"KALO LO JADI GUE, LO PILIH MANA? BUAT DIA PINGSAN ATAU KITA BEREMPAT MASUK ICU?" hening. Tak ada satu pun suara setelah mendengar teriakan Ajeng tersebut.
"Maksud kamu apa?"
"Udah lah, itu gak penting sekarang. Yang paling penting adalah kita harus bawa Qila kerumahnya." Fathur langsung menggendong Qila dan membawanya pergi diikuti Lisya dibelakangnya. Sedangkan Raja dan Ajeng masih berdiam ditempat mereka.
"Denger ya Raja, ini yang membuat gue gak suka kalau lo deket-deket Qila. Qila suka sama lo." Raja tersentak mendengar ucapan Ajeng.
"Iya gue tau kalau lo juga suka Qila, tapi lo suka Qila karena kepribadiannya yang baik. Dan denger baik-baik ucapan gue ini, Qila sama sekali bukan orang baik." Ajeng langsung berlalu meninggalkan Raja setelah berkata seperti itu. Ia tak peduli perasaan Raja karena yang paling penting sekarang adalah kondisi Qila.
Ajeng langsung berlari kearah gerbang sambil membawa tasnya dan teman-temannya, karena ia yakin Lisya pasti sudah minta izin kepada guru piket kalau Qila sedang sakit. Setelah sampai didepan gerbang, Ajeng mengeram saat melihat sebuah mobil sedang menghalangi mobilnya Fathur untuk keluar, dan jika dilihat dari plat mobil tersebut adalah milik Dodit.
Brak.
Ajeng meninju kap mobil bagian depan dengan sangat keras.
"Heh, njing. Mobil lo mau gue bakar?" Dodit keluar dari mobil sambil menyeringai."Dih sensi, kenapa sih buru-buru amat?" baru saja Ajeng hendak menjawab, Fathur berlari sambil menggendong Qila dari arah gerbang.
"Kok lo baru keluar sih? Gue kira udah dimobil."
"Tadi ditahan dimeja piket." ucap Fathur sambil meletakan Qila dibanggu belakang.
"Qila kenapa?" sahut Dodit menatap bingung kearah kondisi Qila yang tidak sadarkan diri.
"Bukan urusan lo, jalan Sya." mobil yang dikendarai Lisya langsung berlalu meninggalkan Dodit yang masih menatap mereka dengan penasaran. Karena saking penasarannya, ia langsung mengikuti mobil itu.
Mobil yang dikendarai Lisya langsung memasuki rumah Qila yang rupanya sedang ada tamu.
"Kak Lani." teriak Lisya membuat Lani, Rayn, Alya serta Dafka yang sedang mengobrol diruang tamu langsung melirik kearahnya.Baru saja Lani ingin menjawab ucapan Lisya ia dikejutkan dengan Fathur yang masuk sambil menggendong Qila.
"Bawa kekamar itu." tunjuk Lani.
"Qila kenapa?" tanya Alya.
Setelah mengecek kondisi Qila, Lani langsung keluar untuk menemui yang lain.
"Gimana kondisi Qila?" tanya Rayn.
"Gak ada yang serius selain itu."
"Memang Qila kenapa?" tanya Dafka. Belum sempat menjawab, Alya sudah lebih dulu bersuara.
"Sini lo Dodit." semua sontak menatap Alya dengan bingung dan kemudian Dodit keluar dari balik dinding sambil menunduk takut.
"Sorry kak." ucap Dodit masih menunduk.
"Lo ngikutin kita?" sahut Fathur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Girls [END]
Teen Fiction[ Catania Series 2 ] • ALDEBARAN • ALTER GIRLS • CATANIA HEIR Alter ego (bahasa Latin yang berarti "aku yang lain") merupakan diri kedua yang dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian yang sebenarnya. Alter ego adalah kondisi di m...