03

323 38 20
                                    

Bunyi kecupan bergairah tercipta dari kedua insan yang sedang bercumbu di sofa ruang tengah. Suasana gelap menjadikan cumbuan mereka semakin memanas. Donghae merasa terusik oleh bunyi aneh itu. Dia sekarang berada disini karena mau mengambil dompet yang ketinggalan. Donghae merogoh saku celana dan mencari sesuatu berbentuk persegi panjang yang mungkin saja akan berguna disini. Donghae membuka screen lock ponselnya dan menyodorkan lampu senter di punggung ponsel.

Deg.

Donghae terkejut melihat sesuatu yang seharusnya dia tidak lihat. Ryeowook duduk di pangkuan Kyuhyun dan mereka saling berciuman.

"Astaga, Apa yang kalian lakukan? Sudah gila kah?" jerit Donghae namun jeritannya tidak begitu keras.

Mereka terkejut. Sontak saja mereka langsung menghentikan aktivitasnya dahulu lalu Ryeowook berpindah untuk duduk diatas sofa.

"Ah itu. hyung sedang apa di sini?" tanya Kyuhyun. Dia sangat waswas dengan orang satu ini. Mungkin saja hubungannya akan terbongkar dalam hitungan jam.

Donghae menjawab, "Aku mau mengambil dompetku. Apa yang kalian lakukan barusan?" pria yang dikenal sangat ceroboh ini rupanya masih penasaran apa yang dia lihat tadi. Ada beberapa sekelebat pikiran bahwa mereka menyembunyikan sesuatu.

"Ehh???"

Mereka bingung harus menjelaskan apa yang terjadi kepada Donghae. Mata Kyuhyun berpencar mencari sesuatu di yang pantas dibuat alasan. Kyuhyun sudah menemukannya dan menjawab, "Kami sedang bermain pepero game."

Ryeowook sedikit lega. Untung kekasihnya di karunia otak cerdas jadi dia bisa mencari beberapa alasan untuk menutupinya. Namun mereka belum sepenuhnya aman. Mereka tidak tahu reaksi Donghae. Semoga saja dewi fortuna berpihak kepadanya.

"Ck, dasar kalian ini sudah besar masih saja main begitu," ucap Donghae tak habis pikir dengan kelakuan duo magnae didepannya.

"Ini ponselmu, hyung," Ryeowook memberikan ponsel yang daritadi menjadi saksi bisu disini.

"Aku pulang dulu. Ini sudah malam. Lebih baik kalian lekaslah tidur," ucap Donghae sebelum meninggalkan dorm yang dihuni oleh kedua magnae Super Junior.

"Pffuuuhh, untung hyung percaya," gumam Kyuhyun. Akhirnya Donghae tidak membesarkan masalah ini.

"Kyu, sebaiknya kita umumkan saja kepada mereka," ujar Ryeowook.

Kalimat itu selalu sukses membuat detak jantung Kyuhyun menjadi cepat. Dadanya terasa sesak. Seperti tidak ada pasokan oksigen disini.

Kyuhyun menghela napas, "Sweety, kau tahu? Jika kita publikasikan pada mereka kita mungkin berakhir putus. Kau dengar tidak apa yang Leeteuk hyung katakan? Dia tidak ingin di Super Junior ada seorang biseksual apalagi gay," ucap Kyuhyun sambil tangannya mengelus surai lembut Ryeowook.

Ryeowook menepis, melarang tangan Kyuhyun menyentuhnya, "Aku lelah jika bicara masalah ini denganmu," Ryeowook berdiri lalu memilih masuk ke dalam kamar.

Kyuhyun merelakan Ryeowook ya g memilih meninggalkannya sendiri disini. Sebenarnya Kyuhyun tidak tahan harus merahasiakan hubungan special dengan Ryeowook. Namun Kyuhyun juga harus memikirkan resiko apa yang harus mereka tanggung.

"Maafkan aku, Ryeowook. Aku tahu. Aku egois," ucapnya dalam hati.

***

"Nal tteonagaji marayo
gaseumsogeuro geudael hyanghae oechineun mal
doragajineun marayo
geudae issneun got dasi sarajiji marayo,

Jigeumeun anilgeoeyo
uri heeojineun geon
naegeseo meoreojiji marayo~~
nae gyeote isseojwo~~~~~"

[Song: 10cm - Lean On Me (OST Hotel Del Luna Part 2) ]

Good ChemistryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang