Perlahan mengunyah makanannya, Kongpob menatap M dan Arthit yang duduk di atas tempat tidur Tew, keduanya memegang stick game. Itu ide butuk membiarkan M membawa game ke kamar Tew. Mereka seharusnya mengerjakan tugas, tapi mereka berdua tak berhenti bermain game.
Kongpob tak tahu game apa itu, tapi ketika M mengajak Arthit bermain, ia menyadari ada percikan cahaya di mata Arthit ketika M menyebutkan judulnya. Super mashed apa ??
Ia tak mengingat judul game itu. Apa yang ia perlu tahu kenapa Arthit dan M memilih bermain game diatas tugas mereka. Tew menyadari apa yang menganggu temannya, jadi ia menendang kaki dibawah meja dan menatapnya. Ia menaikkan alisnya ketika Kongpob menatapnya. Kongpob menggunakan matanya untuk menunjuk ke pria yang ada di atas tempat tidur, dan Tew mengangguk mengerti apa yang dimaksud temannya.
"Cemburu?" Tanya Tew pelan.
"Apa?" Kongpob melihat para pria itu lagi. Apa benar ia cemburu ? Mungkin.
Jika iya, ia cemburu Arthit menjadi sahabat baru M ? Atau ia cemburu M menjadi dekat dengan Arthit ?
Ia mengetahui jawabannya ketika ia melihat M bergerak mendekat dab menyenggol tubuh Arthit ketika dia bermain. Arthit tertawa saat M berusaha menganggunya sehingga ia kalah. Kegaduhan di tempat tidur berlangsung. Ketika Arthit mengangkat kakinya ke paha M untuk menghentikannya, lubang hidung Kongpob membesar.
Ia sadar Arthit belum menjadi kekasihnya. Tapi sebulan mengenal satu sama lain, makan malam bersama dan melakukan tugas bersama ini berarti ada sesuatu kan? Dan ia berhak untuk cemburu.
"Hah! Arthit kau kalah!" M bersorak gembira.
Telinga Kongpob berbunyi saat ia mendengar otu. Arthit ? Dan dia tak membantah itu ?
Kongpob merasakan tendangan Tew lagi, yang mengingatkannya teman mereka hanya bermain.
"Setelah makan, aku akan memberitahu mereka untuk berhenti menggunakan TV. Apa kamu ok dengan itu ?" Tew memberitahunya.
Kongpob ingin curhat pada Tew, tapi ia tak bisa karena dua orang itu mungkin mendengarnya. Ia hanya menunduk memakan makanannya. Ia berusaha mencoba tidak melihat, tapi ia mengintip Arthit lagi, yang sepertinya senang dengan M.
Diatas kasur, Arthit menyeringai, bukan akrena M atau game yang mereka mainkan. Tapi sesuatu yang lain.
***
Meskipun mereka tertunda, mereka menyelesaikan tugas itu tepat waktu, terima kasih pada usaha Kongpob dan Tew. Sekarang mereka meninggalkan asrama Tew dan pulang.
"Kau ingin berjalan denganku, atau kau ingin menemani M ke asramanya?" Kongpob bertanya pada Arthit, sedikit sarkas.
"Kenapa aku pulang dengan M ?"
Kongpob memalingkan muka. " Aku tak tahu." Lalu, ia mulai berjalan dan Arthit mengejarnya.
"Apa kamu cemburu sama M?" Arthit nyengir. " Kami hanya berteman baik!"
"Apa? Aku sahabat M."
"Terus, ia juga seperti sahabatku sekarang, jadi kita bertiga bisa jadi sahabat."
"Apa kamu menempatkanku di best friend-zone?"
"Idiot. Jangan ngawur."
Kongpob menutup mulutnya saat mereka melanjutkan perjalanan.
***
"Kau tak bicara padaku seharian."
"Karena kau sibuk."
Arthit mendekat. "Kita semua sibuk. Kita mengerjakan tugas.
"Uh, bukan. Arthit. Sebenarnya Tew dan aku yang mengerjakan tugas. Kamu dan M menonton kami sambil bicara tentang game."
KAMU SEDANG MEMBACA
T1. Kiss The Boy ( Bahasa Version )
FanfictionKongpop telah di beritahu bahwa mermaids itu anggun, makhluk indah dengan rambut yang mengalir dan suara seperti nyanyian malaikat dari surga. Tapi Jika semua itu benar, lalu bagaimana dengan makhluk setengah ikan ini, manusia setengah ikan yang mel...