[extra #10] kiss on the stage

814 97 1
                                    

Here they go again.

Dari sisi panggung bagian belakang, Changbin mengamati dua rekan band-nya yang saling berhadapan sembari memainkan alat musik yang tersampir di depan tubuh. Hyunjin dengan bassnya, serta Felixㅡpacarnya sendiriㅡdengan gitar elektriknya. Melodi gitar yang saling berkejaran dengan suara bass membuat penonton semakin bersorak. Namun bukan itu yang kini mengganggu konsentrasi Changbin saat ia menggebuk drum dengan penuh tenaga dan sejumput amarah.

Adalah kedekatan Felix dan Hyunjin yang membuat suara di dalam kepalanya semakin mendesak untuk menjaugkan mereka dari satu sama lain. Padahal Changbin tahu itu hanyalah satu di antara sekian cara untuk menyenangkan para fans. Dan gestur itu juga yang membantu Changbin dan Felix menutupi hubungan mereka yang sebenarnya sebagai sepasang kekasih.

Hanya saja, ia bukanlah pria yang sabar melihat pacarnya terlalu dekat dengan salah seorang teman. Meskipun ia tahu benar Hyunjin bukanlah salah satu dari mereka.

Sorakan penonton semakin menggila saat Felix tiba-tiba mendongak dan Hyunjin menempelkan kening tepat di cerukan leher Felix yang terekspos. Hampir saja Changbin kehilangan ritme drum lantaran genggaman pada stik drumnya hampir terlepas. Yang barusan itu...apa? Jantungnya mencelos sesaat dan perutnya terasa bergolak oleh perasaan aneh yang menimbulkan sensasi tidak menyenangkan di mulutnya.

He wants to curse so bad. He wants to throw the sticks till it hits the wall and break apart.

Namun mereka hampir sampai pada penghujung lagu. Changbin terpaksa menggigit lidah dan menjaga gerakan tangannya meskipun kini tubuhnya terasa kaku. Dilanda cemburu itu memamg tidak menyenangkan, apalagi bagi seorang publik figur seperti dirinya.

Dengan suara lengkingan terakhir gitar Felix yang mulai menghilang, lagu mereka akhirnya selesai. Changbin meletakkan stik drumnya asal saja sebelum ia merangsek maju. Felix dan Hyunjin masih berangkulan sembari melambaikan tangan pada penggemar. Namun Changbin segera menarik punggung baju Felix hingga pemuda itu hampir tersentak ke belakang, lalu melakukan sesuatu yang membuat seisi aula berteriak histeris.

Changbin barangkali tidak benar-benar berpikir jernih. Ia membiarkan dirinya dikuasai oleh perasaan hingga ia nekat mencium sang gitaris tepat di bibir, di tengah lautan penonton yang tak seharusnya mengetahui rahasia terdalam mereka. Pun ia mencium Felix dalam-dalam seolah-olah hanya ada mereka berdua di aula sebesar itu, membuat lelaki yang lebih muda berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari kungkungan sang kekasih.

"C-Changbin hyung...stop..."

Suara Felix yang memohon membuat akal sehat Changbin kembali. Ia berhenti melumat bibir Felix sebelum tertegun menatap kekasihnya. Sorot ketakutan yang begitu pekat dalam tatapan Felix membuat hatinya terasa seperti dihantam benda tumpul, membuat napasnya tercekat.

Lantas ia mengedarkan pandangan pada sekelilingㅡpada Chan dan Seungmin yang membeku di tempat, pada Hyunjin yang menelan ludah gugup, lalu pada fans yang separuhnya masih berteriak dan separuh lagi menatap Changbin tidak percaya. Semua tatapan itu membuat Changbin tiba-tiba dilanda kepanikan sehingga ia segera mundur dan bergegas menuruni tangga menuju backstage.

(Changbin begitu panik hingga suara Felix yang memanggil namanya tenggelam begitu saja di balik teriakan penonton dan teriakan dalam kepalanya sendiri.)

***

"Bagaimana ini? Manajer pasti akan memanggil kita semua."

"Kalau kita anggap yang dilakukan Changbin hyung tadi bagian dari fanservice, harusnya nggak masalah kan?"

"Nggak semudah itu, Hyunjin. Beberapa fans sudah curiga dengan hubungan Changbin dan Felix."

"Chan hyung, menurutku Hyunjin benar. Anggap aja ini fanservice meskipun langka. Sama kayak Hyunjin dan Felix. Kalau ada rumor lagi tinggal dibungkam seperti biasa."

[02] Pull me in, even when I fall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang