Chapter 12 : Semakin dalam

1.7K 300 24
                                    

Arthit tidak bisa memproses semua informasi dari sahabat Kongpob dalam kepalanya.

Kongpob menyukai laki-laki ?

Dia pacar Prem?

Ia mencoba meringkas semua di kepalanya ketika Kongpob kembali.

"P'Arthit, aku minta maaf!"

"Memang! Kau tak memberitahuku bahwa kau pacar Prem."

"Apa?!"

Arthit menepuk air dengan ekornya ke Kongpob. " Jangan mengeles Kongpob! Aku mendengarnya dari sahabatmu!"

Kongpob lelah. Ia sudah menghabiskan waktu seminggu untuk menjelaskan pada teman-temannya bahwa ia bukan pacar Prem. Ia tak percaya ia harus mengulang kembali penjelasannya saat ini, kepada teman Prem, yang tampaknya marah padanya.

"Kenapa kamu marah ?"

"A-Aku tidak marah!" Ia melirik Kongpob dan berhenti mengepakkan ekornya. "Kau tahu... aku temannya... jadi seharusnya kau bilang kau itu pacar Prem."

"P'Arthit, dia bukan pacarku." Suara rengek Kongpob.

Arthit mengerjap matanya dua kali. " B-Benarkah ?"

"Itu hanya salah paham. Mereka pikir kami berpacaran karena mereka menangkap kami 'bersembunyi' di belakang gedung olahraga dan berjalan bersama... tidakkah kau mendengar apa yang M katakan ? Dia bilang kami TIDAK PACARAN!"

"Dia bilang begitu ?"

"Yup."

"Oh... Okay, " balas Arthit, merasa malu ia berteriak ada Kongpob tanpa alasan yang jelas. " Tapi kenapa kalian bersembunyi di belakang gedung olahraga ?"

"Kami... " Kongpob tak percaya ia harus menjelaskan hal ini sekali lagi. Ia duduk dan bersikap tenang. " Aku hanya bicara dengannya disana. Ia sedang mengambil foto burung-burun dan P'Tutah bilang padaku dia ada disana, jadi aku menemuinya."

Arthit melirik ke samping dan bergumam, "Kenapa kau tak menunggunya di tempat terbuka ?"

Kongpob gagal menangkap itu. "Apa?"

"Tidak ada."

Arthit mulai merasakan sesuatu yang baru yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia tak tahu jika ia ingin percaya pada Kongpob atau tidak, tapi di dalam hatinya, ia ingin percaya. Ia memberi anggukan dan menyelam lebih dalam di kolam renang.

Kongpob menyenderkan punggungnya, lelah dari berbohong pada sahabatnya dan menjelaskan semua pada Arthit. Ia melihat jam tangannya, dan itu sudah pukul 5 sore. Ia perlu menyiapkan makan malam mereka karena Arthi sudah memakan semua makanan yang ada.

"P'Arthit, apa yang kau ingin makan untuk makan malam ?"

Arthit mengangkat kepalanya dari air, masih merasa malu dan aneh. " Apa saja selain ikan." Sekarang ia malu menyadari ia memakan semua makanan Kongpob.

"Aku tak bisa masak, jadi kita delivery makanan. Bagaimana chinese food ?"

"Tentu saja, kau tak bisa masak."

Kongpob tak percaya Arthit mengejeknya dirumahnya sendiri.

Arthit juga merasakan yang sama. "Uhm... chinese food ok." Ia menenggelamkan kepalanya karena malu.

Rasa canggung akibat percakapan terakhir tadi, mereka tak bicara sampai makan malam mereka tiva. Walaupun Arthit menangkap Kongpob mencuri melihat ke arahnya dari waktu ke waktu.

Sekitar 1 jam kemudian, bel pintu berbunyi. Arthit bersembunyi sementara Kongpob pergi mengambil makan malam mereka. Setelah beberapa menit, Kongpob kembali dengan sekantong makanan. Ia ingat harus memesan lebih banyak karena Arthit pemakan besar ( Kongpob pikir semua makanan itu pergi menjadi daging ekornya), jadi makanan mereka ini cukup untuk 4 orang.

T1. Kiss The Boy ( Bahasa Version )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang