05

309 39 31
                                    

"Oppa, kau tahu? Aku takut makan malam hanya bertiga. Apalagi mereka pria. Bagaimana jika aku ternodai? Apa oppa masih mau denganku?" gadis gatel segatel ulet keket itu sudah stand by disebelah Kyuhyun. Dia mengelus-elus lengan Kyuhyun.

Fyuuh~. Aku cuma bisa apa?
Rasanya ingin menampar wajah permaknya. Merobek mulut gak gunanya lalu mencabik-cabik dagingnya yang ditutupi kulit putih mulusnya. Biarkan orang lain berkata aku psikopat. Yang pasti aku tidak tahan berada disini.

Aku menatap kesal gadis asing yang sangat menganggu acara makanku dengan Kyuhyun. Apalagi Kyuhyun sekarang lembek. Tidak bisa membela diri atau berbuat sesuatu. Percuma aku berhubungan dengannya tetapi dia saja diam saja.

"Oppa, kenapa kau makan dijalanan? Kan makanannya tidak higenis." gadis itu makin menjadi-jadi. Dia sekarang sudah berlagak seperti nyonya besar saja.

Aku kesal melihat Kyuhyun semakin lembek. Aku harus turun tangan. Jika tidak maka gadis ini akan terus menganggu waktu kami.

Brak!.

Gebrakan meja dari tangan kananku sukses membuat Kyuhyun dan gadis asing itu terkejut. Tidak hanya mereka saja yang terkejut namun orang-orang disekitar juga terkejut dan menatapku dengan sinis.

Aku berdiri dengan memasang tampang yang tidak bersahabat, "Permisi. Kau membuat nafsu makanku berkurang. Bisa tidak kau pergi saja?" ucapku. Untung aku masih bisa mengontrol emosi.

Gadis itu memiringkan senyumnya. Seakan-akan dia tidak peduli dengan teguranku. Dia berdiri lalu memerhatikanku dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia tersenyum sinis lalu melipat kedua tangan di dada.

"Aku tidak tahu siapa kau. Tetapi tolonglah sopan sedikit dengan wanita sepertiku," ujarnya dengan berlagak sombong.

Aku mendecih, "Dimataku, kau itu nenek sihir jalang."

Setelah itu aku melihat kedua matanya berubah menjadi merah menyala. Aku tahu. Ucapanku tidak pantas. Tetapi pantaskah gadis muda sepertinya harus menyukai seseorang namun seseorang itu tidak menyukainya.

"Aku bisa menuntutmu!" geramnya.

Kyuhyun ikut berdiri dan mencoba melerai kami, "Chungha! Tolong pergi. Kita hanya rekan kerja dan kau jangan berharap yang lain!"

Aku tersenyum melihat tindakan Kyuhyun. Aku kira dia sekarang tidak peduli. Apalagi hubungan kami tidak terbuka maka banyak gadis-gadis diluar sana masih melirik Kyuhyun.

Gadis itu cemberut, "Oppa. Aku kan hanya ingin kau menemaniku. Apa itu salah?"

Kyuhyun tidak menjawab. Dia melepaskan lengan gadis itu yang selalu bertengger manis dipinggangnya.

"Lebih baik kalian selesaikan masalahnya. Aku pergi dulu," pamitku meninggalkan mereka. Aku tidak mau terlalu lama berada disini.

"Ryeowook!! Kau jangan pulang duluan, yak!"

Aku mendengar teriakan Kyuhyun. Aku tetap berjalan tanpa melihat ke belakang sedikitpun.

***

Donghae tergopoh-gopoh membawa nampan yang sudah berisi pizza dengan saus selai kacang dan tamburan stoberi diatasnya.

"Ryeowookie ku sayang, aku baru saja membuat menu sarapan terbaru," ucapnya.

Ryeowook yang semula sibuk dengan gadgetnya kini beralih fokus melirik Donghae yang menaruh hasil masakannya di meja. Ryeowook sudah tahu bahwa Donghae pasti akan bertanya kepadanya tentang rasa masakannya.

Ryeowook mengerutkan kening ketika melihat tampilan masakan Donghae sangat aneh dipandang oleh matanya.

Ryeowook mengerutkan kening ketika melihat tampilan masakan Donghae sangat aneh dipandang oleh matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Good ChemistryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang