[extra #3] a little peace of heaven, an afterlife

2.1K 277 35
                                    

"For the story begin, is it such a sin? For me to take what's mine, until the end of time~"

Lantunan nada rendah Seungmin memenuhi studio, ditingkahi oleh tabuhan drum Changbin dengan ketukan yang seirama dengan nada yang dihasilkan oleh gitar bass Hyunjin. Tatapan sang vokalis yang terlihat gelap serta dingin bertemu dengan mata Myungsoo dan Jeongin yang sedang menonton permainan mereka. Jeongin membeku, tubuhnya hampir meringkuk di sofa lantaran terintimidasi oleh ekspresi Seungmin. Sementara Myungsoo terus memperhatikan penampilan Matryoshka dengan raut serius.

Seperti biasa, di saat-saat senggang Chan selalu berinisiatif untuk merekam cover beberapa lagu band beraliran rock (terutama heavy metal) sebagai hadiah kecil untuk penggemar mereka. Terkadang mereka membawakan lagu-lagu cover tersebut saat penampilan langsung. Namun sejak Matryoshka mulai beralih menjadi self-producing band, mereka mulai jarang membawakan lagu-lagu milik band lain.

Kali ini mereka ingin membuat sedikit kejutan untuk pentas Halloween beberapa waktu ke depan. Kebetulan lengan Felix sudah membaik sehingga ia pun sudah diperbolehkan dokter untuk bermain gitar seperti biasa. Begitu Felix menyampaikan berita itu, Chan pun berusaha menyusun jadwal latihan mereka sepadat dan seefektif mungkin agar mereka bisa menghasilkan penampilan sempurna nantinya.

Lagu A Little Piece of Heaven milik Avenged Sevenfold yang menjadi pilihan mereka tergolong sulit untuk ditampilkan secara langsung. Permainan drum dan bass yang intens serta nada lagu yang berfluktuasi terus menerus merupakan tantangan tersendiri. Namun tingkat kesulitan yang tidak biasa ini justru membuat mereka semua bersemangat untuk menampilkan yang terbaik. Chan pun berusaha untuk menambahkan sedikit efek dan melodi untuk membuat lagu tersebut lebih apik.

"Almost laughed myself to tearsㅡ"

Jeongin nyaris terlonjak ketika melihat Seungmin tertawa seperti orang kesetanan. Kedua alis pemuda Kim menukik tajam, matanya menunjukkan tatapan maniak yang membuat Jeongin merinding. Meskipun Seungmin terlihat tenang dan pendiam, tetapi kemampuan penghayatannya saat membawakan lagu cadas tidak perlu diragukan lagi.

"ㅡconjuring her deepest fears!"

Kedua tangan pemuda itu menjambak rambutnya saat nada suaranya meninggi, membuat rambutnya semakin berantakan. Felix yang berada di sampingnya hanya bisa menyeringai sebelum kembali fokus pada permainan gitarnya.

Sementara kedua penonton yang berada di hadapan mereka menunjukkan ekspresi berbeda. Jeongin terpana, sedangkan Myungsoo terlihat puas. Apalagi ketika melihat  Changbin begitu bersemangat menggebuk drum dengan sekuat tenaga, rambut hitamnya bergerak seirama dengan tempo lagu.

Delapan menit tidak terasa berlalu begitu saja. Lagu yang cukup panjang itu menyita begitu banyak energi sehingga hampir seluruh personel Matryoshka tergeletak di lantai setelahnya dengan napas terengah. Jeongin berdiri begitu cepat sembari memberi mereka tepukan tangan penuh kekaguman, membuat Felix dan Hyunjin tertawa. Changbin melempar stik drumnya ke sembarang arah sebelum berguling ke arah Felix dan hampir menindih tubuhnya yang masih memeluk gitar. Beruntung Felix segera mendorong pemuda itu sebelum Changbin tersetrum gitar yang masih tersambung dengan amplifier.

"Sana jauh-jauh! Kau keringatan!" gerutu Felix, membuat Changbin terkekeh.

"Bagus sekali, guys! Kurasa latihan kali ini sudah hampir sempurna," tutur Myungsoo sambil menyerahkan handuk pada Chan.

"Hampir?!" protes mereka berbarengan, nada kecewa dan tidak percaya terdengar seantero studio. Jeongin terpaksa menutup telinganya sebelum melempar handuk ke wajah hyungnya satu persatu.

"Iya. Aku nggak mau kalian puas hanya dengan penilaianku di latihan ini saja. Harus lebih sempurna lagi untuk hari H," Myungsoo mengangguk penuh pemahaman. Hyunjin memutar bola mata jengah sebelum duduk dan meneguk air mineralnya sampai habis.

[02] Pull me in, even when I fall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang