Chapter 5 : Hilang

1.8K 316 8
                                    

Kongpob kembali ke aktivitas normalnya. Dia tak tahu mengapa, tapi kunjungan terakhir dia di profil Facebook Arthit menamparnya kembali ke kenyataan. Dia adalah mahasiswa tahun pertama, dia perlu membuktikan bahwa ia mempunyai potensi, bukan seorang pangeran yang membutuh bantuan dari orang lain.

Duduk diantara Oak dan M, dia berusaha berkonsentrasi pada pelajaran. Tapi ketika dosennya berbicara tentang persamaan pergerakkan cairan, dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Dia melihat sekeliling tapi semua orang berusaha keras untuk mengetahui bagaimana persamaan Bernoulli bekerja. Ketika ia melihat keluar jendela dan akhirnya mengetahui apa penyebab perasaan aneh itu.

Di gedung yang lain, berseberangan dengan mereka, head hazer, Knot, melihat lurus kepadanya. kongpob mengira Prem mungkin memberitahukannya tentang pertanyaannya mengenai Arthit. Tidak nyaman akan hal itu, Kongpob menyesuaikan posisi duduknya.

Dia mencoba kembali mendengarkan penjelasan dari dosen, yang mana sukses hanya untuk beberapa menit. Ketika ia mengingat Knot, dia tak berada di luar jendela lagi.

Kongpob memutuskan untuk tidak memikirkan urusan Arthit lagi, tapi keingintahuannya dibangkitkan oleh Knot.

Itulah kenapa sekarang ia berdiri dihadapan para hazer, dan meminta untuk berbicara dengan Knot secara pribadi.

"Dan kenapa Knot akan pergi bersamamu ?" Kata Prem, berdiri.

"Kamu bisa pergi sekarang Nong." kata Bright, lebih tepatnya perintah.

Kongpob tetap berdiri.

"Nong Kong, tolong pergi." Kata Tutah sambil memberi tatapan khawatir pada Knot.

Kongpob menyadari bagaimana wajah Knot berubah, jauh dari wajah keras saat dia menghazing mereka. Mengerti para senior tak ingin berbicara padanya, Kongpob mulai beranjak pergi.

Tapi saat itu juga Knot berdiri, " kau ingin bicara ? ayo bicara."

"Knot." Prem memanggil namanya.

"Itu akan baik-baik saja, aku akan kembali."

Mereka pergi meninggalkan teman-teman Knot di meja belajar dan berjalan menuju ke lapangan. Kongpob melirik ke arah mereka , dan raut wajah mereka tampak khawatir.

Ini suasana keheningan  yang tak nyaman diantara Knot dan Kongpob sampai mereka melihat pemandangan kursi.

"Bagaimana kau mengenal Arthit ?"Knot memecahkan keheningan.

Kongpob sudah mempunyai rencana untuk ini, tetap bilang ia tak mengenalnya membawa dia tak mendapatkan jawaban apapun.

"Dia senior saya saat sekolah."

Knot mengangguk, mudah menerima jawabannya.

"Apa yang terjadi padanya, P'Knot ?" Kongpob sebenarnya tahu apa yang terjadi pada Arthit, dia menjadi merman sekarang, tapi dia perlu tahu apa penyebab hal itu dan kenapa teman-temannya merahasiakan darinya.

Dia melihat wajah Knot, yang mana menunjukkan kelembutan dari yang pernah ada. Mata Knot mulai bercahaya karena air matanya dan Kongpob mulai merasa bersalah karena membuat sisi lembut head hazer muncul.

"P'Knot, maafkan aku, jika kamu tak ingin membagi rahasia, aku tak akan..."

"Rahasia apa ?"

"Rahasiamu tentang P'Arthit."

Knot mengambil nafas dalam-dalam, "Apa yang terjadi pada Arthit itu bukan suatu rahasia." Alis Knot mengenyit, ini terlihat jelas ia sedang mencoba mengatur emosinya. " Semua orang tahu kita kehilangan seorang teman."

Satu tetes air mata lolos dari mata Knot, yang mana untuk rasa bersalah.

Kongpob berdiri disana, tertegun atas jawaban P'Knot.

Dia mendapat sebuah jawaban, tapi ia masih belum mengerti. Semua orang berpikir Arthit hilang. Apa arti 'hilang' itu berarti 'kematian'? Mereka berpikir Arthit telah meninggal ?

Itu sepertinya ia tahu lebih banyak dari semua orang. Mereka yang seharusnya menanyakan dia pertanyaan bukan sebaliknya.

"Kemari." Kata Knot seraya berbalik badan dan mengambil langkah ke arah berlawanan dari arah mereka datang tadi.

Kongpob mengikutinya dengan pikiran kosong. Selama mereka berjalan, Knot bertanya beberapa pertanyaan tentang bagaimana Arthit sewaktu sekolah. Hal itu juga yang membuatnya menyadari bahwa Knot adalah sahabat Arthit.

Kongpob sungguh merasa bersalah, tapi ia tak bisa berhenti sekarang. Dia memberitahu Knot bahwa Arthit senior yang baik yang sering membantu dan bagaimana Arthit menginspirasinya untuk kuliah di jurusan teknik.

Mendengar hal itu, Knot tersenyum. dan rasa bersalah Kongpob meningkat.

Bicara kebohongan membuat Kongpob tak menyadari dimana mereka sekarang. Dia mengerjapkan mata beberapa kali ia sampai menyadari sekarang mereka ada di depan pintu perpustakaan. Dia melihat ke Knot, yang balas mengangguk padanya, memberi sinyal agar masuk ke dalam.

Knot menuntunnya mencapai berita tentang universitas. Kongpob melihatnya mencari berita tahun 2014.

"Kau membawa ID ?" tanya Knot padanya.

"Iya P."

"Ini." kata Knot menunjukkan dua berita kepada Kongpob. " Aku perlu pergi sekarang. Aku harap kau dapat menemukan jawaban disana."

Kongpob belum sempat bilang terima kasih atau setidaknya memberikan respon tapi Knot sudah pergi keluar dari  perpustakaan, sambil mengusap sesuatu ketika ia keluar.

Ia mengambil dan melihat kertas yang diberikan oleh Knot. Huruf besar judul berita itu tentang sesuatu dimana hari peringatan universitas, tapi bukan itu yang menarik perhatian Kongpob. Yang menarik perhatiannya adalah sebuah foto kecil dimana Arthit berseragam mahasiswa baru.

Kongpob merasa larut dalam mata itu lagi.

Diatas foto artikel itu mempunyai judul :

Tim Sar melakukan pencarian tubuh Rojnapat  

04 Agustus 2019

T1. Kiss The Boy ( Bahasa Version )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang