar ? " ah mengapa gugup pula aku ini.Pura pura tidak tau saja lah

" Bagas Adi,temennya Hanif yang pernah tak kenalin ke kamu waktu itu loh Zka " ternyata Ardya tau nama panjangnya Bagas." kamu tau nama lengkapnya tah Ar ? " balik aku yang bertanya padanya,namun kenapa wajahnya berubah jadi datar begini " gini ya Zka,yang pertama dia itu pemain bola yang cukup terkenal dan yang kedua di bio ignya ada nama lengkapnya Azka pinter " Ardya mulai geram dengan kepolosan ku ini ternyata

" ohhh baru tau aku kalau ndak di kasih tau kamu Ar,makasih loh ya " cengengesan ku menatap wajah datar Ardya yang belum diubah ubahnya " kamu tuh gebetannya kok nggak tau namanya tah Zka Zka " Ardya menggeleng gelengkan kepalanya tak mengerti dengan sahabatnya ini

" aku nggak merasa jadi gebetannya tuh ar " jawab ku polos saja tanpa memikirkan perasaan Bagas jika ia dengar
" tauk lah zka , duduk dulu yuk capek nih " ajak Ardya yang mulai kecapean ini