Hari yang sempurna untuk angkatan 57 outing dan upacara pemberian gear. Mahasiswa baru, yang kemarin tidak suka dengan cara P'Tum menghazing mereka, sekarang bersemangat karena ini waktu mereka untuk bebas.
Prem tidak dapat berhenti memotret pemandangan. Dia sangat bersemangat menggunakan kamera baru yang diberikan oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahun. Kacamatanya mengganggunya saat memotret, dia berjanji akan menggunakan lensa kotak mulai dari sekarang.
"Prem, bawa kameramu dan foto kita!" kata Bright di depan bus. Dia berjalan menuju belakang bus dan duduk di sandaran tangan kursi Prem. "Sini berikan padaku! Tutah, kemari!"
Dia terlalu berisik.
Knot menggeleng kepalanya. Ketika Tutah bergabung dengan mereka, Bright membuka mulutnya lagi. "Fang, bisakah kamu mengambil foto kami ?"
Tanpa mengucapkan apapun, teman sekelas mereka mengambil kamera dari Bright. Dia terlihat kesulitan menggunakan kamera tersebut, jadi Prem mengajarinya terlebih dahulu.
"Aw! Kita belum siap! Dan jangan gunakan lampu flash!"
Fang memutar matanya mendengar perkataan Bright.
Dia mulai menghitung dan para pria mulai bergaya. Bright memberikan senyuman lebar. Tutah memberikan senyuman seperti ia sedang melakukan foto studio. Prem hanya canggung melihat kearah kamera. Knot meletakkan tangannya di bahu pemuda di sampingnya, Arthit, membuat tanda peace dengan tangan kirinya.
Ketika mereka tiba di pantai, mereka terkagum-kagum. Tempat itu dengan langit biru dan air yang jernih, mereka yakin akan bersenang-senang. Dalam pikiran mereka, mereka ingin membawa junior mereka kesini nantinya.
"Nong Arthit!" Tum memanggilnya ketika dia menata barang-barangnya ke lemari. Arthit pergi ke Lorong untuk bertemu head hazer. Dia sangat patuh kepada para hazer, terutama P'Tum.
"Ya, P?"
"Upacara pemberian gear malam ini. Aku tak akan memberikan gearmu,karena ini tugas senior kami. Jadi, aku ingin memberitahumu terlebih dahulu...
Aku ingin kau menjadi head hazer di angkatan juniormu nanti."
"Aku?" Arthit mengerjap kaget atas pernyataan P'Tum. Dia tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Ya, kau bisa bertanya padaku kenapa tapi aku tak mempunyai waktu untuk memberitahumu semua sekarang. " Arthit meletakkan tangannya di bahu Arthit. " pertimbangkan itu, Nong."
Arthit mengangguk padanya dengan mulutnya yang masih terbuka. Tum tertawa sebelum meremas bahunya dan jalan menjauh. Arthit tahu, dia telah menjadi junior favorite Tum sejak hari pertama kegiatan hazing, tapi ia tak percaya bahwa ia ditunjuk mengambil posisi head hazer dibanding yang lainnya.
Pembicaraan dia dengan P'Tum memberikan dia kepercayaan diri yang ia tak punyai sebelumnya.
Mungkin dia akan menjadi head hazer yang baik.
Setelah makan malam, dia berbicara sendiri. Jika waktunya tiba dan senior bertanya padanya untuk menjadi head hazer, ia akan setuju dan mengambil posisi itu. Itu merupakan kebanggaan baginya.
Tapi kepercayaan dirinya di curi begitu saja setelah malam itu.
Setelah makan malam, Knot dan Arthit pergi toilet umum.
Saat mereka mencuci tangan, mereka mendengar percakapan dua orang dalam bilik toilet.
"Kita tak tahu kalau ia akan menerimanya."
"Tapi kamu ingin jadi head hazer, bukan?"
"Benar. Karena itu aku tak percaya P'Tum memilih Arthit. Bukankah dia gay ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
T1. Kiss The Boy ( Bahasa Version )
FanfictionKongpop telah di beritahu bahwa mermaids itu anggun, makhluk indah dengan rambut yang mengalir dan suara seperti nyanyian malaikat dari surga. Tapi Jika semua itu benar, lalu bagaimana dengan makhluk setengah ikan ini, manusia setengah ikan yang mel...