6. Taman

132 27 3
                                    


Sudah satu minggu Taehyung mengabaikanku, saat ini aku hanya berdua bersama Lili, karna tentu saja Jimin mengikuti Taehyung itu juga kemauanku dan Lili.
Ujian semakin dekat, tapi semangat belajarku semakin menurun. Setidaknya aku harus mendapatkan beasiswa agar dapat mengurangi beban pamanku.

Setiap pulang sekolah dulu, kami selalu pulang bersama,bersenda gurau bahkan aku sering menginap di rumah Taehyung karna di rumahnya hanya ada neneknya.

Kedua orangtuanya bekerja, dan pulang saat kami tertidur di ruang tamu.
Ya... Tentu aku sudah mengenal orangtuanya, bahkan mereka selalu bersikap baik dan hangat padaku.
Aku selalu bersyukur bisa mengenal mereka.

Aku terus mengenang dan kembali meneteskan air mata, semua kenangan itu tak akan pernah terjadi lagi saat aku telah berada di Seoul,
Bahkan saat ini aku masih berada di Daegu pun hal itu sulit di lakukan, mengingat Taehyung bahkan tidak pernah berbicara padaku atau menatapku.

¤¤¤¤¤

Hari ini ujian terakhir di sekolah,beberapa minggu ke depan hasil ujian akan di umumkan. Karna tidak ada kegiatan lain di sekolah maka setelah selesai ujian aku berpamitan dengan Lili, karna aku harus pergi ke Seoul untuk mencari sekolah yg cocok untukku. Lili tak mampu menahan air matanya, dia menangis terisak tak mau melepas pelukanku..

Aku mengatakan hal hal indah yg telah kita lewati selama ini,mengatakan padanya jangan pernah melupakanku..
"Ahh... rasanya aku juga ingin mengatakan hal yang sama pada Taehyung.." batinku.

Tak lupa juga aku menitipkan salam untuk Jimin dan Taehyung, Lili menolak menyampaikan salamnku, dia bilang aku harus mengatakannya sendiri terutama pada Taehyung. Aku hanya mampu tersenyum kecil.

TaehyungPov

"Bagaimana bisa dia meninggalkanku seperti ini, apa aku bener-benar tidak memiliki arti apapun untuk dirinya. Bahkan dia tidak memberikanku alamatnya di Seoul, tidak berpamitan padaku..
Kau benar-benar tak menganggap aku ada atau sedang mempermainkanku, Lee Jieun.." gumam Taehyung

Aku merasa seperti orang kehilangan arah, berjalan sendiri mengitari taman belakang sekolah ..
Seharusnya kini aku sedang merasa bahagia, karna beban ujian sudah terlewati hanya tinggal menunggu hasil ujian itu.

Tapi rasanya semakin hari dadaku semakin sesak, mengingat Jieun akan segera pergi.
Jika boleh memilih, aku ingin selamanya berada di tingkat akhir sekolah seperti ini.
Tidak ada ujian dan tidak ada perpisahan..
Karna nyatanya aku sangat membenci perpisahan..

Aku melihat Jieun dan Lili menangis dari kejauhan, ingin rasanya aku berlari memeluknya, tp ego selalu saja menghalangi..

Ya.. beberapa kali aku mencoba untuk menerima dan ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersamanya..

Tp rasanya sulit menerima kenyataan bahwa aku yang akan di tinggalkan, dan aku tidak ingin jatuh terlalu dalam di saat terakhir seperti ini. Nyatanya dia tidak pernah menganggap aku berharga..

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang