Good Chemistry

01

Ada seseorang pernah berkata kepadaku seperti ini;

Cinta itu buta, bisu, tuli. 
Kau tidak akan pernah tahu bahwa kau akan jatuh cinta dengan seorang buronan. Orang-orang selalu mengunjing si buronan bahkan mereka menasihatimu agar jangan mendekati si buronan. Namun kau tuli tidak bisa mendengar nasihat itu. Kau juga bisu tidak bisa berbicara sepatah katapun dan kau tidak bisa membedakan dia yang terbaik dengan mata kepalamu sendiri. Itulah definisi cinta. Jadi kita bebas mencintai siapa saja tanpa batas. Karena hanya manusia yang mendapatkan cinta dari sesamanya.

Aku selalu ingat kalimat panjang itu. Kalimat yang di ucapkan dari seseorang yang aku sukai. Sebelumnya kalian tahu boygroup legenda, Super Junior? Perkenalkan aku Kim Ryeowook Super Junior. Aku menjabat sebagai Lead vocal dan eternal magnae, hehe.

Aku selalu ingin di juluki magnae oleh para hyungku di Super Junior. Aku berteman baik dengan Kyuhyun. Rekanku di Super Junior. Selain menjadi teman, dia juga menjadi pacarku sampai sekarang.

Awalnya Kyuhyun sangat menyukaiku. Dia selalu menempel kepadaku. Aku merasa sangat risih di dekati olehnya. Aku juga merasa bahwa Kyuhyun adalah seorang homo karena aku belum pernah melihatnya berkencan dengan seorang wanita.

Tahun lalu ketika aku masih menjalani wajib militer, Kyuhyun mengirimku surat melalui base camp aku bertugas. Aku heran, karena Kyuhyun sebelumnya tidak pernah mengirimku surat. Aku membaca dan memahami setiap kalimat yang dia tulis di kertas. Sebelum mendekati kalimat penutup aku terkejut melihat kalimat yang sukses membuat irama jantungku semakin cepat.

...Maukah kau menjadi belahan jiwaku, Ryeowook? Selama bertahun-tahun aku menyukaimu. Kau adalah teman pertamaku setelah aku debut. Perlakuanmu selalu sukses membuatku tersenyum sepanjang hari. Aku tidak akan memaksamu. Aku hanya mengutarakan isi hatiku saja....

Begitulah awal mula aku menjadi pacar pria berpipi gembul itu. Hubungan kami masih rahasia. Tidak ada satu orangpun yang tahu ini. Bahkan orangtua kami malah menganggapnya sebatas teman saja. Kami berencana akan memublikasikan hubungan kami walaupun aku tahu hal ini sangat beresiko.

Hari ini aku tidak ada jadwal apapun. Aku memang sengaja mengosongkannya karena hari ini aku harus menjemput hari kebebasan Kyuhyun menjalani wajib militer. Rencana ini sudah aku siapkan jauh-jauh hari. Kyuhyun juga meminta pengemar dan managernya agar tidak usah membuat agenda menjemput kebebasannya.

Aku memilih menunggunya di dalam mobil. Butuh waktu satu jam aku menunggunya karena mungkin saja ada beberapa penghormatan dan juga apel pagi membebaskan tugas negara Kyuhyun. Aku membuka kaca jendela mobil lalu melambaikan tangan kiriku ke arah pria yang mengenakan seragam tentara.

Kyuhyun membalas lambaian tanganku dan berlari kecil menghampiriku, "Sweety, maafkan aku. Tadi ada..." Kyuhyun mencoba menjelaskan. Aku mengerti.

"Tidak masalah. Ayo masuk," jawabku.

"Biar aku saja yang mengemudi," ujar Kyuhyun. Dia tidak mau membiarkanku yang mengemudi mobil ini. Aku memang baru mendapatkan SIM itupun memakai jalur belakang karena aku belum begitu mahir mengemudi.

Dengan senang hati aku turun dan berganti duduk di sebelah kursi kemudi. Kyuhyun melilitkan seltbelt di tubuhnya. Aku memandangnya tanpa jeda. Kyuhyunku memang sangat tampan ketika memakai seragam tentara. Kyuhyun menyadari bahwa aku mengekorinya. Aku langsung membicarakan topik apapun agar Kyuhyun tidak curiga.

"Kau tidak lupa kan? Hari ini kita  pesta di pantai?" ucapku sekedar mengingatkan.

Aku takut jika Kyuhyun akan lupa janjiku. Sudah beberapa kali dia menyetujui janji untuk bertemu denganku. Namun sayangnya, Kyuhyun lupa. Dia malah pergi minum bersama si Changmin berengsek. Bukannya aku membenci Changmin tetapi aku sangat kesal ketika kami duduk berdua tiba-tiba dia datang. Aku tidak masalah dia datang toh dia teman Kyuhyun. Namun yang membuatku sangat jengkel adalah Kyuhyun mengabaikanku. Dia terlalu asik berbincang sana-sini dengan si berengsek tanpa berpikir bahwa aku pasti marah karena seperti menjadi obat nyamuk bagi keduanya.