Kongpob mengamati punggung teman-temannya saat mereka menaiki kapal.
"Sepertinya kapal ini penuh." Komentar Oak. Tew hanya bergumam membalasnya. Kapal ferry kecil itu yang akan membawa mereka kembali ke Bangkok sudah penuh.
Segara mereka menyempilkan diri ke kursi, M jatuh tertidur di pundak Tew.
"Dia pasti lelah." kata Tew dan melihat ke sampingnya. " Sungguh, Oak ? aku pikir kau tak akan bermain lagi di atas kapal ?"
"Kapal belum bergerak."
Tew melirik Kongpob untuk mengetahui reaksinya dan ia menyadari Kongpob merasa tak nyaman. "Kong, apa kamu ok ?"
Kongpob menggunakan matanya menunjuk ke penumpang lain yang masih menaiki kapal. Mereka berdua melihat sekeliling, dan tak ada kursi lagi untuk penumpang lainnya. Penumpang baru mulai menempati lorong. Kapal ini hanya untuk 80 penumpnag, tapi sekarang mereka seperti lebih dari 100 penumpang.
"Ini selalu seperti ini setiap hari Minggu." kata seorang wanita di sebelah mereka. Mungkin dia menyadari kekhawatiran di wajah mereka. " orang-orang kembali ke kota."
Kongpob dan Tew hanya mengangguk. M memindahkan kepalanya ke bahu Kongpob, ia memegang tangannya agar kepala M tak jatuh.
Beberapa penumpamh datang, menyempil diri mereka diantara kursi yang sudah di tempati. Setelah menunggu beberapa menit, kapal ferry mulai bergerak melaju.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, Oak mematikan game dan menyimpan handphonenya di saku. "Oh?" Ia melihat sekeliling. " Aku tak menyadari kita sebanyak ini."
"Karena matamu ada di game. " kata Kongpob datar.
"Apa kamu pikir kita melaju terlalu lambat ?" Tew berusaha membisikan pada Kongpob dengan tubuh besar M di tengah-tengah mereka.
"Aku juga pikir begitu."
"Oyy!!" Kapal itu berhenti mendadak, mengagetkan semua orang yang di dalamnya.
Operator mengumumkan ini hanya kecelakaan kecil, memberitahu agar semua orang tak khawatir, sebelum menyalakan kembali mesin. Kapal itu bergerak lagi, dan penumpang kembali ke urusannya masing-masing.
Kapal itu melaju dengan lancar. Bahu Kongpob terasa lelah karena kepala besar M, jadi ia mecoba mendorongnya untuk pindah ke bahu Tew.
Tapi ketika mereka hampir tiba di perbatasan Bangkok, kapal itu berhenti lagi.
Para penumpang menjadi kesal dan membangunkan M. " Apa yang terjadi ?" tanya M pada teman-temannya.
"Delay lagi." gumanm Oak.
Suara menyalakan mesin terdengar keras, dan mereka bergerak lagi, tapi setelah beberapa meter, kapal itu bergoyang sebentar sebelum berhenti.
Tiba-tiba mereka merasa lantai menjadi tidak rata, sisi kanan miring ke air. Itu ketika seorang pria berteriak.
"Kita tenggelam!"
Teriakan ini membuat semua orang menjadi panik, mereka mencoba mengambil jaket pelampung dibawah kursi, tapi tak cukup untuk semua orang dan beberapa sudah rusak. Kongpob dan teman-temannya mulai melihat orang-orang melompat ke air sementara kapal terus tenggelam.
"Aku belum mau mati. Aku belum mau mati." Oak berdoa dengan suara keras.
"Hey, Oak! tenang!" Tew membangunkannya berdiri.
"Apa kita akan melompat ?" tanya M dengan suara gemetar.
Jantung Kongpob berpacu, ia melihat sekeliling dan ia kewalahan akan kekacauan di sekelilingnya. Ia bangun ketika Tew menyentuh pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
T1. Kiss The Boy ( Bahasa Version )
फैनफिक्शनKongpop telah di beritahu bahwa mermaids itu anggun, makhluk indah dengan rambut yang mengalir dan suara seperti nyanyian malaikat dari surga. Tapi Jika semua itu benar, lalu bagaimana dengan makhluk setengah ikan ini, manusia setengah ikan yang mel...